Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Generasi Sandwich: Terjebak Konsumtif, Sulit Kontrol Keuangan
30 Juni 2024 17:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Meisya Nurjanah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Generasi Sandwich, kelompok individu yang menanggung beban finansial orang tua dan anak, kini dihadapkan pada dilema. Di satu sisi, mereka ingin memenuhi kebutuhan orang tua dan anak agar hidup layak. Di sisi lain, mereka juga memiliki kebutuhan dan keinginan pribadi yang perlu dipenuhi.
Kondisi ini, bagi sebagian besar Generasi Sandwich, memicu perilaku konsumtif yang sulit dikendalikan. Di era modern, gaya hidup konsumtif menjadi tren yang marak. Media sosial dan iklan gencar mempromosikan produk dan layanan terbaru, mendorong masyarakat untuk terus membeli demi mengikuti tren dan mendapatkan pengakuan sosial.
Bagi Generasi Sandwich, tekanan ini kian berat. Mereka dihadapkan pada ekspektasi untuk menyediakan kehidupan yang nyaman bagi orang tua dan anak, termasuk memenuhi kebutuhan materialistik seperti gadget, pakaian branded, dan pendidikan berkualitas.
Perkembangan teknologi finansial menawarkan kemudahan akses kredit, seperti pinjaman online dan kartu kredit. Hal ini, di satu sisi, membuka peluang bagi Generasi Sandwich untuk memenuhi kebutuhan finansial.
Namun, di sisi lain, kemudahan ini berpotensi menjerumuskan mereka ke dalam jebakan hutang. Tanpa pengelolaan keuangan yang cermat, Generasi Sandwich bisa terjebak dalam siklus hutang yang sulit dilepaskan.

Dikutip dari Riset LPEM FEB UI 2023, survei terhadap 2.180 responden di 24 provinsi menunjukkan bahwa 59,5% generasi milenial (usia 25-40 tahun) memiliki gaya hidup konsumtif, dengan persentase tertinggi pada usia 25-29 tahun (66%). Generasi milenial memiliki skor literasi keuangan yang lebih rendah dibandingkan generasi sebelumnya, dengan hanya 30,4% yang memiliki skor tinggi.
Data-data di atas menunjukkan bahwa Generasi Sandwich di Indonesia rentan terhadap perilaku konsumtif. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti beban finansial yang tinggi, rendahnya literasi keuangan, dan kemudahan akses kredit.
Penting bagi Generasi Sandwich untuk meningkatkan literasi keuangan, menyusun perencanaan keuangan yang matang, dan menerapkan gaya hidup hemat untuk menghindari jebakan konsumtif dan mencapai kemandirian finansial.
ADVERTISEMENT
Sumber:
https://www.gramedia.com/literasi/generasi-sandwich/
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20570
https://sahabat.pegadaian.co.id/
https://www.gramedia.com/literasi/generasi-sandwich/
https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/cara-mengatur-keuangan-generasi-sandwich/
-https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20570