Konten dari Pengguna

Cancel Culture di Dunia Hiburan Korea Selatan: Pengertian, Penyebab, dan Akibat

Melati N Maghfiroh
Master of Arts (International Relations UGM).
25 Mei 2022 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melati N Maghfiroh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Pixabay|GDJ
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Pixabay|GDJ
ADVERTISEMENT
Cancel Culture merupakan hal yang lumrah dalam dunia hiburan di Korea Selatan. Hal ini karena, selebritas di Korea Selatan harus mempunyai catatan hidup sebersih kertas baik sebelum debut maupun sesudah debut. Ketika catatan hidup tersebut ternodai maka akan ada konsekuensi yang harus ditanggung oleh para selebritas tersebut yaitu mereka akan mengalami cancel culture dari masyarakat Korea Selatan (Knetz). Dikutip dari Korea JoongAng Daily (28/04/22), cancel culture di Korea Selatan ini timbul akibat dari ekspetasi Knetz yang menganggap jika tugas para selebritas tersebut bukan hanya untuk menghibur masyarakat tetap juga memberikan contoh untuk bersikap baik bagi masyarakat disana. Anggapan inilah yang kemudian menjadi boomerang untuk para selebritas di Korea Selatan dalam mempertahankan karier mereka yang menuntut mereka untuk selalu menjadi manusia yang “sempurna” baik didepan maupun dibelakang layar. Lalu, jika mereka melakukan kesalahan mereka akan dicancel oleh masyarakat dan dalam sekejap karier yang telah dibangun akan runtuh secara perlahan.
ADVERTISEMENT
A. Cancel Culture: Pengertian dan Penyebabnya
Menurut Vox, istilah Cancel Culture dalam ranah hiburan mulai mencuat pada tahun 1991 melalui Film New Jack City, melalui lelucon misiogonis. Pada salah satu scene dalam film tersebut menampilkan percakapan oleh seorang preman bernama Nino Brown, yang berkata “Cancel that bitch. I will buy another one”, yang merujuk pada pacarnya atas tindak kekerasan. Berawal dari sinilah, istilah cancel culture mulai tersebar luas diranah industri hiburan.
Cancel culture merupakan istilah yang digunakan oleh masyarakat untuk mengekspresikan sikap masyarakat ketika seseorang yang melanggar norma dan nilai sosial maupun hukum. Pengekspresian ini dilakukan dengan cara melakukan boikot terhadap orang tersebut. Cancel Culture lebih sering digunakan untuk memboikot selebritas, perusahaan, dan politikus dari pekerjaan mereka sehingga mau tak mau orang yang terkena cancel culture dari masyarakat akan mundur secara perlahan dari dunia kerja mereka.
ADVERTISEMENT
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang menggunakan dan cukup ketat dalam mengcancel selebritas mereka. Selebritas yang dicancel tersebut biasanya melakukan pelanggaran norma dan nilai sosial maupun hukum yang diterapakan di Korea Selatan. Berikut beberapa penyebab selebritas Korea Selatan yang terkena cancel culture:
1. DUI (Driving Under the Infulence) atau Berkendara dibawah Pengaruh
DUI merupakan kondisi dimana seseorang berkendara atau membawa kendaraan dibawah pengaruh alkohol maupun obat-obatan. Di Korea Selatan, kasus DUI lebih banyak mengarah pada kondisi seseorang membawa kendaraan dibawah pengaruh alkohol karena meminum alkohol merupakan hal yang umum di Korea Selatan. Knetz beranggapan jika selebritas yang terkena kasus DUI sama saja dengan membunuh karier mereka karena selebritas yang sudah terkena kasus DUI akan susah terjun kembali ke dunia hiburan. Ada beberapa selebritas dicancel akibat DUI, yaitu artis Kim Saeron, Kangin eks Super Junior, Lim Youngmin eks AB6IX, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
2. Melakukan Perundungan
Kasus perundungan atau pembullyan baik secara fisik maupun verbal merupakan salah satu kasus pelanggaran norma sosial dan hukum yang tidak disukai oleh Knetz. Beberapa kasus perundungan yang dilakukan oleh selebritas Korea Selatan terjadi bahkan sebelum mereka menjadi trainee di agensi atau debut. Untuk mencegah kasus perundungan yang tersangkut selebritasnya, beberapa agensi melakukan pengecekan ulang riwayat hidup calon trainee yang akan direkrut maupun yang mau debut. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir cancel culture di masa depan. Maraknya keterbukaan kasus perundungan di kalangan selebritas muncul ketika adanya gerakan MeToo pada 2021, yaitu adanya korban yang speak up bahwa mereka menjadi korban perundungan dari atlet Voli Korea Selatan, setelah itu beberapa korban perundungan selebritas ikut bersuara. Salah satu selebritas yang terlibat kasus ini yaitu aktor Kim Ji-Soo.
