Apakah Self Healing Benar-benar Menyembuhkan?

10 Oktober 2021 10:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Seperti namanya, self healing merupakan proses penyembuhan secara mandiri. Ini menjadi salah satu cara yang kian populer dan diandalkan untuk mengatasi stres sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Meski ada kata ‘healing’ yang artinya ‘menyembuhkan’, apakah self healing benar-benar efektif menyembuhkan?
Founder Enlightmind Alvieni Angelica, M.Psi., menjelaskan kata ‘menyembuhkan’ mengembalikan kita ke definisi ‘sembuh’. Sembuh sering kali membuat orang berharap bahwa suatu kondisi bisa kembali persis seperti sebelumnya. Padahal, dalam hidup tidak ada kondisi yang permanen.
“Sehingga untuk mendapatkan lagi kondisi seperti sebelumnya adalah hal yang mustahil,” terang Alvieni, kepada kumparan.
Dia menambahkan, dalam psikologi sembuh secara emosi bisa dilihat melalui perspektif bahwa seseorang dapat kembali bersosialisasi, beraktivitas sehari-hari, dan merawat diri dengan baik. Ini dilakukan tanpa menjadi terganggu secara psikologis ketika menghadapi kembali kondisi yang dulu menjadi penyebab masalah.
Self healing tentunya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses ini. Efektivitas self healing tergantung dari teknik yang dipilih ketika mengalami stres, dan stres seperti apa yang dialami,” lanjut Alvieni.
ADVERTISEMENT
Dia menyebut, jika stres itu sudah berbentuk serangan panik maka teknik yang terlalu menguras energi dan tidak akan membantu banyak.

Self Healing untuk Masalah yang Lebih Ringan

Kalau sekadar mengatasi kecemasan maupun kelelahan kerja yang sifatnya lebih ringan, teknik self healing yang menggunakan energi lebih bisa digunakan, seperti menari, meditasi, olahraga, dan sebagainya.
Senada dengan Alvieni, Gita Aulia Nurani, M.Psi., Psikolog dan Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) spesialisasi pelatihan dan pengembangan diri mengatakan, self healing bisa dibilang cukup menyembuhkan ketika masalahnya termasuk ringan.
Kalau kasusnya membutuhkan bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater, maka self healing tidak bisa 100 persen menyembuhkan.
“Kalau stresnya dalam kategori ringan dengan ciri-ciri tidak sampai mengubah perilaku keseharian, memang cukup efektif. Biasanya self healing model penyelesaiannya melakukan sesuatu yang disukai. Untuk kasus stres ringan ini cukup bisa membantu,” pungkas Gita.
ADVERTISEMENT