Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Akibat Kerja Paksa Daendels, Begini Asal-usul Sega Jamblang
11 Januari 2023 15:42 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Meyke Nasya Mauldi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sesuai namanya, dalam bahasa Cirebon nasi disebut dengan “sega”. Lalu, Jamblang merupakan nama salah satu daerah yang berada di Cirebon. Oleh karena itu nasi jamblang dijadikan sebagai salah satu kuliner khas Cirebon yang wajib dicoba.
Asal-usul Sega Jamblang
Seperti halnya makanan khas Cirebon lainnya, sega jamblang juga memiliki unsur sejarah atau asal-usul yang mengakar di hati penduduk setempat. Kemunculan sega jamblang hampir berbarengan dengan kejadian pembuatan jalan raya Anyer-Panarukan yang diinisiasi oleh Jenderal Daendels. Maka tak heran, pembangunan jalan tersebut juga melibatkan banyak masyarakat Cirebon.
Karena tidak menerima upah yang layak, banyak sekali pekerja yang tewas akibat kelaparan. Meskipun membawa bekal nasi dari rumah, nasi menjadi basi jika lebih dari 10 jam tidak dimakan atau dihangatkan.
ADVERTISEMENT
Mengetahui hal tersebut, warga Jamblang berhasil menemukan cara agar nasi tidak cepat basi, yakni membungkus nasi dengan daun jati. Sega Jamblang yang asli mampu bertahan sampai tiga hari, asalkan tetap terbungkus dalam daun jati. Maka tak heran sega jamblang dulunya juga kerap dijadikan bekal pasukan gerilya supaya tak kekurangan makanan saat bersembunyi dari pasukan Belanda.
Lambat laun masyarakat Jamblang mulai menjadikan nasi bungkus daun jati tersebut sebagai salah satu mata pencaharian dengan berjualan di pasar. Disajikan dengan lauk seperti cumi bertelur, pepes rajungan, ikan panjelan dan sambal. Sega jamblang nikmat disantap saat sarapan sebelum memulai hari. Berkat berbagai inovasi, sega jamblang kini juga disajikan dengan berbagai pilihan lauk pauk yang lebih variatif.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, sega jamblang tetap menjadi makanan kesukaan warga Cirebon yang biasa dijadikan sebagai sarapan dan makan malam, karena harganya yang relatif murah dan memiliki berbagai macam lauk yang dapat dipilih.