Dokter Tirta Baru Dapat Restu Berbisnis dari Bapaknya Setelah Ketemu Presiden

dr. Tirta Mandira Hudhi. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Tirta Mandira Hudhi alias Dokter Tirta justru lebih dikenal sebagai fashion enthusiast, relawan kesehatan, dan seorang pengusaha.

Dokter Tirta punya alasan kenapa banting setir dari dokter menjadi seorang pengusaha. Ia pengin mengumpulkan uang untuk menabung dan melanjutkan pendidikan sebagai spesialis.

Tapi sebagai anak tunggal, Dokter Tirta mau enggak mau harus memutar otak agar bisa membiayai diri sendiri.

"Bapak-ibuku udah tua. Mana ibuku rahimnya udah diangkat. Otomatis kalau gue kuliah kedokteran terus, bokap nyokap lo, 'kan, bisa kapan pun mati, bos. Amit-amit, nih, 'kan. Berarti lo harus prepare, dong, the worst," katanya di PODBAR (Podcast Bareng) kumparan bersama Dhini dan Gesit.

dr. Tirta Mandira Hudhi. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Saat memulai meniti karier sebagai seorang pengusaha, banyak hambatan yang ditemuinya. Harus bangun dari pukul 04.00 untuk menyiapkan gorengan yang dijual di pasar dan kampus, ngemper di kos untuk cuci dan jual sepatu, dan ditipu saat usaha.

Dokter Tirta juga mengaku sempat enggak mendapat restu dari sang ayah. Ia berdebat sama ayahnya karena mau berbisnis, alih-alih praktik sebagai dokter.

Namun, pandangan ayahnya berubah setelah ia bisa foto bersama Presiden Jokowi. Sebab, ayahnya menganggap kalau telah diajak diskusi sama presiden terkait keahlian, berarti sudah diakui.

Dokter Tirta saat itu dipanggil Presiden Jokowi terkait gerakan local pride yang berhubungan juga dengan bisnisnya. Ayahnya juga pernah diskusi sama mantan Presiden Habibie terkait pekerjaannya di bidang akademis.

"Setelah foto sama Pak Jokowi, bangga dia. Ya, beliau, bokap gue, tuh, foto sama almarhum Pak Habibie, di usia 36. Gue foto sama Pak Jokowi di usia 27. Hahaha. Kalah, ‘kan, lo?" katanya.

dr. Tirta Mandira Hudhi. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Hingga kini, bisnis yang dimiliki oleh Dokter Tirta telah tersebar di berbagai bidang. Ada jasa cuci sepatu di Shoes and Care, event organizer Solevacation, marketplace jual-beli sepatu Tukutu Store, sampai sederet fashion line Communion Management, Communion Studio, Sage Denim, dan Fuse Concept.

Ia juga punya dua bisnis di bidang agency branding, mengurus tujuh akun online shop, dan 14 brand lokal.

Untuk mengurus usaha-usahanya tersebut, Dokter Tirta dibantu oleh 14 fotografer, delapan admin, empat manajer, dan sejumlah karyawan di Shoes and Care.

Dhini dan Gesit ngobrol lebih jauh sama Dokter Tirta di PODBAR kumparan tentang pengalamannya hidup di jalanan dan makan nasi sisa, bangun usaha tanpa utang, hingga tugas mulia sebagai relawan kesehatan. Simak selengkapnya di bawah ini, gaes!