Konten dari Pengguna

Menelusuri Rumah Baru Tumbuhan Karnivor Kebun Raya Bogor

Melani Kurnia Riswati Riswati
Pranata Humas Ahli Muda-BRIN
6 Desember 2022 23:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melani Kurnia Riswati Riswati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Keindahan kantong yang unik menjadi magnet masyarakat untuk mengoleksinya. Foto Dokumentasi : Melani K. Riswati
zoom-in-whitePerbesar
Keindahan kantong yang unik menjadi magnet masyarakat untuk mengoleksinya. Foto Dokumentasi : Melani K. Riswati
ADVERTISEMENT
Awalnya tanaman Nepenthes hanya tumbuhan liar. Untuk sekedar melirik orang enggan, bahkan menganggapnya sekedar gulma saja. Namun, kala demam tanaman eksotis mulai melanda, berlomba orang mulai mengoleksi. Akhirnya banyak juga yang tertarik menjadikannya sebagai tanaman hias.
ADVERTISEMENT
Keindahan kantong dengan aneka ragam bentuk dan warna menjadi alasan kuat orang mengincar nya. Demi memenuhi permintaan pasar, perburuan pada habitat alami pun tak terbendung lagi. Alih fungsi lahan dan bencana yang kerap terjadi semakin membatasi kehidupannya.
Sebagai lembaga konservasi, kebun raya di bawah naungan BRIN tentunya mengemban tugas mulia. Sebagai banteng pertahanan terakhir dalam melestarikan kekayaan hayati nusantara.
Rentang Panjang Perjalanan Koleksi
Ir. Tri Handayani peneliti Nepenthes Kebun Raya Bogor mengisahkan perjalanannya dalam mengumpulkan koleksi. “Tahun 1995 kebun raya hanya memiliki koleksi kantong semar hasil eksplorasi tahun 1993 dengan kolektor Tatang Darajat. Kondisinya pun memprihatinkan. Karena media tanam yang digunakan sama dengan perlakuan tanaman hutan lainnya”. Papar Tri
Berkat ketekunannya, bermodalkan Nepenthes rafflesiana merana kemudian diupayakan mengganti media. Dibantu seorang teknisi bernama Syamsudin, Tri mencoba mengganti media tanam menggunakan akar dari jenis tumbuhan paku sarang burung. Lambat laun kantong semar sekarat tersebut menunjukkan tanda pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
Penuh suka cita, Tri pun merasa optimis. Setiap datang hasil eksplorasi, untuk jenis Nepenthes diperlakukan berbeda. Dalam media, malah dicoba ditambahkan cacahan pakis. Hasilnya ternyata lebih bagus.
Lebih lanjut, Tri memaparkan bila tumbuhan berkantong itu sudah menjadi koleksi sejak pengelolaan kebun raya masa pemerintah Hindia Belanda. Hal ini diperkuat catatan Danser dalam Bulletin du Jardin Botanique de Buitenzorg tahun 1928.
Kegiatan eksplorasi tematik jenis nepenthes mulai dirintis tahun 2004. Melalui proposal lewat Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) akhirnya disetujui untuk melakukan eksplorasi ke Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Menyambangi Taman Nasional Kutai, Cagar Alam Kersik Luwai, Cagar Alam Sungai Wain hingga Taman Nasional Tanjung Puting dilakukan .
Kondisi koleksi kantong semar di pembibitan sebelum tertata dalam taman. Foto Dokumentasi : Melani K. Riswati
Perolehan koleksi dari beberapa lokasi tersebut, akhirnya mulai digarap proses domestikasi Nepenthes Kebun Raya Bogor. Bahkan beberapa tim eksplorasi lainnya juga kerap menambahkan temuannya pada kawasan lainnya. Sehingga turut melengkapi dan menambah jumlah koleksi. Tak heran bila jenis-jenis seperti : Nepenthes ampullaria, N gracilis, N. mirabilis, N. rafflesiana, N hookeriana, N. reinwardtiana, N. maxima. N. x trichocarpa, N. bongso dan N. tobaica menambah daftar jumlah jenis koleksi Kebun Raya. Seluruh koleksi dipelihara dan diperbanyak dalam rumah kaca.
