Konten dari Pengguna

Alergi Kecap: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Melita Amalia
Saya adalah mahasiswi Universitas Pamulang jurusan Ilmu Komunikasi yang saat ini sedang belajar menulis artikel.
28 November 2024 14:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melita Amalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kecap dan kedelai. foto: freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kecap dan kedelai. foto: freepik.com
ADVERTISEMENT
Alergi kecap adalah reaksi alergi terhadap bahan-bahan dalam kecap, seperti kedelai atau gandum. Alergi ini tergolong langka tetapi bisa menyebabkan reaksi ringan hingga parah, tergantung sensitivitas individu terhadap alergen yang terkandung dalam kecap. Meski tergolong langka, alergi ini bisa menyebabkan gejala ringan hingga berat, termasuk reaksi anafilaksis yang berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Penyebab Alergi Kecap
Alergi kecap umumnya disebabkan oleh sensitivitas terhadap beberapa bahan utama yang terkandung dalam kecap:
1. Kedelai: Bahan dasar kecap ini adalah salah satu penyebab utama alergi makanan, terutama pada anak-anak. Sistem kekebalan tubuh menganggap protein kedelai sebagai zat berbahaya, sehingga memicu reaksi alergi.
2. Gandum: Beberapa jenis kecap, terutama kecap manis, mengandung gluten dari gandum yang bisa memicu reaksi alergi, terutama pada penderita alergi gluten atau penyakit celiac.
3. Pengawet atau zat aditif: Kecap komersial sering mengandung zat aditif seperti pewarna, pengawet, atau penyedap yang dapat memicu alergi pada individu tertentu.
Ilustrasi gatal dan ruam akibat alergi kecap. foto: freepik.com
Gejala Alergi Kecap
Gejala dapat muncul beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi kecap. Berikut gejalanya:
ADVERTISEMENT
Diagnosa
Untuk memastikan alergi kecap, Anda bisa melakukan beberapa tes, seperti:
Cara Mengatasi dan Pencegahan
1. Menghindari konsumsi kecap: Pilih makanan bebas kecap atau alternatif kecap seperti kecap kelapa (coconut aminos). Ini adalah langkah utama. Hindari makanan yang menggunakan kecap, seperti makanan Asia atau olahan berbumbu kecap.
ADVERTISEMENT
2. Membaca label makanan: Periksa bahan-bahan pada produk olahan. Banyak produk olahan mengandung kecap atau kedelai tersembunyi, sehingga membaca label sangat penting untuk menghindari paparan alergen.
3. Konsultasi dokter: Jika reaksi alergi terjadi, dokter biasanya akan meresepkan antihistamin untuk reaksi ringan atau epinefrin untuk kondisi berat.
4. Edukasi diri: Jika Anda sering makan di luar, beri tahu pelayan tentang alergi Anda agar makanan tidak mengandung kecap atau bahan terkait.
Alternatif untuk Penderita Alergi Kecap
Ilustrasi memeriksakan diri saat gejala alergi meningkat. foto: freepik.com
Kapan Harus Ke Dokter?
ADVERTISEMENT
Jika Anda atau orang lain mengalami gejala parah seperti kesulitan bernapas, pusing, atau pingsan setelah mengonsumsi kecap, segera cari bantuan medis. Anafilaksis adalah kondisi yang berpotensi mengancam nyawa dan membutuhkan suntikan epinefrin serta perawatan darurat. Reaksi parah seperti anafilaksis membutuhkan penanganan cepat dengan suntikan epinefrin dan transportasi darurat ke rumah sakit. Jangan menunda mendapatkan pertolongan medis jika gejala ini muncul.
Kesimpulan
Alergi kecap mungkin jarang terjadi, tetapi penting untuk mengenali gejalanya dan menghindari paparan alergen. Konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Dengan langkah pencegahan, penderita alergi kecap tetap bisa menikmati makanan dengan aman.