Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Obsesi Mertua Ingin Cucu Bawa Boneka Kemana-mana
26 April 2020 16:53 WIB
Tulisan dari Mertua Oh Mertua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nggak sedikit tingkah mertua yang bikin kita geleng-geleng kepala. Ada yang ngeselin, ada juga yang unik. Seperti yang dialami Jenny misalnya, ibu asal Jakarta ini punya mertua yang hobi kasih boneka ke cucunya. Nggak cuma dikasih tapi harus dibawa kemana-mana. Berikut kisahnya.
ADVERTISEMENT
—
Anakku, Reza, bisa dibilang adalah cucu kesayangan ibu mertuaku. Setiap pertemuan keluarga besar, Reza pasti jadi cucu yang paling pertama dicari. Maklum, cucu lainnya sudah besar-besar. Hanya Reza yang masih balita, usianya 3 tahun.
Ada yang unik dari perlakukan ibu mertua ke anakku. Hampir setiap kali berkunjung ke rumah, dia selalu membawakan boneka untuk anakku . Mulai dari Teddy Bear, ulat bulu, Spiderman, dan lain-lain.
Awalnya sih aku senang. Ibu mertua ternyata sangat perhatian pada anakku. Tapi lama-kelamaan penuh juga rak boneka di rumah. Sudah 40-an lebih boneka pemberian mertua yang bertengger di sana.
Nah, yang paling bikin aku heran adalah ibu mertua berharap Reza membawa boneka pemberiannya kemana-mana.
“Boneka yang kemarin dikasih Uti mana? Kok nggak dibawa?” Tanyanya setiap ketemu Reza
ADVERTISEMENT
Ibu mertua memang pernah bilang ingin melihat Reza punya boneka kesayangan yang dibawa kemana-mana. Biar lucu, katanya. Makanya, dia memberi Reza berbagai bentuk boneka, sampai anakku cocok dengan salah satunya.
Aduuuh, nggak faedah banget kan? Anak nggak bisa lepas sama boneka yang sudah bulukan dan bau, masa dibilang lucu?
“Dulu suami kamu pas kecil juga punya boneka kesayangan. Boneka gajah warna abu-abu. Pokoknya kalau ada boneka gajah itu, anteng deh. Nggak pernah rewel,” tutur ibu mertua suatu hari.
Well, kenyataannya Reza memang jarang rewel walaupun nggak punya boneka kesayangan. Justru kalau dia punya boneka kayak gitu, pasti bakal repot semisal bonekanya hilang atau ketinggalan.
Karena nggak terlalu mengganggu, aku cuekin saja obsesi mertua tentang Reza dan boneka. Toh Reza juga nggak terpengaruh. Nanti juga ibu mertua bosan sendiri.
ADVERTISEMENT
Tapi aku jadi merasa bersalah telah meremehkan ibu mertua. Beberapa hari lalu, aku membaca artikel tentang comfort object, yakni kecenderungan psikologis untuk mencari rasa nyaman dari sebuah benda yang familiar. Hal ini sering terjadi pada anak-anak yang menjadikan boneka kesayangannya sebagai comfort object.
Comfort object ini mereka gunakan untuk menenangkan diri sendiri secara emosional. Makanya, mereka yang punya comfort object, merasa susah tidur kalau jauh dari benda tersebut.
Berkat artikel itu, aku jadi menemukan alasan logis kenapa sebagian anak-anak usia balita nggak mau dipisahkan dari boneka kesayangannya. Berarti, masuk akal juga saat ibu mertua bilang suamiku dulu jadi lebih anteng saat ditemani bonekanya.
Tapi bukan berarti semua anak harus punya comfort object kan? Toh beda anak, beda pula cara menenangkan diri sendiri. Sejauh ini aku mengamati Reza nggak membutuhkan comfort object. Tiap rewel, Reza cukup dikasih lagu anak-anak di YouTube, jadi anteng deh.
ADVERTISEMENT
Memang aneh mertuaku itu. Tapi meski aneh , tetap kuhargai usahanya menyenangkan anakku. (sam)
—
Jadi gimana, nih? Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan Jenny? Boleh dong, diceritakan di kolom komentar. Takut namanya kebaca sama mertua ? Kirim email aja! Ke: [email protected]