ADVERTISEMENT
Cara Makan Yang Unik
Kantong semar merupakan jenis tumbuhan bawah perangkap serangga. Karena keistimewaannya itulah, julukan insectivorous species atau pitcher plants disematkan. Bahkan untuk Indonesia, nama pada berbagai daerah pun berbeda. Sebutan piala/periuk monyet (Riau), sedangkan daerah Jawa Barat seringkali orang menyebutnya sebagai sorok raja mantri.
Cara mendapatkan makanannya menjadi keunikan tersendiri bagi tumbuhan ini. Akarnya yang kurang menembus tanah membuatnya kurang mendapat nutrisi. Kekurangan pasokan makanan menjadikan Nepenthes harus bertahan hidup. Strategi nya dengan memodifikasi ujung daun menyerupai kantong. Kantong yang licin, menjadikan serangga atau hewan kecil lainnya mudah tergelincir. Kondisi kantong yang telah berair menambah sulit mereka untuk keluar. Adanya enzim yang dikeluarkan dari dinding kantong, pada akhirnya akan menghancurkan fauna kecil yang terjebak. Dari zat-zat yang terurai itulah, Nepenthes mendapatkan kebutuhan nutrisi lainnya.
ADVERTISEMENT
Kantong semar termasuk tumbuhan merambat atau liana. Di alam dijumpai tumbuh pada permukaan tanah, menempel pada tebing atau batang tumbuhan lainnya. Termasuk tumbuhan berumah dua. Bunga jantan dan bunga betina terpisah pada individu yang berbeda.
Bunga Nepenthes yang tak kalah cantik dengan kantongnya. Foto Dokumentasi : Melani K. Riswati
Tak Lagi Tumbuh Dalam Pot
Koleksi kantong semar awalnya hanya ditempatkan dalam pot dengan perlakuan khusus. Tingginya minat masyarakat untuk melihat keindahannya, menjadikan kebun raya mulai menata beberapa koleksi tematik dalam bentuk taman. Sebelumnya Taman Araceae, Taman Obat, Taman Mexico, Taman Akuatik dan Orchidarium (khusus jenis anggrek) telah lebih dulu dapat dinikmati pengunjung. Kini sang tumbuhan karnivor siap menyambut pengunjung kebun raya yang datang.
Ragam jenis Nepenthes yang tertata apik dalam taman. Foto Dokumentasi : Mery Suzanna
Tak seperti wahana lainnya, taman kantong semar Kebun Raya Bogor sengaja dirancang khusus. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan hidup tiap jenisnya. Zonasi penataan terbagi dalam 3 konsep.
ADVERTISEMENT
Konsep pertama, berdasarkan pembagian Ecoregion dengan tampilan mewakili kondisi ekosistem gunung kapur dan padang savana, hutan kerangas serta hutan hujan tropis.
Konsep kedua, menampilkan konsep Bioregion dengan menampilkan 5 wilayah : Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Tersaji juga jenis kantong semar yang mewakili tiap kawasan.
Area tengah Taman Nepenthes, berbeda dengan dua konsep sebelumnya. Pada area ini menyuguhkan aneka tumbuhan karnivora. Jenis-jenis seperti Drosera spp, Pinguicula spp, Sarracenia purpurea dan Venus flytrap turut pula menambah kekayaan ragam koleksi.
Kehadiran wahana edukasi ini, tak lepas dari upaya PT Mitra Natura Raya selaku pengelola kebun raya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pengunjung. Tak hanya pengunjung umum, Komunitas Tumbuhan Karnivora Indonesia menyambut baik kehadiran Taman Nepenthes ini. Selain bertamasya dalam kebun raya, mereka dapat berbincang untuk saling berbagi informasi. Tetap lestari Nepenthes asli Indonesia. (MKR)
ADVERTISEMENT