Konten dari Pengguna

Harmoni Budaya Jawa-Madura di Jember : Toleransi dalam Keberagaman

Mega Novarina
Mahasiswa di Universitas Jember
9 Desember 2024 15:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mega Novarina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Image by : Mega Novarina
zoom-in-whitePerbesar
Image by : Mega Novarina
ADVERTISEMENT

Toleransi keberagaman budaya di Kabupaten Jember menjadi perhatian karena daerah ini merupakan perpaduan antara dua suku besar, yaitu Jawa dan Madura. Kedua suku ini memiliki ciri khas budaya yang berbeda, baik dalam bahasa, adat istiadat, hingga pola interaksi sosial. Meski perbedaan ini kerap memunculkan tantangan, masyarakat Jember mampu menciptakan harmoni melalui proses akulturasi budaya yang berlangsung secara alami. Dari penggunaan bahasa campuran Jawa-Madura dalam percakapan sehari-hari hingga tradisi yang menggabungkan elemen dari kedua suku, perpaduan ini menjadi bukti keberagaman yang indah di tengah kehidupan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan warga Jember dalam mengatasi perbedaan ini mencerminkan nilai-nilai toleransi dan gotong royong sebagai inti dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Warga Jember menyadari bahwa keberagaman budaya bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang memperkuat persatuan. Kegiatan bersama, seperti acara adat, festival budaya, hingga kerja bakti di lingkungan, menjadi sarana untuk mempererat hubungan antarwarga. Hal ini tidak hanya mencerminkan rasa saling menghormati, tetapi juga memperkuat identitas nasional yang berlandaskan Pancasila.
Dalam keberagaman budaya suku Jawa dan Madura, tentu saja tetap muncul perbedaan pandangan atau stereotip antarsuku. Untuk mengatasi hal ini, berbagai upaya telah dilakukan, seperti pendidikan multikultural di sekolah, pelatihan toleransi bagi generasi muda, hingga mediasi berbasis komunitas untuk menyelesaikan konflik. Pemerintah daerah juga berperan aktif dengan mengadakan acara kebudayaan yang melibatkan kedua suku secara seimbang, sehingga tercipta rasa saling memiliki dan kebanggaan terhadap keberagaman budaya lokal.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai kewarganegaraan, seperti toleransi, persatuan, dan penghargaan terhadap perbedaan, dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Warga Jember telah memberikan contoh nyata bahwa keberagaman bukanlah ancaman, melainkan peluang untuk memperkuat kohesi sosial. Dengan terus menanamkan semangat persatuan dalam keberagaman, Jember menjadi cermin kecil dari Indonesia yang majemuk sekaligus inspirasi bagi daerah lain untuk menjaga harmoni di tengah perbedaan.