Bambu, Tanaman Konservasi Lingkungan

Miftah Dwi Kharunia
Mahasiswa/i Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
21 Juli 2023 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Miftah Dwi Kharunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tanaman Bambu (Foto: pexels.com)
zoom-in-whitePerbesar
Tanaman Bambu (Foto: pexels.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia merupakan negara yang memiliki hutan bambu dengan luas tertinggi nomor 6 di dunia, yaitu mencapai 185 juta hektar. Berdasarkan penelitian pada tahun 2019, seperti tercantum pada buku Panduan Pengumpulan Flora (Widjaja, 2004), Indonesia memiliki lebih dari 162 jenis keragaman bambu yang tersebar di seluruh wilayah atau sebesar 12% dari seluruh jenis bambu di dunia.
ADVERTISEMENT
Tanaman berjenis rumput-rumputan ini memiliki banyak manfaat. Yang mana, jika dikelola dengan baik dapat memberikan banyak manfaat tidak hanya secara ekologi, juga secara ekonomi.
Secara ekologi, bambu mampu menjadi solusi dari ancaman lingkungan dan perubahan iklim. Tanaman bambu juga mampu menyerap air hujan yang cukup besar, sehingga dapat mencegah kemungkinan terjadinya aliran langsung dan erosi. Dalam kaitan dengan upaya mitigasi perubahan iklim, pengembangan tanaman bambu juga dapat meningkatkan penyerapan karbon.
Secara ekonomi, pemanfaatan bambu di Indonesia pada umumnya masih dalam bentuk yang sederhana dalam hal pengolahan, seperti untuk pagar, penahan atap, dinding, penahan bangunan (scaffolding), ajir tanaman dan pemanfaatan lain yang masih memiliki nilai tambah rendah dengan pengolahan tradisional serta hanya untuk pemenuhan kebutuhan lokal.
ADVERTISEMENT
Bambu, dibanding dengan pohon kayu, memiliki pertumbuhan yang cepat, membuat bambu diunggulkan untuk mengurangi permasalahan deforestasi. Dengan sistem perakaran yang sangat rapat dan menyebar ke segala arah, baik menyamping atau pun ke dalam, bambu memiliki keunggulan, sebagai tanaman konservasi lingkungan dalam menjaga ekosistem air.
Solusi Degradasi Lahan
Ilustrasi Menjaga Kualitas Lahan Air (Foto: pexels.com)
Seiring berjalannya waktu, tanah atau lahan yang kita pijak dapat mengalami penurunan kualitas (degradasi). Beberapa penyebab utamanya adalah pencemaran tanah, pengambilan air tanah secara berlebihan, penebangan hutan, dan lain-lain.
Hal tersebut dapat dicegah dengan menanam bambu. Satu rumpun bambu dapat menyerap sebanyak 5 ribu liter air. Ketika hujan, bambu mampu menyerap 90% air. Kelebihan ini sangat membantu usaha konservasi pada lahan kritis dan di daerah aliran sungai, sehingga fungsi ekologis yang sebelumnya sudah rusak dapat diperbaiki kembali dalam waktu singkat.
ADVERTISEMENT
Selain mengikat air, bambu yang rapat dapat mengikat tanah pada daerah-daerah lereng, sehingga mampu mengurangi erosi, sedimentasi, dan longsor. Selain itu bambu mampu menyimpan karbon, menahan kebisingan, serta mempunyai nilai ekonomis.
Satu batang bambu mampu menampung cadangan untuk dua orang bernafas. Artinya, serumpun bambu mampu menampung oksigen untuk 200 orang bernafas. Hal lainnya juga, bambu dapat menyuburkan tanah dan menahan tebing.
Peran Masyarakat dalam Pelestarian Bambu
Tanaman bambu memiliki pengaruh penting dalam pelestarian lingkungan dan rehabilitasi. Dengan melakukan upaya pelestarian tanaman bambu, masyarakat dapat membantu dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam.
Untuk itu, tentunya masyarakat memiliki peran aktif di dalamnya. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat:
ADVERTISEMENT
1. Budidaya bambu
Budidaya Bambu (Foto: pexels.com)
Budidaya bambu dapat menjadi salah satu upaya pelestarian lingkungan. Dengan membudidayakan bambu, dapat membantu mengurangi penebangan hutan dan memperbaiki kualitas tanah.
2. Menggunakan produk bambu
Produk Bambu (Foto: pexels.com)
Masyarakat dapat menggunakan produk bambu sebagai alternatif pengganti produk kayu atau plastik. Hal ini dapat membantu dalam mengurangi penebangan hutan dan mengurangi limbah plastik.
3. Menjadi pelopor pelestarian bambu
Pelopor Pelestarian Bambu (Foto: pexels.com)
Dengan menjadi pelopor pelestarian bambu, masyarakat dapat melakukannya melalui cara mempromosikan manfaat bambu dan mengajak masyarakat lain untuk melestarikan tanaman bambu.