5 Kampus Tertua di Indonesia, Ada yang Sempat Ditutup Saat Era Kolonial Jepang

14 Januari 2021 19:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
5 Kampus Tertua di Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
5 Kampus Tertua di Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain kepoin soal jurusan kuliah, fasilitas, dan kualitas kampus, kamu sebagai calon mahasiswa boleh juga buat mencari tahu sejarahnya, lho.
ADVERTISEMENT
Sebab, siapa tahu kamu ternyata mendaftar ke kampus tertua di Indonesia, gaes!
Yap, dari banyaknya perguruan tinggi, ada lima kampus yang sudah berdiri sejak zaman penjajahan, lho. Apa aja, ya?

Universitas Indonesia (UI)

UI dok ui.ac.id
Kampus satu ini ternyata sudah berdiri sejak 1851, lho! Dulunya UI bernama Dokter-Djawa School karena Kolonial Belanda mengkhususkannya sebagai tempat belajar Ilmu Kedokteran.
Pada 1898 nama Dokter-Djawa School berubah menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen (School of Medicine for Indigenous Doctors) atau dikenal juga sebagai STOVIA.
Hingga pada 1950, universitas ini berganti nama lagi menjadi Universiteit Indonesia.
Tapi, UI yang berada di Depok, Jawa Barat baru dibangun pada 1987. Sebelumnya cuma ada di tiga lokasi, yakni Salemba, Pegangsaan Timur, dan Rawamangun.
ADVERTISEMENT

Universitas Airlangga (Unair)

unair dok profesi.dokter.fk.unair.ac.id
Universitas Airlangga berawal dari lembaga pendidikan Nederlands Indische Artsen School (NIAS) dan School Tot Opleiding van Indische Tandartsen (STOVIT), yang didirikan oleh Hindia Belanda pada 1913 dan 1928.
Jadi sebenarnya Unair itu anaknya UI, gaes. Sebab NIAS merupakan cabang Universiteit van Indonesie Jakarta, atau sekarang lebih dikenal dengan Universitas Indonesia.
Hingga akhirnya pada 10 November 1954 pemerintah Indonesia resmi membuka Universitas Airlangga Surabaya.

Institut Teknologi Bandung (ITB)

ITB dok itb.ac.id
ITB sudah ada sejak 3 Juli 1921, lho. Kala itu Kolonial Belanda mendirikan de Techniche Hoogeschool te Bandung (TH) di lahan seluas 30 hektar di Bandung.
Awalnya ITB merupakan sekolah swasta, hingga di 1924 statusnya baru berubah menjadi milik pemerintah Belanda.
ADVERTISEMENT
Fakta menariknya, pada 1926 hanya ada empat orang Indonesia yang berhasil lulus dari ITB dan salah satu di antaranya adalah Soekarno.
Pemerintah Indonesia baru meresmikan ITB pada 2 Maret 1959.

Institut Pertanian Bogor (IPB)

IPB dok haipb.ipb.ac.id
Keberadaan IPB mulai ada sejak 1 September 1940, yaitu pada saat perkuliahan di Faculteit van Landbouwwetenschap (Fakultas Ilmu Pengetahuan Pertanian) di Bogor pertama kali.
Namun, pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), perguruan tinggi atau Fakultas Pertanian ditutup.
Sampai pada 21 Januari 1946 dalam rangka mengembalikan kekuasaan, Pemerintah Belanda mendirikan NoodUniversiteit (Universitas Darurat), salah satunya memiliki Landbouwkundige Faculteit (Fakultas Pertanian).
Akhirnya, Nood-Universiteit berganti nama menjadi Universiteit van Indonesie. Pada 27 April 1952 dilakukan peletakan batu pertama gedung Fakultet Pertanian, Universitet Indonesia di Baranangsiang, Bogor.
ADVERTISEMENT
Pada 1 September 1963, Institut Pertanian di Bogor didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 1963.
Pada saat didirikan, IPB terdiri dari lima fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Kehutanan.

Universitas Islam Indonesia (UII)

UII dok uii.ac.id
Pada 1945 ketika baru didirikan, ternyata UII berada di Jakarta, lho, gaes. Dulu namanya masih Sekolah Tinggi Islam (STI). Baru pada 1946 membuka kampus di Yogyakarta.
Nama STI berubah menjadi Universitas Islam Indonesia (UII) pada 14 Desember 1947 yang terdiri dari Fakultas Agama, Fakultas Hukum, Fakultas Pendidikan, dan Fakultas Ekonomi.
Kalau kampus kamu termasuk yang paling tua juga, enggak, nih?
ADVERTISEMENT
Laporan: Vania Sekar Widyadari