Konten dari Pengguna

KKN UIN SAIZU Dorong Pemberdayaan Perempuan Desa Bantarmangu Lewat "Ecoprint"

Isnaeni Maulana Maghribi
Saya Maulana dari Purbalingga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis islam Universitas Islam Negeri Prof. Dr. Saifudin Zuhri Purwokerto
21 Februari 2025 13:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Isnaeni Maulana Maghribi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar 1: Foto bersama peserta pelatihan dengan mahasiswa KKN 55 UIN SAIZU Purwokerto (sumber: dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1: Foto bersama peserta pelatihan dengan mahasiswa KKN 55 UIN SAIZU Purwokerto (sumber: dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
Bantarmangu, 18 Februari 2025 – Mahasiswa Kelompok 4 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 55 Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) mengadakan pelatihan Ecoprint bagi kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Bantarmangu, Kecamatan Cimanggu, Cilacap. Kegiatan ini dilaksanakan di Pendopo Desa Bantarmangu pada hari Selasa 18 Februari 2025 yang dimulai pada pukul 10.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan ekonomi kreatif berbasis lingkungan dan memberdayakan perempuan melalui usaha mandiri.
Gambar 2: Foto penempatan daun sebagai motif dalam ecoprint sebelum di pounding (sumber: dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 2: Foto penempatan daun sebagai motif dalam ecoprint sebelum di pounding (sumber: dokumen pribadi)
Pelatihan ini diikuti oleh Ibu-ibu kelompok kerja (POKJA) PKK Desa Bantarmangu. Pelatihan Ecoprint sendiri merupakan pelatihan pembuatan motif dan pewarnaan pada kain menggunakan bahan alami seperti daun, bunga, tangkai, dan batang tanaman. Pelatihan ini dipandu langsung oleh anggota Kelompok 4 KKN 55 UIN SAIZU Purwokerto dengan menggunakan teknik pounding, yaitu dengan mencetak daun, tanaman, bunga dan akar pada kain dengan cara dipukul. Teknik pounding merupakan teknik yang paling mudah dilakukan sehingga cocok untuk diterapkan pada pemula.
Gambar 3: Foto proses pounding untuk mengeluarkan warna dari daun sehingga meninggalkan motif daun (sumber: dokumen pribadi)
Menurut Njang Hoerulfalah Koordinator Kelompok 4 KKN 55, kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD), yang menekankan pemanfaatan potensi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kami melihat banyak ibu-ibu di desa ini memiliki kreativitas tinggi dan mempunyai keinginan untuk mengembangkan kreatifitas tersebut. Dengan pelatihan ecoprint, mereka bisa menciptakan produk ramah lingkungan yang bernilai ekonomis dengan modal yang ramah dikantong” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu peserta, Nani Khodijah, mengungkapkan rasa senangnya bisa belajar keterampilan baru. “Kami sangat tertarik dengan adanya pelatihan ini, sebelumnya belum pernah ada pelatihan yang seperti ini. Sekarang kami mengtahui cara membuat kain ecoprint yang unik,dan mudah dipahami, semoga kami bisa berlanjut untuk memproduksi kain ecoprint ini dan menjadi tambahan penghasilan bagi keluarga kami,” katanya.
Pelatihan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa yang siap menjembatani keberlanjutan produksi ecoprint di Desa Bantarmangu sehingga dapat dipasarkan ke tempat yang lebih luas. Selain itu, mahasiswa Kelompok 4 KKN 55 UIN SAIZU Purwokerto berencana untuk mendampingi kelompok perempuan ini dalam mengembangkan bisnis ecoprint berbasis komunitas agar dapat berkelanjutan.
Dengan adanya program ini, diharapkan perempuan di Desa Bantarmangu semakin mandiri secara ekonomi dan berkontribusi lebih dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga serta lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
penulis : Atika Ristawati