Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kesal dengan Mertua yang Sering Kepo Tentang Gaji
26 Mei 2020 11:21 WIB
Tulisan dari Mertua Oh Mertua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak yang menganggap urusan finansial seperti gaji, pengeluaran, dan utang, adalah topik sensitif. Bahkan orang tua sendiri nggak perlu tahu. Tapi bagaimana kalau justru mertua yang sering kepo? Simak cerita dari Taya berikut.
ADVERTISEMENT
—
Aku dan suami sepakat setelah menikah kami harus terbuka soal keuangan. Mulai dari gaji , pengeluaran, cicilan, aset, semua harus transparan. Kami berdua juga harus sama-sama paham bagaimana planning finansial ke depan.
Sebaliknya, orang tua nggak perlu tahu berapa gaji kami, berapa banyak pengeluaran kami tiap bulan. Itu sudah jadi privasi, karena kami sudah berumah tangga. Setidaknya, itulah kesepakatanku dengan suami.
Tapi rupanya, suami nggak pernah menjelaskan perkara itu ke ibunya. Sebab, ibu mertua sering banget kepo soal penghasilanku.
Misalnya, saat itu aku dan suami baru ambil KPR rumah. Lokasinya cukup strategis, dekat dengan kantorku dan mall. Cicilannya memang agak berat, tapi cukup worth it biar kamu nggak tua di jalan.
ADVERTISEMENT
Saat berkunjung pertama kali ke rumah kami, ibu mertua langsung kepo.
“Gede juga ya rumah kalian. Dekat pusat kota lagi. Berapa cicilannya tiap bulan?” tanyanya.
“Agak besar sih Ma, tapi nggak bikin kami kelabakan kok,”
“Emang gaji kamu berapa sih kalo Mama boleh tau?” todong ibu mertua.
“Hmm.. cukup lah Ma pokoknya buat kebutuhan sehari-hari,” jawabku canggung.
Jujur aja, aku risih ditanya begitu. Topik gaji menurutku sangat sensitif. Ibuku sendiri saja nggak pernah tanya berapa penghasilanku. Ini ibu mertua kok kepo banget.
Nggak cuma sekali ibu mertua mengajukan pertanyaan itu. Dia juga tanya berapa gajiku saat melihat koleksi tas milikku. Begitu lihat aku punya beberapa tas Tory Burch, Kate Spade, dan Coach, dia mengernyitkan dahi. Entah apa yang dia pikirkan.
ADVERTISEMENT
Ibu mertua juga kepo saat kami memutuskan ganti mobil, mempekerjakan dua nanny untuk bergantian jaga anakku, dan keputusan finansial lain. Siapa yang nggak risih?
Selain suka kepo, ibu mertua juga sering minta uang ke suamiku, seakan-akan anaknya itu ATM berjalan. Bukannya aku pelit, tapi dia kan sudah diberi jatah uang bulanan oleh kami.
Tambahan uang yang diminta pun nggak kecil. Kadang buat jalan-jalan dengan teman arisannya, kadang buat beli tas, kadang buat ngadain surprise ulang tahun buat temannya. Sok gaul deh pokoknya.
Suamiku jujur kepadaku setiap memberi ibunya uang tambahan. Tapi tetap aja aku kesal. Alokasi uang yang seharusnya dimasukkan deposito atau reksadana, jadi dipakai sebagian buat ibu mertua hedon.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini sih masih aku biarkan. Tapi lihat aja. Kalau ibu mertua makin menjadi-jadi, pasti aku nggak akan tinggal diam. (sam)
—
Jadi gimana, nih? Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan Taya? Boleh dong, diceritakan di kolom komentar. Takut namanya kebaca sama mertua ? Kirim email aja! Ke: [email protected]