Aktor Kim Ji-Soo. instagram.com/actor_jisoo
3. Pelecehan Seksual
ADVERTISEMENT
Pelecehan seksual merupakan kasus yang sering terjadi dan salah satu kasus besar yang terjadi di Korea Selatan. Menurut Hanyang University, rata-rata ada sekitar 3.4 laporan yang masuk setiap jamnya. Kasus pelecehan seksual beragam mulai dari pemerkosaan, penyebaran video tidak senonoh tanpa konsen, komentar seksual, dan lain-lain. Salah satu kasus pelecehan seksual yang terkenal di Korea Selatan yang juga melibatkan beberapa selebritas seperti Jung Joon Young dan Choi Jong Hoon adalah Burning Sun. Selain itu ada juga beberapa selebritas yang pernah terlibat dalam kasus pelecehan seksual lainnya seperi Lee Seo Won dan Oh Dal Su.
Jung Joon Young dan Choi Jong Hoon (Soompi)
4. Menggunakan Obat-Obatan Terlarang
Penggunaan obat-obat terlarang di kalangan selebritas bukan hal yang tabu. Beberapa selebritas mengkonsumsi obat-obatan terlarang untuk mengurangi penat ditengah kesibukan hingga sebagai obat penenang, meskipun demikian penggunaan obat-obatan terlarang tetap menyalahi aturan hukum yang berlaku. Berikut beberapa selebritas yang pernah mengonsumsi obat-obatan terlarang, yaitu aktor Ju Ji Hoon, Jung Ilhoon eks BTOB, B.I eks Ikon, dan masih banyak lagi.
Jung Ilhoon eks BTOB (Soompi)
5. Kasus Percintaan
ADVERTISEMENT
Bagi sebagain orang, kasus percintaan selebritas merupakan privasi sang selebritas, namun hal ini tidak berlaku jika hubungan selebritas tersebut melanggar norma sosial. Ada beberapa selebritas yang pernah dicancel oleh Knetz karena masalah percintaan seperti Kim Seon Hoo dengan kasus pemaksaan aborsi yang ternyata tidak benar, Kim Min Gwi dan Nam Tae Hyun eks Winner yang terlibat kasus perselingkuhan, Seo Yes-ji dan Kim Jung Hyun yang merupakan mantan sepasang kekasih dan terlibat pada kasus hubungan yang tidak sehat yang kemudian menyebabkan tidak profesionalnya Kim Jung Hyun ketika sedang berakting dengan lawan mainnya.
Selain beberapa kasus di atas, ada juga kasus lain seperti pemakaian barang mewah palsu yang dialami oleh Song Jia, pembohongan publik pada kasus perundungan T-Ara yang dilakukan oleh Ryu Hwa Young, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
B. Akibat Cancel Culture
Cancel culture merupakan hukuman sosial dari masyarakat untuk selebritas yang tersandung kasus. Akibat dari cancel culture yang dilakukan oleh masyarakat, para selebritas tersebut harus menanggung beberapa konsekuensi seperti hiatus sementara untuk mengintropeksi diri dan menenangkan amarah Knetz, keluar atau berhenti dari projek seperti syuting film, drama, variety show, iklan, brand ambassador, keluar dari grup untuk menjaga nama dan citra grup agar tidak berimbas ke anggota yang lainnya, dan terkena hukuman penjara hingga keluar sepenuhnya dari dunia hiburan. Namun, meskipun sempat mengalami cancel culture, ada beberapa selebritas yang kembali muncul ke dunia hiburan setelah hiatus akibat kasus yang melibatkan mereka seperti Kim Seon Ho, Seo Yea-ji, Ju Ji Hoon, dan lainnya. Hal ini disebabkan kasus yang melibatkan mereka tidak sepenuhnya benar atau mereka sudah melakukan intropeksi diri sepenuhnya.
Seo Yea-ji dalam drama terbaru (Eve) setelah terlibat kasus percintaan (Soompi)
Budaya cancel culture di Korea Selatan akan terus berlangsung dan akan menjadi boomerang bagi para selebritas di sana dan para selebritas pun mau tidak mau harus selalu tampil sempurna dan tanpa kesalahan agar karier mereka dapat berlangsung lama.
ADVERTISEMENT