Alasan .Feast Jadikan Musik sebagai Media Kritik

5 Mei 2020 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
.Feast dok .Feast
zoom-in-whitePerbesar
.Feast dok .Feast
ADVERTISEMENT
.Feast jadi salah satu band yang lugas melontarkan kritik terhadap isu sosial sampai politik. Mereka mengaku hal ini enggak terlepas dari apa yang telah diajarkan di bangku kuliah.
ADVERTISEMENT
"Sama-sama ketemu di kampus emang diajarin pola pikir yang begitu. Dulu ospek emang diajarin buat aksi," kata Ryo Bodat (drum) kepada kumparan, dalam wawancara video belum lama ini.
Dengan pola pikir yang telah terbentuk, .Feast jadi enggak bisa lepas ngobrolin soal isu sekitar. "Di tongkrongan juga bicarain hal itu, jadi makanan sehari-hari. Pas ketemu, nyaman buat nuangin di musik karena emang hobi di situ," lanjutnya.
Lagu terbaru mereka, Di Padang Lumpuh, juga menjadi gambaran dari apa yang mereka lihat dan dengar sejak bersinggungan dengan aktivisme sosial di bangku kuliah.
Di sini mereka menyisipkan lirik, "Anti-kritik hampir sama dengan Istana," yang bisa jadi bentuk kritik terhadap geliat aktivisme sosial dan kurangnya kebebasan berpendapat.
.Feast dok .Feast
Begitu pula lirik, "Berbicara cepat bilang haram, kearifan lokal yang dibungkam," di Tarian Penghancur Raya. .Feast meresahkan budaya lokal yang eksistensinya terancam punah.
ADVERTISEMENT
Di lagu yang sama, band yang digawangi oleh Baskara (vokal), Adnan (gitar), Awan (bass), Renan (gitar), dan Ryo Bodat (drum) ini juga kecewa sama manusia yang dianggap gagal dalam menanggapi perubahan lingkungan. Hal ini dituangkan dalam lirik, "Uap terlontar mengepung kota, berlomba ciptakan plastik kita."
Enggak ketinggalan lagu Peradaban yang terdapat di album mini Beberapa Orang Memaafkan (2018). Mereka menggunakan kalimat, "Tempat ibadah terbakar lagi," yang bisa merujuk kepada serangkaian peristiwa perusakan rumah ibadah, seperti bom Surabaya.
Kritik ini mereka balut dalam musik rock gahar yang energetik. Seperti yang pernah dikatakan Baskara kepada kumparan beberapa waktu lalu, "Kalau bagi gue, (musik .Feast) lebih baik dibilang rock. Rock in the system, kita mengkritik".
ADVERTISEMENT