Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Merokok: Meningkatkan Risiko, Mengurangi Harapan Hidup
8 Januari 2025 13:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Maurinda Cornelia Susilo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Medan, 8 Januari 2025 — Merokok terus menjadi salah satu ancaman utama bagi kesehatan global. Setiap tahun, lebih dari 8 juta orang meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan oleh rokok, dengan mayoritasnya berhubungan langsung dengan kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan gangguan pernapasan lainnya. Para ahli kesehatan mengungkapkan bahwa merokok tidak hanya mengurangi kualitas hidup, tetapi juga mempersingkat umur seseorang hingga 10-15 tahun.
ADVERTISEMENT
Rokok dan Dampaknya pada Tubuh
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, dengan sekitar 70 di antaranya terbukti menyebabkan kanker. Beberapa zat kimia berbahaya yang ditemukan dalam rokok termasuk formaldehid, arsenik, dan hidrogen sianida, yang dapat merusak hampir setiap organ tubuh. Merokok juga memperburuk fungsi paru-paru, menyebabkan bronkitis kronis, emfisema, dan meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan.
Dokter Spesialis Paru, Dr. Andi Prasetya, menjelaskan, “Merokok merusak dinding alveolus atau kantung udara di paru-paru yang bertugas untuk pertukaran oksigen. Proses ini akan mengurangi kapasitas paru-paru untuk menyaring udara, sehingga perokok lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit paru-paru kronis.”
Penyakit yang Ditimbulkan oleh Rokok
Merokok tidak hanya meningkatkan risiko kanker paru-paru, tetapi juga berperan besar dalam perkembangan penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Para peneliti di bidang kesehatan telah lama mengaitkan kebiasaan merokok dengan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, serta penurunan kadar kolesterol baik (HDL), yang semuanya berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.
ADVERTISEMENT
Penyakit jantung koroner merupakan salah satu kondisi yang sering dialami oleh perokok aktif. Prof. Rini Suryani, ahli kardiologi, mengungkapkan, “Rokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan menurunkan oksigen yang dibawa oleh darah. Kondisi ini meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengalami serangan jantung atau stroke."
Peringatan bagi Perokok Pasif
Tak hanya perokok aktif yang dirugikan, perokok pasif—mereka yang terpapar asap rokok dari orang lain—juga berisiko tinggi terhadap masalah kesehatan serupa. Anak-anak dan ibu hamil menjadi kelompok yang paling rentan. Asap rokok yang terhirup oleh perokok pasif dapat menyebabkan gangguan pernapasan, infeksi telinga, dan pada ibu hamil, bahkan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah.
Statistik Meningkatnya Kematian Dini
ADVERTISEMENT
Merokok juga berperan besar dalam peningkatan angka kematian dini. Berdasarkan studi dari Lembaga Penelitian Kesehatan Nasional (LKNK), diperkirakan 1 dari setiap 5 perokok akan meninggal lebih cepat akibat penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Ini menjadikan merokok sebagai salah satu faktor risiko terbesar dalam menurunkan harapan hidup masyarakat.
Mengapa Berhenti Merokok?
Berhenti merokok adalah keputusan yang dapat menyelamatkan nyawa. Menurut penelitian terbaru, dalam waktu 20 menit setelah merokok, tekanan darah dan detak jantung akan kembali normal. Setelah 12 jam, kadar karbon monoksida dalam darah menurun hingga normal, dan dalam beberapa bulan, paru-paru akan mulai pulih. Meskipun berhenti merokok dapat menjadi tantangan, banyak metode yang dapat membantu, mulai dari terapi penggantian nikotin hingga dukungan psikologis.
ADVERTISEMENT
Dukungan Pemerintah dan Organisasi Kesehatan
Pemerintah Indonesia dan berbagai organisasi kesehatan terus berupaya menurunkan angka perokok dengan berbagai kebijakan. Kampanye anti-rokok yang masif, pembatasan iklan rokok, serta penurunan aksesibilitas terhadap rokok menjadi bagian dari upaya untuk mencegah dampak buruk merokok.
Selain itu, program-program untuk mendukung perokok dalam berhenti juga semakin berkembang. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meluncurkan program penghentian merokok yang memberikan dukungan medis dan psikologis bagi mereka yang berusaha berhenti merokok.
Kesimpulan: Merokok adalah kebiasaan yang mengancam kesehatan dan kualitas hidup, serta dapat mengurangi harapan hidup seseorang. Dengan semakin tingginya risiko kesehatan akibat merokok, penting bagi setiap individu untuk menyadari bahayanya dan mencari cara untuk berhenti. Program pemerintah, dukungan medis, dan pengetahuan masyarakat yang lebih luas tentang bahaya merokok diharapkan dapat menurunkan jumlah perokok dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT