Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Dampak Cashless Society terhadap Generasi Z: Memicu Impulsivitas?
20 Oktober 2024 15:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Maysya Miranda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pergeseran dari transaksi tunai ke sistem pembayaran non-tunai atau cashless adalah salah satu perubahan gaya hidup yang signifikan di era digital yang terus berkembang. Perkembangan fintech, atau teknologi keuangan, yang memungkinkan transaksi dengan mudah melalui perangkat mobile, mendorong munculnya masyarakat cashless. Hal ini mempengaruhi berbagai generasi, terutama Generasi Z, yang lahir di tengah kemajuan teknologi digital. Namun, ada kekhawatiran bahwa masyarakat tanpa uang dapat membuat Gen Z lebih konsumtif.
ADVERTISEMENT
Dalam masyarakat tanpa uang, transaksi dilakukan dengan metode pembayaran digital seperti kartu kredit, e-wallet, atau aplikasi mobile. Dengan munculnya internet, hampir semua hal kini dapat dilakukan secara online. Ini termasuk belanja, memesan makanan, dan membayar tagihan.
Teknologi ini memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan bermanfaat. Dengan memindai kode QR atau mengetuk layar ponsel, transaksi sudah selesai. Orang tidak perlu membawa uang tunai atau repot-repot menghitung kembalian.
Dalam kehidupan sehari-hari, Gen Z lebih banyak bertransaksi secara online, baik untuk membeli kebutuhan pribadi, hiburan, maupun sekadar berbelanja barang-barang konsumtif. Platform seperti e-commerce, dompet digital (e-wallet), dan aplikasi belanja semakin populer di kalangan generasi ini.
Peningkatan perilaku konsumtif sering dikaitkan dengan kemudahan transaksi tanpa uang tunai. Ada beberapa alasan mengapa masyarakat yang tidak memiliki uang dapat memengaruhi kebiasaan berbelanja generasi Z:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Cashless society membawa banyak keuntungan, terutama dari sisi kemudahan dan kecepatan transaksi. Namun, bagi Gen Z, sistem ini juga dapat memicu perilaku konsumtif yang lebih tinggi karena sifatnya yang cepat, mudah, dan terkadang terasa "tak terlihat." Untuk mengatasi dampak negatifnya, penting bagi Gen Z untuk meningkatkan literasi keuangan, membangun kesadaran akan pengeluaran, serta berusaha lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi pembayaran digital. Dengan demikian, cashless society dapat memberikan manfaat maksimal tanpa mempengaruhi keseimbangan keuangan pribadi.