Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Terharu, Mertua Selalu Memujiku di Depan Orang Tua
19 April 2020 13:26 WIB
Tulisan dari Mertua Oh Mertua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Punya mertua yang baik hati pasti jadi impian semua menantu. Mertua yang ramah, sabar, penuh kasih sayang dan nggak rewel. Mia adalah menantu beruntung yang dapat mertua sebaik itu. Berikut ceritanya
ADVERTISEMENT
—
Selama ini teman-temanku bilang hidup serumah dengan mertua adalah mimpi buruk. Bakal rempong, banyak drama, penuh konflik, dan hal negatif lainnya. Untungnya, mimpi buruk itu nggak terjadi padaku.
Ya, aku tinggal serumah dengan ayah dan ibu mertua. Kalau aku bilang sih, so far so good. Sudah satu tahun lebih aku tinggal di rumah mertua. Bisa kusimpulkan bahwa mertuaku adalah mertua terbaik sedunia.
Aku bilang begini bukan karena ingin menjilat. Tapi karena ayah dan ibu mertua memang sangat baik sampai aku merasa nggak pantas diperlakukan demikian.
Selama masa work from home akibat pandemi virus Corona, kerjaku cuma nongkrong di depan laptop. Pagi, siang, malam, kerja melulu.
Maklum, ekonomi perusahaan tempatku bekerja sedang terguncang. Jadi sebagai tim marketing, aku harus gencar menyusun strategi campaign yang sesuai dengan situasi terkini.
ADVERTISEMENT
Masak, bersih-bersih rumah, dan pekerjaan domestik lain, sebagian besar dikerjakan ibu mertua. Aku membantu sih, tapi cuma sesekali. Kalau aku lagi suntuk dan ingin menjauh dari laptop, baru deh aku main ke dapur.
Nah yang bikin terharu, beberapa hari lalu aku nggak sengaja mendengar pembicaraan ibu mertua di telepon. Rupanya dia sedang bicara dengan ibuku.
“Iya si Mia udah tiga mingguan kerja dari rumah. Kalau di rumah dia rajin masak lho, bantu-bantu saya di dapur. Kapan hari bikin chicken teriyaki enak banget. Padahal dia cuma lihat resep di internet, terus coba bikin langsung jadi,” tutur ibu mertua.
Mendengarnya aku langsung tersipu. Senang sekaligus jadi merasa sungkan. Aku yang doyan rebahan begini dibilang rajin.
ADVERTISEMENT
“Ah nggak, masa menantu sendiri ngerepotin. Saya malah senang Mia mau tinggal di sini. Dari awal ketemu saya sudah suka, anaknya sopan. Saya malah mikir, kok Mia mau sama anak saya yang begitu? Hahaha,” lanjut ibu mertua berkelakar.
Jadi terharu. Aku baru tahu ibu mertua sering memuji aku di depan orang tuaku. Sebelumnya, aku memang pernah dengar dia memujiku di depan ibu-ibu tetangga. Katanya, alhamdulilah dapat mertua cantik dan sopan.
Aku jadi malu sendiri selama ini sering bangun siang. Aku bangun tidur, makanan sudah siap di meja. Mau nyapu dan ngepel, lantai rumah sudah kinclong. Memang kudu lihai cari kesempatan membantu mertua yang rajin begini. Sekali membantu, pujiannya selangit.
Ayah mertua pun juga sama baiknya. Pernah saat aku kerja depan laptop, tiba-tiba dia menyodoriku bantal sandaran. Katanya biar punggungku nggak gampang pegal saat bekerja. Dia juga beberapa kali membawakan camilan ke meja kerjaku. Baik bukan main.
ADVERTISEMENT
Perlakukan mertua seperti ini, nggak bisa dibilang sebagai mimpi buruk kan? (sam)
—
Jadi gimana, nih? Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan Mia? Boleh dong, diceritakan di kolom komentar. Takut namanya kebaca sama mertua ? Kirim email aja! Ke: [email protected]