Cerita Dhiya yang Diantar dan Ditemani Ayahnya ke Kampus karena Pakai Kursi Roda

19 September 2023 10:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dhiya Ulhaq Tino Putri.  Foto: Instagram.com/dhiyaulhaqtinop
zoom-in-whitePerbesar
Dhiya Ulhaq Tino Putri. Foto: Instagram.com/dhiyaulhaqtinop
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cinta seorang ayah sering kali menjadi sumber kekuatan ketika menghadapi cobaan hidup. Hal itulah yang dirasakan Dhiya Ulhaq Tino Putri, salah satu mahasiswa di salah satu universitas negeri di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa yang kini tengah duduk di bangku semester akhir ini mengalami insiden tak terduga saat sedang melaksanakan magang. Kejadian itu memaksanya untuk menggunakan kursi roda selama proses penyembuhannya.
"Saat sedang magang karena lagi hectic aku wudu di wastafel, tinggal kaki kiri udah mau selesai dan kaki kanan kepelitek (terpelecok) sampai dengkul muter juga. Aku udah pasarah udah patah semangat pikiran aku udah ke mana-mana, enggak semangat lagi, aku udah pasrah," cerita Dhiya kepada kumparan, Selasa (19/9).
Insiden itu membuatnya merasa down. Terbatasnya mobilitasnya membuatnya tidak berdaya. Namun, dalam masa-masa sulit itu, Dhiya selalu mendapatkan dukungan luar biasa dari keluarganya, khususnya sang ayah, Sutikno.
"Keluargaku mendukungku untuk aku kembali normal lagi. Memang posisinya kaki aku gak bisa langsung sembuh karena posisinya patah tulang yang membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan tahun. Tapi dokter aku bilang pemulihannya bisa 4-6 bulan, tapi berbeda-beda reaksi tulang manusia," beber wanita yang kerap disapa Dhea ini.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu sang ayah selalu menemaninya ke manapun Dhiya pergi, termasuk saat ia pergi ke kampus. Bahkan Sutikno rela menunggu Dhiya selesai kelas.
"Kenapa reaksi papa kaya gitu karena aku anak bontot dari 4 bersuadara. Kebetulan papa punya kesibukan di lingkungan rumah, jadi kalau aku butuh pergi kuliah papa selalu meluangkan waktunya untuk nganterin aku ke mana-mana," sambung Dhiya.
Momen Sutikno saat menunggu Dhiya di depan kelas pun viral di media sosial. Dhiya pun lantas menceritakan alasan sang ayah rela menunggunya hingga selesai kelas.
"Aku sering pergi ke kampus pakai taksi online karena papa punya trauma di masa muda untuk nyetir jarak jauh. Makanya papa selalu nungguin aku di depan kelas karena kita selalu ke mana-mana berdua," jelas Dhiya.
ADVERTISEMENT