Nilai Humoris dari Mop Papua: Epen Kah? Cupen Toh!

Michael Bastian
Sukses lan gagal iku bagian tekan urip, pokoke tresno lan setia. Njajal nulis. An aspiring Diplomat. Peserta Sesdilu 76, Kemenlu RI.
Konten dari Pengguna
22 Juni 2024 11:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Michael Bastian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Papua, terletak di ujung timur Indonesia, merupakan kawasan yang memukau dengan keindahan alamnya yang luar biasa serta kekayaan budayanya yang tiada habisnya. Papua lebih dari sekadar keindahan alam, Papua juga kaya akan cerita dan tradisi budaya yang mendalam.
ADVERTISEMENT
Papua, dengan kekayaan budayanya, memiliki cerita humornya yang khas. Saya teringat, belasan tahun lalu sewaktu kuliah akan Mop Papua: Epen Kah? Cupen Toh! (yang dapat diartikan “Emang Penting ya? Cukup Penting tentunya!) Mop Papua biasanya berbentuk anekdot pendek yang menceritakan kejadian lucu dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Mop Papua: Epen Kah, Cupen Toh, dapat kita temukan nilai humoris yang dibungkus rapi dalam bentuk permainan kata, menciptakan tawa yang spontan dan tulus.
Ilustrasi Tertawa, Sumber: Pixabay.com
Komedi Epen Kah, Cupen Toh, ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat, tidak saja di Papua, namun juga di Indonesia. Komedi ini mencerminkan kepribadian orang-orang di Papua yang ceria, hangat, dan penuh semangat. Mop Papua ini sangat sarat akan nilai humoris, tidak hanya jalan ceritanya yang unik dan mengundang tawa, tapi juga menjadi sarana bagi masyarakat Papua untuk mengekspresikan pandangan mereka serta pesan-pesan sosial yang terkesan ringan tetapi mendalam.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, sketsa Epen Kah, Cupen Toh: Sorong VS Merauke, yang menggambarkan Dodi dan temannya yang terlibat dalam adu mulut, temannya menyampaikan bahwa Dodi dilarang untuk mampir ke Sorong apabila terbang ke Jakarta dari Merauke, yang ditimpali oleh Dodi bahwa kalau menyanyikan lagu Sabang sampai Merauke, ia dilarang untuk meneruskan lirik lagunya hingga ke Merauke, harus stop sampai di Sorong saja.
Ilustrasi Tertawa, Sumber: Pixabay.com
Nilai humoris dari Mop Papua: Epen Kah, Cupen Toh, terletak pada kemampuannya menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang berbeda namun satu dalam bahasa dan komedi humor Papua. Hal tersebut merupakan bentuk komunikasi yang universal, yang melampaui batas-batas bahasa dan budaya.
Tidak bisa dipungkiri, humor Papua melalui Epen Kah, Cupen Toh, telah memberikan kontribusi besar dalam memperkaya khazanah budaya Indonesia. Melalui nilai humoris yang terkandung didalamnya, kita dapat tertawa serta secara ringan belajar tentang kehidupan dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Papua. Selain itu, Epen Kah, Cupen Toh, menjadi alat untuk mempertahankan identitas budaya Papua di tengah arus modernisasi.
ADVERTISEMENT
Mop Papua: Epen Kah, Cupen Toh, masih dapat ditemukan di kanal YouTube, ceritanya berdurasi pendek, sekitar 1-3 menit, menggambarkan kehidupan sehari-hari orang Papua dengan cara yang lucu dan mengundang tawa serta mudah dipahami oleh semua kalangan.