Mewahnya Tanaman Murah Terlihat Indah dan Penuh Berkah

melitaw
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Konten dari Pengguna
25 Desember 2020 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari melitaw tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selain bersepeda, hobi tanaman hias kembali ramai setelah berbulan-bulan masyarakat dihadapkan dengan pandemi covid-19 yang tak kunjung usai. Alhasil banyak harga tanaman hias yang melonjak naik, bahkan sampai berjuta-juta. Fenomena seperti ini rasanya bukan yang pertama kali terjadi, masih ingat dengan Gelombang Cinta? Adenium? Sri Rezeki? Atau mungkin Lidah Mertua? Beberapa tanaman tersebut sudah terkenal terlebih dulu sebelum akhirnya ditinggalkan peminatnya. Sementara di penghujung tahun 2020 ini muncul lagi beberapa tanaman yang harganya selangit, sebut saja Janda Bolong, bagi orang awam yang tidak menggeluti dunia tanaman mungkin akan tertawa mendengar nama yang satu ini.
ADVERTISEMENT
Tapi, apakah harga tanaman yang demikian mahalnya mampu memberikan manfaat bagi kita, orang lain, maupun alam semesta? Jika dilihat dari segi ekonomi mungkin iya, mungkin juga tidak. Iya, jika mereka yang mampu membeli maka akan memberikan rezeki pada para penjual. Tapi jika yang tidak mampu? Tentu akan memberikan peluang kejahatan baru, seperti pencurian tanaman. Itulah mengapa kita harus mengukur kemampuan diri sendiri untuk menimbang-nimbang apa yang kita perlukan dan menyesuaikan dengan kemampuan kita.
Jadi, adakah solusi lain untuk hobi tanaman yang tak terealisasikan? Tentu saja ada! Mulailah dengan menanam tumbuhan lain yang harganya relatif terjangkau. Akan lebih baik lagi kalau apa yang kita tanam memiliki manfaat baik untuk diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Nah! Bagaimana kalau kita menggeser kiblat akan hobi tanaman ini sedikit? Toh masih sama-sama menanam, bukannya yang menjadi hobi adalah menanam? Bukan hobi mengoleksi tanaman mahal? Atau ada juga hobi seperti itu, mengoleksi tanaman mahal?
ADVERTISEMENT
Sesungguhnya Nabi pernah bersabda, “Tak ada seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi sedekah baginya, dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimanakan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorangpun yang mengurangi, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya.” (HR Muslim)
Menanam tanaman hias di pekarangan rumah ataupun di dalam rumah nyatanya merupakan salah satu upaya penanggulangan pencemaran udara di tingkat rumah tangga. Membantu mencegah pencemaran udara juga merupakan bagian dari sedekah karena kita sudah membantu kelestarian lingkungan yang bermanfaat bagi orang banyak. Yah, meskipun sedikit tetapi sudah turut mencegah bukan?
ADVERTISEMENT
Dilansir dari National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan Associated Landscape Contractors of America (ALCA) yang telah melakukan penelitian terhadap beberapa jenis tumbuhan, ternyata terdapat beberapa tanaman hias dalam ruangan yang mampu menyerap polutan dan gas berbahaya seperti benzena, xylene, formaldehida, xilena, nitorgem oksida, dan berbagai bahan kimia lain yang ada di udara. Nah, ternyata salah satunya adalah Lidah Buaya. Tanaman segudang manfaat yang tentunya memiliki harga yang terjangkau, malah sebagian orang mau memberikan anakan Lidah Buaya ini dengan cuma-cuma. Perawatannya pun tergolong mudah, jadi tidak perlu khawatir untuk seorang pemula tanaman. Lidah Buaya mampu menyerap polutan, menetralisir racun benzena, formaldehida atau formalin, dan berbagai bahan kimia lainnya. Selain manfaat untuk udara, Lidah Buaya juga memiliki manfaat lain, sudah menjadi rahasia umum kalau lidah buaya dipercaya untuk perawatan rambut, bisa menyuburkan dan juga membuat rambut lebih hitam berkilau. Pemanfaatan lidah buaya yang sempat booming akhir-akhir ini adalah dalam industri kosmetik. Siapa yang tidak tau Aloe vera? Ya, Aloe vera ini adalah nama latin dari Lidah Buaya. Ada banyak produk kencantikan yang menyebut-nyebut Aloe vera di dalamnya, lihat saja body lotion¸ pelembab wajah, masker wajah, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Betapa bermanfaatnya tanaman yang satu ini bukan? Mulai dari dimanfaatkan untuk diri sendiri, bersama keluarga, atau mungkin membagikan manfaatnya pada tetangga. Tentu hal tersebut sudah terhitung sebagai sedekah! Jadi, masih ragu untuk menanam tanaman yang satu ini? Ingat, amalan sedekah adalah amalan yang sangat utama. Orang-orang yang sudah wafat pun jika berkesempatan hidup kembali pasti ingin bersedekah. Seperti firman Allah dalam surah Al-Munafiqun ayat 10 yang artinya, “Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah..”
“Jika terjadi hari kiamat sementara di tangan salah seorang dari kalian ada sebuah tunas, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya maka tanamlah.” (HR Bukhari & Ahmad)
ADVERTISEMENT
Masih ada rekomendasi tanaman murah meriah berjuta manfaatnya, seperti tananam Kenikir. Mungkin sudah tidak asing karena di beberapa daerah bahkan tumbuhan ini tumbuh liar. Namun siapa sangka kalau Kenikir memiliki kemampuan yang mewah, selain itu bunganya pun cantik, tidak memalukan dan pantas ditanam sebagai tanaman hias. Daun kenikir yang berbunga warna putih dan keunguan bahkan bisa dimakan langsung sebagai lalapan atau direbus untuk campuran pecel atau urap. Selain itu Kenikir juga bisa menghalau hama tanaman. Bukan hanya itu, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Universitas Sumatra Utara, Medan, ternyata ekstrak daun Kenikir terbukti mampu sebagai repellent terhadap nyamuk Aedes spp. Daripada menggunakan insektisida buatan ataupun obat nyamuk bakar atau cairan semprot anti nyamuk, tentu akan lebih ramah lingkungan jika menggunakan bahan alami seperti tanaman Kenikir.
ADVERTISEMENT
Nah, tentunya masih banyak tanaman-tanaman terjangkau lainnya. Jadi sampai sini yakin masih kekeuh memaksakan diri mengoleksi tanaman mahal? Mari kita mulai saja dengan melihat manfaatnya bagi lingkungan, hasilnya akan jauh lebih mewah jika dibandingkan dengan harga tanaman yang berdigit-digit itu.
Salam lestari!