Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
David Bond: Saya Memanipulasi Media Asia Soal Video Porno
11 Oktober 2017 18:39 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:32 WIB
ADVERTISEMENT
David Bond, atau yang katanya punya nama aseli David Campbel--tapi ada pula yang bilang namanya Steven Mapel juga David Hunter, entahlah--ramai diwartakan tengah berada di Indonesia. Sontak, berbagai berita muncul, berisi kata-kata ‘waspada’ bagi para perempuan Asia yang mungkin saja rentan dijerat oleh “David”.
ADVERTISEMENT
Nama David Bond sebetulnya sudah lama terdengar, apalagi di Asia. Berbagai video yang isinya sebagian besar kegiatan lancongnya di negara-negara Asia menjadi pun tersebar. Tak hanya video lancong, rekaman yang katanya juga berisi adegan ranjang bersama para perempuan Asia di berbagai negara pun menjadi sorotan. Dan tentu saja, menuai banyak kecaman dari banyak pihak.
Merespons rumor tentang dirinya yang mengunggah video porno dengan para perempuan Asia, David Bond pun menulis pengakuan tentang apa yang sebetulnya ia lakukan selama ini; bahwa ia dengan sengaja ‘memanipulasi’ media untuk mendapatkan sejumlah (besar) uang.
Diwartakan oleh laman Next Shark dan dengan akun bernama David Bond, David pun mengunggah tulisan pengakuannya. Ia membuka tulisan dengan latar belakang peristiwa yang akhirnya mendorong David untuk membuat laman website kontroversialnya tersebut.
ADVERTISEMENT
Semua diawali dari video unggahannya yang menampilkan salah seorang temannya merebut seorang perempuan dari laki-laki Tiongkok yang mereka temui di Hong Kong. Video yang ia buat itu pun akhirnya viral, membuat dirinya ‘mendadak tenar’ dan diwawancarai di berbagai media Asia.
David mengklaim dirinya mencoba sejujur mungkin dalam menjawab tiap pertanyaan yang dilemparkan media. Beberapa di antaranya menanyakan tentang kehidupan seks David.
Tentu, David pun menjawab dengan terbuka. Namun, alih-alih mengambil jawaban jujur terkait isu yang menerpa dirinya, David merasa media hanya mengambil jawaban terkait kehidupan seksnya.
“Saya pun melihat liputan wawancara kami di sebuah media, lalu menyadari bahwa tak ada satu pun jawaban jujur saya berikan yang dimasukkan ke dalam ulasan. Malah, jawaban saya yang cenderung mengungkapkan hal-hal seksual-lah yang dijadikan sorotan,” papar David melalui tulisannya.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, David pun mengambil kesimpulan bahwa jawaban yang ia berikan mungkin tak sesuai dengan narasi dirinya sebagai seorang turis buruk yang gemar mencari perempuan Asia, sehingga hanya jawaban mengenai seksualitasnya yang diberitakan.
Kejadian ini pun mendorong David untuk memanipulasi media. Ia membuat laman website berbayar sendiri yang hanya bisa diakses dengan membayar sebesar 17 dolar AS. Berisi tentang tips dan trik traveling, catatan perjalanan, dan video bertualang di berbagai negara, David memasarkan akunnya tersebut melalui sebuah akun berita di Facebook. Namun, dengan bantuan virtual assistant yang siap menerjemahkan bahasa Tiongkok - Inggris, David mengabarkan pada media bahwa dirinya mengunggah video dengan konten seksual di dalamnya.
Uang pun deras masuk ke akun paypal-nya. AKun Youtubenya ditonton hingga jutaan kali, dan berbagai media mendaftar serta membayar sebesar puluhan dolar AS untuk mendapatkan akses videonya.
ADVERTISEMENT
Ia pun melanjutkan ‘strategi’ manipulatif ini untuk mendapatkan lebih banyak lagi uang masuk ke akun virtualnya. Bahkan, dalam tulisannya, David menyebutkan dirinya bisa membayar uang sewa apartemen selama dua tahun ke depan dengan uang yang ia dapat dari kebohongannya lewat Youtube dan website berbayarnya.
Memastikan bahwa pemaparan tersebut benar adanya, kumparan mencoba menghubungi David melalui akun Facebooknya, David Hunter. Ia pun merespons dan mengkonfirmasi bahwa tulisan tersebut benar adanya.
“Iya, saya betul membuat tulisan itu. Saya membohongi media beberapa kali, dan akhirnya mengakui semuanya,” kata David pada kumparan.
Ia pun mengatakan pemberitaan tentang dirinya yang menyeruak di Jakarta adalah berita bohong.
“This entire Jakarta news about me is all fake,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Bagaimana menurut Anda?