Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Alasan Mertua Melarang Cucu Potong Poni Rambut
12 Juni 2020 7:51 WIB
Tulisan dari Mertua Oh Mertua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada-ada saja tingkah mertua yang unik. Seperti ibu mertua dari Reza, misalnya. Dia melarang cucunya potong rambut pendek karena alasan yang bikin geleng-geleng kepala. Simak ceritanya.
ADVERTISEMENT
—
Aku nggak menggolongkan ibu mertuaku sebagai orang yang nyinyir, kepo, atau sering ikut campur rumah tangga anaknya. Sebaliknya, ibu mertuaku adalah orang yang ramah, perhatian, dan sering membantuku. Mertua idaman lah pokoknya.
Karena ibu mertuaku orangnya asyik, nggak heran jika anakku, Ria, dekat banget dengannya. Ria adalah anakku pertama yang berusia 8 tahun. Adiknya baru umur 3 tahun.
Ria sayang banget sama neneknya. Sering jalan-jalan bareng bahkan sering curhat-curhatan. Sebelum pandemi COVID-19 , Ria minta diantar ke rumah neneknya dua minggu sekali.
Setelah pandemi, Ria dan ibu mertua video call hampir setiap hari. Entah apa aja yang diobrolin, kadang aku nggak ikut nimbrung. Suatu saat mereka lagi ngomongin gaya rambut, aku tertarik buat nguping.
ADVERTISEMENT
“Oma, di Tiktok ada video tutorial potong rambut sendiri. Keren deh,” kata Ria.
“Kamu mau coba?” tanya ibu mertua.
“Pengen sih. Aku udah bosan nih punya rambut panjang. Aku juga pengen potong poni,” jelas Ria.
“Eh, kamu nggak usah potong poni sama potong pendek,”
“Emang kenapa Oma?” Tanya anakku heran.
“Cowok itu suka cewek yang rambutnya panjang. Soalnya cewek rambut panjang itu tandanya sabar,”
Di sini aku sudah mengernyitkan dahi. Apa hubungannya rambut panjang dan sabar? Hmmm..
“Terus kenapa nggak boleh potong poni? Kan jidatku lebar Oma, bagus kalau ditutupin pake poni,”
“Sayang rambut kamu kalau dikasih poni. Nanti susah dikonde pas nikah,” jawab ibu mertuaku.
Mulutku menganga mendengar perkataan ibu mertuaku lewat telepon. Super super heran. Helloooo anakku baru umur 8 tahun. Buat apa Ria mikir tentang konde rambut sekarang? Ya ampun.
ADVERTISEMENT
Ria juga nggak kalah heran. Nggak paham, tepatnya.
“Aku nikah kan masih lama, Oma. Lulus SD aja belum,” jawab anakku polos. Pintar juga jawaban Ria.
Setelah Ria menutup telepon, dia langsung minta konfirmasi ke aku. Emang benar kalau cowok suka cewek rambut panjang doang? Emang benar ya rambut berponi nggak bisa dikonde?
Inilah waktuku untuk meluruskan.
Aku sempat menahan ketawa saat ingat perkataan ibu mertua tadi.
“Nggak dong, Ria. Banyak kok cowok yang suka cewek rambut pendek. Yang jelas, cewek itu harus percaya diri. Mau rambut panjang kek, pendek kek, keriting kek. Semua pasti suka kalau kamu percaya diri,” jelasku.
“Nikah juga nggak harus berkonde kok. Ibu aja nikahnya pakai jilbab,” lanjutku.
Aku berusaha menjelaskan sesederhana mungkin agar Ria nggak makin bingung. Lagi pula aneh banget deh ibu mertuaku. Masa anak umur 8 tahun disuruh gaya sesuai kesukaan cowok? Cowok yang mana? Cowok zaman bahuela?
ADVERTISEMENT
Sebenarnya ibu mertuaku nggak beda jauh sama ibuku. Cara pikirnya masih oldies. Rambut panjang sepinggang mungkin tren banget saat ibu mertua masih muda. Nah, sekarang kan udah beda!
Aku nggak menegur ibu mertua tentang ini. Toh ini cuma masalah kecil. Cukup diketawain aja dengan suami saat ngobrol sebelum tidur. (sam)
—
Jadi gimana, nih? Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan Reza? Boleh dong, diceritakan di kolom komentar. Takut namanya kebaca sama mertua? Kirim email aja! Ke: [email protected]