Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Beasiswa Chevening Buka Pendaftaran sampai 3 November 2020
8 September 2020 21:11 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sementara, untuk seleksi sampai wawancara akan digelar hingga April 2021 dan pengumumannya dijadwalkan pada Juni 2021.
Beasiswa ini ditawarkan oleh Pemerintah Inggris kepada pelamar dari Indonesia dan Timor Leste untuk mengambil gelar master selama satu tahun.
Program ini cukup inklusif karena menawarkan beasiswa penuh untuk kuliah di universitas di Inggris mana saja dengan jurusan kuliah apa saja, biaya hidup, hingga tiket penerbangan. Chevening juga terbuka bagi semua usia.
Nick Faulkner, Kepala Program Chevening di Indonesia, mengatakan keterampilan berbahasa Inggris tidak akan diminta sebagai persyaratan dalam seleksi beasiswa Chevening tahun depan.
"Khusus untuk program Chevening 2021/2022 hal itu sudah dihilangkan. Namun, para pelamar harus mendapat penawaran tanpa syarat (unconditional offer) dari universitas di Inggris, dan universitas itulah yang akan meminta persyaratan tingkat kemampuan bahasa Inggris," katanya, dalam konferensi pers virtual Aplikasi Beasiswa Chevening 2021/2022, Selasa (8/9).
ADVERTISEMENT
Untuk informasi lengkap soal dokumen yang harus dipersiapkan, kamu bisa langsung mengakses laman resminya di https://www.chevening.org/scholarship/indonesia/.
Peserta beasiswa Chevening berkurang karena pandemi COVID-19
Untuk penerimaan periode 2020 ini, Duta Besar Inggris Owen Jenkins menyebut ada pengurangan jumlah peserta akibat pandemi COVID-19. Dari tahun sebelumnya berjumlah 62 orang, kini ada 51 penerima beasiswa Chevening.
"Ada dampak pandemi pada program. Kami harap tahun depan bisa kembali mendekati normal," kata dia.
Jenkins menambahkan, pandemi COVID-19 juga memengaruhi sejumlah aspek lain dalam program beasiswa ini. Seperti adanya protokol kesehatan yang harus ditaati pelajar Indonesia.
Aturan protokol kesehatan yang dikeluarkan Pemerintah Inggris akan mewajibkan pelajar maupun pendatang umum dari luar negeri untuk menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari.
ADVERTISEMENT
Universitas di Inggris juga menerapkan protokol kesehatan di lingkungan masing-masing, untuk sebisa mungkin mempertahankan pengalaman belajar tradisional secara tatap muka, meski harus diselingi dengan perkuliahan daring.
"Selagi COVID-19 masih berlangsung, kami tentu akan mengambil langkah kesehatan, namun kami tidak merasa bahwa hal itu akan mengurangi kesenangan para pelajar untuk menikmati kuliahnya," lanjut Jenkins.