Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sedang Krisis Akibat Pandemi, Mertua Banyak Membantu
10 Mei 2020 20:29 WIB
Tulisan dari Mertua Oh Mertua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Punya mertua yang perhatian termasuk nikmat Tuhan yang tidak boleh didustakan. Uluran tangan mertua sangat berarti di masa krisis seperti ini. Itulah yang dirasakan Via selama Ramadhan ini. Simak kisahnya.
ADVERTISEMENT
—
Pandemi virus Corona cukup signifikan mempengaruhi finansial keluarga kami.
Penjualan di tempatku bekerja turun drastis. Gajiku terpaksa dipotong 25 persen, dengan janji akan diganti saat situasi sudah membaik. Kondisi suamiku juga nggak jauh beda. Sebagai freelancer, job juga makin jarang datang.
Meski gaji berkurang, aku juga belum diberi fasilitas work from home. Perusahaan masih beroperasi seperti biasa. Sampai rumah, biasanya sudah dekat jam buka puasa.
Tahu kondisi itu, ayah mertua ternyata nggak tinggal diam. Dia berusaha membantu kami, meski lewat cara yang sederhana.
“Kamu baru pulang jam segini, Nduk?” tanyanya.
“Iya Yah, keluar dari kantor jam 4. Terus tadi kena macet,”
“Kamu nggak usah masak buat buka puasa. Ambil dari sini aja. Ambil yang banyak sekalian buat sahur,”
Rumahku dan mertua memang berdekatan. Cuma selisih lima rumah. Sejujurnya tawaran itu sangat membantu. Aku sudah lemas habis melawan macet, rasanya nggak kuat kalau harus lanjut masak.
ADVERTISEMENT
Tentu aku sungkan kalau harus tiap hari ambil makanan dari rumah mertua. Kok rasanya kebalik, malah kami yang dikasih terus. Tapi kalau aku nggak ke sana, ibu atau ayah mertua sendiri yang mengantar.
Kadang aku nggak habis pikir kok bisa mertuaku baik sekali. Iya sih ekonomi kami lagi seret, tapi ayah dan ibu mertua pun cuma hidup dari uang pensiun. Tapi mereka nggak segan-segan berbagi dengan kami.
Bukan cuma itu yang kebaikan mertua yang aku terima selama bulan Ramadhan. Kemarin, ibu mertuaku kirim chat WhatsApp.
“Kamu sama suamimu nggak usah bayar zakat fitrah ya. Sudah ibu bayarkan sekalian,” tulisnya.
“Lho Bu, Via ngerepotin lagi dong. Nanti Via ganti ya,” balasku.
ADVERTISEMENT
“Nggak usah. Nggak ngerepotin kok. Ibu ikhlas,”
Aku jadi makin sungkan dengan kebaikan mereka. Aku nggak melihat dari nilai yang mereka bantu, tapi keikhlasan dan perhatiannya. Ibu mertua ingat kami saat akan bayar zakat fitrah itu saja sudah berarti besar.
Aku berharap pandemi COVID-19 ini segera berakhir. Aku ingin semua kembali normal, termasuk kondisi finansial keluarga kecil kami. Dengan begitu, aku bisa segera membalas kebaikan ayah dan ibu mertua. (sam)
—
Jadi gimana, nih? Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan Via? Boleh dong, diceritakan di kolom komentar. Takut namanya kebaca sama mertua ? Kirim email aja! Ke: [email protected]