Kritik Mertua Saat Anak Cuma Mau Makan Nasi

Mertua Oh Mertua
Curhatan, keluh kesah, dan kisah cinta tentang mertua. Banyak drama di antara kita.
Konten dari Pengguna
21 Agustus 2020 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mertua Oh Mertua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kritik Mertua Saat Anak Cuma Mau Makan Nasi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Kritik Mertua Saat Anak Cuma Mau Makan Nasi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hampir semua ibu sepertinya pernah merasakan pengalaman anak yang rewel saat makan. Hal itu juga dialami Tania dengan anak pertamanya. Namun masalah itu bikin dia makin stres karena mertua ikut mengkritiknya habis-habisan. Berikut ceritanya.
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini aku merasa desperate. Kiko, anakku yang baru ulang tahun ke-2, susah banget diberi makanan bergizi. Dia cuma mau melahap nasi dan kuah sop. Itu-itu aja yang berhasil masuk mulutnya.
Ya, anakku alot banget setiap kali makan. Aku jadi merasa berat mau menyapihnya. Jangankan sayur, sumber protein aja dia cuma mau makan telur dan tempe. Ayam, daging, dan ikan selalu dikeluarkan lagi dari mulutnya.
Tentu ini membuat aku kepikiran. Tinggi dan berat badan Kiko lumayan tertinggal dibandingkan anak-anak seusianya, meski masih dalam batas normal. Selain itu, ibu mertuaku terus-terus menyalahkanku setiap kali kami berkunjung ke rumahnya.
Tiap kali ibu mertua melihat isi piring makanan Kiko, dia pasti berkomentar.
ADVERTISEMENT
“Ini pasti gara-gara kamu salah langkah waktu Kiko masa awal MPASI dulu. Seharusnya sejak usia 6 bulan itu bayi dicobain berbagai rasa. Kalau gini kan kasihan Kiko, sumber proteinnya kurang,” kritiknya panjang lebar.
“Dulu kamu nggak nurut Ibu sih. Bayi baru MPASI dikasih bubur instan melulu. Ya gini sekarang susah dikasih makanan bergizi. Yang masuk cuma nasi,” kata ibu mertua lain waktu.
Kalau sudah begitu, aku terpaksa cuma diam seribu bahasa. Menelan ucapannya yang menyakitkan. Suamiku yang mendengar pun ikut diam. Nggak membantah maupun membelaku.
Dok: Giphy
Yang ibu mertua katakan memang benar. Kiko jadi picky eater karena kesalahanku. Dulu aku kurang banyak wawasan terkait MPASI. Aku belum tahu bahwa MPASI itu seharusnya mengandung protein, vitamin, dan kandungan gizi lainnya agar seimbang.
ADVERTISEMENT
Saat itu aku cuma sendirian mengurus Kiko. Ibuku nun jauh di Medan, sedangkan aku nggak berani minta bantuan atau sekadar tanya ke ibu mertua karena takut diomeli. Karena ingin praktis, aku sering cuma memberi Kiko bubur bayi pada masa awal MPASI.
Seiring berjalannya waktu, aku mulai memberikan Kiko nasi yang dilembutkan dengan kuah sop. Ayam, daging, atau ikan belum berani aku berikan karena kuanggap lebih susah dicerna. Ternyata malah keterusan hingga sekarang. Kiko seringnya cuma mau makan nasi dengan kuah sop. Sesekali dia doyan makan buah.
“Telat kalau kamu berusaha bikin Kiko doyan makan sekarang. Dia selamanya akan pilih-pilih makanan. Ibu punya teman yang anaknya sampai umur 20-an juga nggak mau makan ikan sama sekali. Kenapa? Ya karena pas bayi nggak pernah dikenalin sama rasa ikan,” tutur ibu mertua lagi.
Anak picky eater. Foto: Shutterstock
Semakin sering dengar omelan ibu mertua, dadaku rasanya semakin sesak. Mau teriak atau menangis di depannya juga nggak akan menyelesaikan masalah. Dia akan terus-terusan mengungkit anakku yang rewel soal makan dan aku yang terlambat mengenalkan variasi rasa makanan kepada Kiko.
ADVERTISEMENT
Apa benar Moms, Kiko bakal jadi picky eater selamanya? Aku harus gimana lagi biar Kiko doyan makan? (sam)
Jadi gimana, nih? Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan Tania? Boleh dong, diceritakan di kolom komentar. Takut namanya kebaca sama mertua? Kirim email aja! Ke: [email protected]