Konten dari Pengguna

Teruntuk Anak-anak Negeri di Pulau Salura

23 Februari 2018 15:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mega Suryaningsih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
com-Road Trip kumparan (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
com-Road Trip kumparan (Foto: kumparan)
ADVERTISEMENT
Program Kumparan Road Trip ke Salura dengan aksi sosialnya yang bernuansa pendidikan, dan sasaran anak-anak usia sekolah di sana, seolah menjadi magnet tersendiri bagi saya. Ketertarikan saya untuk bergabung dalam program ini, agar dapat terjun secara langsung untuk melakukan aksi sosial tersebut dan bertemu anak-anak negeri di timur Indonesia ini begitu kuat.
ADVERTISEMENT
Namun, tampaknya saya harus bersabar dan memendam keinginan saya untuk bertatap muka dengan anak-anak di Salura lantaran tidak dapat mengikuti kegiatan Kumparan Road Trip ke Salura tersebut karena kualifikasi saya yang tidak memenuhi syarat untuk menjadi peserta road trip. Ya, saya tidak bisa mengendalikan motor kopling manual. Jangankan menyetir motor kopling manual, SIM C saja saya masih belum punya hingga saat ini.
Akan tetapi, hal tersebut tidak membuat saya kemudian diam begitu saja tanpa memberikan sumbangsih apapun untuk menyalurkan niat saya dalam memberikan upaya untuk pendidikan anak-anak Salura yang lebih baik. Melalui tulisan ini, setidaknya saya menuangkan ide saya untuk aksi sosial apa saja yang ingin saya lakukan di sana.
ADVERTISEMENT
Ada dua hal yang ingin saya terapkan untuk anak-anak di Salura. Pertama, mengetahui potensi dan cita-cita setiap individu anak-anak Salura. Dengan membantu anak-anak Salura untuk lebih mengenali dirinya masing-masing, maka kita akan tahu apa minat dan bakat yang dapat dikembangkan agar potensi yang mereka miliki lebih terarah.
Bagaimana caranya? Sederhananya, anak-anak Salura diminta untuk menggambar apa cita-citanya kemudian diminta untuk menceritakan gambarnya tersebut di depan teman-temannya. Hal ini juga melatih keberanian mereka untuk berbicara di depan umum.
Kemudian, yang kedua adalah melatih anak-anak Salura membangun kinerja otak kanan dan otak kiri anak secara seimbang. Seperti yang kita tahu, bahwa otak kanan seseorang berperan untuk melihat sesuatu yang spasial, bersifat visual, seni, dan sebagainya. Sedangkan untuk otak kiri lebih kepada hal-hal yang bersifat sistematis, logika, kemampuan menulis dan membaca, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Tujuan kedua ini ingin saya sampaikan dengan beberapa cara. Untuk melatih keseimbangan kinerja otak kanan dan kiri, mengenalkan Indonesia akan penampang geografisnya dengan nama pulau-pulau besar beserta provinsi dan ibukota provinsi di seluruh Indonesia melalui peta Indonesia, rasanya menjadi pengetahuan sederhana yang menyenangkan untuk anak-anak di Salura.
Dengan ini, harapannya anak-anak di Salura dapat menyadari bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas, sehingga mereka termotivasi untuk bisa menginjakkan kaki di tanah Indonesia di luar Pulau Salura, baik untuk menempuh pendidikan tinggi atau bahkan menjadi bagian dari penerus bangsa yang menjalankan negara ini.
Melalui peta ini mereka dapat terbayang bagaimana penampang Indonesia yang sebenarnya.
Teruntuk Anak-anak Negeri di Pulau Salura (1)
zoom-in-whitePerbesar
Selain itu, setelah mereka diberikan pengetahuan tentang pulau dan provinsi beserta ibukotanya masing-masing, mereka diberikan selembar puzzle kata yang menyimpan nama-nama ibukota provinsi di Indonesia. Bisa dibilang, ini adalah output dari hasil belajar dengan peta Indonesia tadi.
Teruntuk Anak-anak Negeri di Pulau Salura (2)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Dokumen pribadi penulis
ADVERTISEMENT
Untuk melatih soft skill dan mengasah kreativitas anak-anak di sana, bermain seni melipat kertas atau yang kita kenal sebagai origami dapat menjadi kegiatan yang sederhana namun menyenangkan lainnya. Tak hanya berorigami membentuk hewan-hewan origami, tetapi saya ingin memberi tahu bagaimana membuat beberapa bentuk amplop dari origami.
Saya ingin mengajarkan bagaimana membuat amplop dengan origami bukan tanpa sebab. Setelah belajar membuat amplop kreatif dengan origami, saya ingin anak-anak di Salura menulis surat dan memasukkannya ke dalam amplop origami yang telah mereka buat. Surat yang berisi cerita ringan dalam kehidupan mereka, atau mungkin berisikan puisi sebagai bentuk karya mereka, atau bahkan sebuah harapan tertulis kepada para petinggi negeri untuk kehidupan mereka yang lebih baik mungkin akan lebih bermakna ketika kita membacanya.
ADVERTISEMENT
Ah, bahagianya bisa mendengar suara anak-anak negeri di sudut sana yang tak banyak terekspos media. Saya ingin anak-anak di Salura tersebut melakukan hal-hal yang telah saya sebutkan di atas, meskipun saya tidak mendampingi mereka secara langsung. Semangat, anak-anak negeri di Salura!