Kritik Sastra Feminisme pada Novel Rentang Kisah Karya Gita Savitri Devi

Melisa Dwi Utami
Penulis, Pekerja dan Mahasiswi Universitas Pamulang Jurusan Sastra Indonesia
Konten dari Pengguna
8 Oktober 2022 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melisa Dwi Utami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Rentang Kisah merupakan novel pertama karya Gita Savitri Devi

sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kritik sastra feminisme adalah kritik sastra yang berusaha mendeskripsikan dan mengkaji pengalaman perempuan dalam berbagai karya sastra, terutama dalam novel.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Rentang kisah adalah novel yang menceritakan tentang perjalanan hidup seorang YouTuber bernama Gita Savitri Devi. Dimulai dari perjuangannya untuk dapat berkuliah di kampus impiannya yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), sampai pada akhirnya ia berhasil berkuliah di salah satu universitas di Jerman dan menemukan pasangan hidupnya yang sekarang. Seperti yang terdapat dalam sinopsis buku novel ini:
ADVERTISEMENT
"Apa tujuan hidupmu?
Kalau itu ditanyakan kepadaku saat remaja, aku pasti nggak bisa menjawabnya. Jangankan tujuan hidup, cara belajar yang benar saja aku nggak tahu. Setiap hari aku ke sekolah lebih suka bertemu teman-teman dan bermain kartu. Aku nggak tahu apa yang menjadi passion-ku. Aku sekadar menjalani apa yang ibu pilihkan untukku--termasuk melanjutkan kuliah di Jerman.
Tentu bukan keputusan mudah untuk hidup mandiri di negara baru. Selama 7 tahun tinggal di Jerman, banyak kendala aku alami; bahasa Jerman yang belum fasih membuat proses perkuliahan menjadi berat, hingga uang yang pas-pasan membuatku harus mengatur waktu antara kuliah dan kerja sambilan.
Semua proses yang sulit itu telah mengubahku; jadi mengenal diri sendiri, mengenal agamaku, dan memahami untuk apa aku ada di dunia. Buatku, kini hidup tak lagi sama, bukan hanya tentang aku, aku, dan aku. Tapi juga, tentang orangtua, orang lain, dan yang paling penting mensyukuri semua hal yang sudah Tuhan berikan.
ADVERTISEMENT
The purpose to live a happy life is to always be grateful and don't forget the magic word: ikhlas, ikhlas, ikhlas."
Dalam novel Rentang Kisah, Gita Savitri Devi merupakan tokoh utama wanitanya. Pada bab awal novel ini membahas tentang Gita yang tidak memiliki kedekatan dengan ibunya. Cara berpikir sang ibu sangat berbeda 180° dengan dirinya. Sebagai anak pertama, ia harus menuruti apapun kemauan ibunya.
"Puncak ketidakcocokanku dengan Ibu terjadi ketika aku kelas 2 SMA. Banyak keputusanku yang diarahkan, tanpa penjelasan. Aku harus ikut kata Ibu, sementara aku pasti punya keinginan pribadi."
Namun, persepsi Gita tentang ibunya seketika berubah. Saat sang ibu lebih memilih untuk mengantar jemput Gita sendirian dengan menggunakan mobilnya, ketimbang menyewa supir pribadi. Sebagai seorang ibu, ia tidak mau mempekerjakan laki-laki asing untuk mengantar anaknya kemana-mana.
ADVERTISEMENT
"Ibu bilang, dia lebih rela capek fisik ketimbang mempekerjakan laki-laki asing untuk mengantar anaknya kemana-mana. Waktunya, energinya, pikirannya, dan seluruh hidupnya didedikasikan untuk aku dan adikku."
Menjelang kelas 3 SMA, Gita mulai dibuat bingung dengan passion-nya. Disaat semua temannya sudah menentukan ingin berkuliah dimana, Gita masih memikirkan cara untuk menemukan passion-nya tersebut. Sebagai seorang perempuan, ia merasa harus memiliki pendidikan yang tinggi agar ia dihargai orang lain. Sampai pada akhirnya, sang ibu menyuruhnya untuk mengambil jurusan Teknik Perminyakan di ITB, yang ketika kerja lulusannya bisa dapat gaji puluhan juta rupiah per bulan. Akan tetapi, pilihan Gita akhirnya jatuh kepada jurusan Seni Rupa di ITB.
"Keesokan harinya, setelah me-refresh halaman website ITB berkali-kali, aku melihat namaku tercantum di kampus dan jurusan impian. Perjuangan nggak sia-sia."
ADVERTISEMENT
Namun, bukannya senang karena Gita diterima di jurusan Seni Rupa di ITB, sang ibu malah mengajukan memberikan respons yang berbeda dari harapan. "Kau mau kuliah di ITB atau di Jerman?" Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab. Perjuangan Gita untuk masuk jurusan Seni Rupa ITB tidaklah mudah. Tetapi sang ibu nampaknya lebih senang apabila Gita bisa berkuliah di Jerman. Setelah berpikir panjang, akhirnya dengan berat hati Gita harus merelakan ITB, kampus impiannya. Ia lebih memilih melanjutkan pendidikan di Jerman.
Rupanya ujian untuk bisa kuliah di Jerman tak berhenti di situ. Calon mahasiswa tidak bisa langsung mendaftar kuliah, ikut tes, lulus tes, lalu diterima di perguruan tinggi yang dituju. Proses pra-studi di Jerman cukup panjang. Bahkan untuk mendaftar ke universitas, seseorang harus memiliki sertifikat bahasa Jerman sampai level B2.
ADVERTISEMENT
Meskipun resikonya sangat besar, namun tokoh utama wanita di novel ini sangat gigih dan berjuang keras untuk masa depannya. Ia harus berjuang hidup sendirian di negeri orang, hidup dengan uang yang pas-pasan dan dengan budaya yang berbeda juga tentunya. Novel Rentang Kisah ini juga memberikan sentuhan sedikit romantisme antara Gita dan Paul (yang saat ini sudah menjadi suaminya). Awal pertemuan mereka yang sama-sama merupakan mahasiswa di Jerman.
Di dalam novel ini juga diceritakan bahwa tokoh utama wanitanya sangat berpegang teguh pada pendiriannya, meskipun di Jerman ia kesulitan dalam berbahasa, namun ia tidak menyerah. Ia terus belajar agar bisa menyesuaikan dengan kehidupan orang Jerman lainnya. Bahkan dalam urusan agama, ia tidak goyah sedikitpun. Meski kita tahu, bahwa hidup di negara Eropa tidak mudah, mayoritas agamanya adalah Kristen. Namun, sang tokoh utama tetap menjalankan sholat lima waktunya dalam keadaan apapun.
ADVERTISEMENT
Kelemahan dalam novel ini adalah cerita yang disajikan terlalu monoton, sehingga pembaca bisa saja merasa bosan dan kurang tertarik membacanya sampai akhir.
Kelebihan dalam novel ini adalah banyak pesan moral yang bisa diambil dari novel ini, yaitu agar para perempuan tidak mudah menyerah dalam menggapai cita-citanya. Tidak menutup kemungkinan bahwa perempuan juga bisa menuntut ilmu setinggi-tingginya, bahkan sampai gelar sarjana sekalipun.
Jadi, apakah kalian tertarik membaca novel Rentang Kisah karya Gita Savitri Devi?