Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Napak Tilas RSA dr. Lie Dharmawan II,Yasonna: Pelayanan Medis di Pulau Terpencil
9 September 2022 10:52 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 14 Oktober 2022 0:46 WIB
Tulisan dari Media Center Kementerian Hukum dan HAM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta-Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM ), Yasonna Laoly, turut menghadiri napak tilas dan pelayaran perdana Rumah Sakit Apung (RSA) dr. Lie Dharmawan II, di Kepulauan Seribu , Kamis 8 September kemarin.
ADVERTISEMENT
“Hari ini kami menyaksikan Pelayaran perdana dan Napak Tilas RSA dr.Lie Dharmawan II. Pengganti RSA yang karam sebelumnya. Saya sungguh mengapresiasi keluhuran budi dan perjuangan dr. Lie Dharmawan untuk memberi pelayanan medis bagi saudara-saudara kita di pulau-pulau terpencil, terdepan, dan tertinggal,” tutur Menkum HAM Yasonna juga selaku Ketua Dewan Penasehat Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) kepada pengurus yayasan serta donatur saat menghadiri Peresmian RSA dr. Lie Dharmawan II.
Yasonna meneruskan, bahwa RSA dr. Lie Dharmawan adalah sebuah Rumah Sakit Apung yang didirikan oleh dr. Lie A Dharmawan pada 19 November 2009. Hingga pada akhirnya, karam pada Juni 2021 (sekitar 14 bulan lalu di perairan Kota Bima NTB).
“Setelah berlayar hampir 11 Tahun, dan melayani lebih dari 100.000 (seratus ribu) orang masyarakat miskin di pulau-pulau terluar dan tertinggal. Kapal RSA dr. Lie Dharmawan karam di Perairan NTB tanggal 16 Juni 2021,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
“Kita masih ingat, ketika berita karamnya RSA dr. Lie Dharmawan. Masyarakat Indonesia menunjukkan rasa simpati dan menggalang donasi untuk membangun kembali RSA dr. Lie Dharmawan. Dari donasi masyarakat dan donatur terkumpul Rp. 24 Miliar,” tambahnya lagi.
Lebih lanjut, keberadaan Rumah Sakit Apung ini berangkat dari berbagai isu kesehatan yang terjadi di daerah pedesaan terpencil di Indonesia.
Semisal, layanan kesehatan yang terbatas, tidak ada layanan spesialis sekunder, kurang meratanya infrastruktur seperti jalan, transportasi, dan layanan kesehatan masyarakat.
Juga keberadaan infrastruktur kesehatan belum didukung dengan ketersediaan tenaga medis yang dibutuhkan.
“RSA dr. Lie Dharmawan ini melayani layanan medis gratis. Seperti pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan gigi, operasi kecil dan besar, pendidikan dan pelatihan kesehatan di pulau-pulau Terdepan, Terluar, dan Tertinggal,” tutur Yasonna Laoly.
ADVERTISEMENT
“Saya juga mendapatkan info bahwa layanan operasi juga dilakukan dengan mencakup berbagai jenis bedah, kecuali di bagian kepala. Misalnya operasi mata. Dan saya yakin dr. Lie juga akan melibatkan rekan-rekan sejawatnya para dokter relawan yang mempunyai niat dan nurani yang luhur untuk memberikan manfaat bagi sesama,” tambahnya lagi.
RSA dr. Lie Dharmawan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
RSA dr. Lie Dharmawan II diresmikan Kamis 8 September ini, adalah Rumah Sakit Apung untuk mengatasi kebutuhan masyarakat, yang kekurangan fasilitas kesehatan di pulau-pulau terpencil wilayah Indonesia. Serta memberikan pemeriksaan dan perawatan kesehatan.
“Saya berharap masyarakat benar-benar dapat memanfaatkan layanan gratis ini. Pihak Kecamatan dan Puskesmas setempat harus terus melakukan koordinasi. Agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik dari Rumah Sakit Apung dr. Lie Dharmawan II ini,” ucap Yasonna seraya berharap.
ADVERTISEMENT
“Dan untuk para tenaga medis yang terlibat dalam kegiatan Rumah Sakit Apung serta seluruh anggota dan pengurus yayasan. Semoga upaya kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas Bapak atau Ibu mampu membuahkan hasil yang baik bagi masyarakat,” tambahnya lagi.
Napak Tilas dan Pelayaran Perdana Rumah Sakit Apung dr. Lie Dharmawan II di Kepulauan Seribu , turut hadir Kepala RSPAD Gatot Soebroto Letjen. TNI. dr. A Budi Sulistya, Komjen. Pol. (Purn.) Togar M Sianipar selaku Dewan Penasihat Yayasan Dokter Peduli, Bupati Kepulauan Seribu Junaedi, dan para donatur.
(Rangga dan Yos)