Bincang kumparan: Alasan di Balik Perubahan Botol Ikonik Sprite

16 Agustus 2021 9:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alasan di balik Perubahan Botol Ikonik SPRITE. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Alasan di balik Perubahan Botol Ikonik SPRITE. Foto: kumparan
Hadir pertama kali di Indonesia pada 1971, SPRITE memperkenalkan diri sebagai minuman menyegarkan dengan botol ikonik berwarna hijau. Setelah berpuluh-puluh tahun hadir di Indonesia, pada awal tahun 2021 Coca-Cola Indonesia mengumumkan bahwa merek minuman soda favorit SPRITE telah mengubah desain kemasan ikonik botol berwarna hijaunya menjadi botol PET jernih yang lebih mudah untuk didaur ulang.
Kepada kumparan, Senior Brand Manager PT Coca-Cola Indonesia, Fitriana Adhisti mengatakan, penggantian warna botol ini menjadi langkah konkret Coca-Cola Indonesia dalam upaya mencapai visi global World Without Waste.
Memang, penyelesaian masalah plastik pascakonsumsi masih harus menempuh jalan panjang. Diperlukan kesadaran untuk bersama ambil andil dalam memberikan solusi serta bagaimana upaya peningkatan laju pengumpulan dan daur ulang plastik pascakonsumsi. Baik pemerintah, pelaku bisnis, LSM, dan masyarakat; semua memiliki andil besar untuk berkontribusi.
Mendaur ulang kemasan plastik bekas pakai menjadi barang bernilai guna merupakan salah satu solusi dari masalah sampah plastik. Oleh karena itu, perubahan kemasan SPRITE diharapkan dapat mendukung penguatan industri daur ulang. Sebab, botol PET jernih jauh lebih mudah untuk diubah menjadi benda lain yang berguna sehingga dapat mendukung konsep ekonomi sirkular.
"Botol PET jernih lebih banyak dicari oleh pemulung, sehingga proses daur ulangnya bisa menjadi lebih cepat. Selain itu, karena banyak dicari, nilai ekonomisnya juga akan meningkat," jelas Fitriana.
Walaupun mengganti kemasan botol, Fitriana menegaskan, rasa SPRITE tetap tidak berubah masih dengan rasa lemon-lime yang menyegarkan.
Penggantian kemasan botol ikonik berwarna hijau SPRITE menjadi botol PET jernih juga diluncurkan bersama dengan project #LihatDenganJernih. Lewat project ini, Sprite telah menjalin kolaborasi dengan beberapa organisasi dan komunitas pegiat daur ulang sampah, yakni Waste4Change dan PlusTik. SPRITE pun telah bermitra dengan Yayasan Sejuta Kacamata untuk Indonesia dalam pembagian donasi hasil kolaborasi yang berupa kacamata berbahan dasar daur ulang.
"Melalui Project #LihatDenganJernih, kami berupaya mengedukasi dan menginspirasi kalangan muda untuk bisa berpikir lebih jernih, terutama dalam hal daur ulang botol plastik bekas pakai," lanjut Fitriana.
Pada project #LihatDenganJernih, masyarakat diajak untuk mengirimkan sampah kemasan botol PET SPRITE bekas pakai ke bank sampah terdekat yang bermitra dengan Waste4Change. Selanjutnya, botol-botol tersebut diubah oleh PlusTik menjadi kacamata berbahan dasar dari hasil daur ulang berbagai kemasan plastik bekas pakai termasuk diantaranya botol PET.
"Kacamata yang kita produksi dari botol plastik kemasan bekas pakai yang dikumpulkan teman-teman, didonasikan melalui Yayasan Sejuta Kacamata untuk Indonesia untuk disalurkan kepada yang membutuhkan, terutama masyarakat yang mempunyai masalah penglihatan," ucap Fitriana.
Lantas, setelah kini project #LihatDenganJernih berakhir, inovasi apa lagi yang akan dihadirkan SPRITE? Bagaimana rencana SPRITE untuk terus mendukung masyarakat untuk mendaur ulang sampah plastik?
Temukan jawabannya di Bincang kumparan bersama Fitriana Adhisti dengan klik video di bawah ini!