Kata-kata yang Pantang Diucapkan, Bisa Bikin Orang Lain Merasa Rendah Diri

Ilustrasi pasangan bertengkar saat traveling Foto: Shutter Stock

Kata-kata sangat kuat. Mereka memiliki kekuatan untuk membuat orang termotivasi bahkan menghancurkan seseorang. Beberapa kata motivasi dapat mengangkat seseorang dan mendorong mereka untuk terus maju terlepas dari keadaannya.

Di sisi lain, kata-kata negatif, dapat meremehkan seseorang, membuat mereka merasa rendah diri dan membatasi mereka pada kehidupan yang biasa-biasa saja. Bahkan, sebagian besar dari kita lebih cenderung menggunakan kata-kata negatif daripada kata-kata positif.

Kecenderungan untuk menggunakan kata-kata negatif ini adalah sesuatu yang sudah mengakar kuat di masyarakat.

Dalam upaya untuk menentukan penggunaan bahasa negatif, profesor linguistik Robert Schrauf dan mahasiswa pascasarjana psikologi Julia Sanchez melakukan survei di Mexico City dan Chicago, yang melibatkan dua kelompok peserta, satu berusia 20-an dan yang lainnya berusia 60-an.

Para peserta diminta untuk membuat kata-kata yang menggambarkan emosi sebanyak mungkin dalam dua menit. Survei menemukan bahwa setengah dari kata-kata yang muncul dari peserta adalah negatif. Hanya 30 persen yang positif, sedangkan 20 persennya lagi netral.

Kelompok peneliti lain menemukan bahwa dalam setiap bahasa ada lebih banyak kata untuk menggambarkan pengalaman dan emosi negatif daripada yang positif. Oleh karena itu, untuk menghindari meremehkan orang lain secara tidak sengaja, kamu juga harus membuat upaya sadar untuk menghapus kata-kata negatif dari kosakatamu.

Berikut beberapa kata-kata buruk yang harus kamu hindari untuk membuat orang di sekitarmu merasa rendah diri.

Tidak bisa

Ilustrasi Perempuan Menolak. Foto: Shutter Stock

Memberitahu seseorang bahwa mereka tidak dapat melakukan sesuatu adalah bentuk keputusasaan terbesar. Dengan memberi tahu mereka bahwa mereka tidak bisa, artinya kamu membagikan pendapatmu, bukan sesuatu yang faktual.

Dengan kata lain, kamu hanya mengecilkan hati mereka, karena kamu tidak tahu pasti bahwa mereka tidak dapat melakukannya. Karena itu, kamu juga harus menghindari penggunaan kata tidak bisa.

Aneh

Ilustrasi lingkungan kerja toxic. Foto: Getty Images/Tuaindeed

Menyebut seseorang sebagai orang aneh adalah cara untuk mengatakan bahwa kamu normal sedangkan mereka tidak. Ini adalah cara lain untuk mengatakan bahwa ada sesuatu yang salah dengan mereka.

Hal ini akan membuat orang tersebut meragukan diri sendiri dan dapat menyebabkan orang tersebut menghindari interaksi dengan orang lain, karena mereka percaya bahwa orang lain juga berpikir ada sesuatu yang salah dengan mereka. Oleh karena itu, untuk menghindari membuat orang lain merasa seperti ini, kamu juga harus berusaha sebisa mungkin menghindari penggunaan kata aneh.

Membenci

Ilustrasi rekan kerja toxic Foto: Shutterstock

Ini adalah kata yang sangat kuat. Ketika kamu memberi tahu seseorang bahwa kamu membenci mereka, itu berarti kamu memiliki ketidaksukaan yang sangat kuat terhadap mereka.

Dengan kata lain, jika kamu memiliki pilihan, kamu akan benar-benar menghindarinya. Kamu mungkin tidak bermaksud demikian, tetapi itulah pesan yang akan disimpulkan orang tersebut dari kata-katamu.

Ini berarti bahwa setiap kali kamu harus berinteraksi dengan orang ini, akan ada ketegangan dalam interaksi tersebut. Interaksi akan terasa dipaksakan karena orang ini tahu kamu ada di sana hanya karena kamu tidak punya pilihan lain.

Pada akhirnya, hubungan antara kamu berdua mungkin rusak tanpa bisa diperbaiki. Oleh karena itu, cobalah sebisa mungkin untuk menghilangkan kata ini dari kosakatamu.

Bodoh

Ilustrasi lingkungan kerja toxic. Foto: Getty Images/Blue Jean Images

Pernahkah seseorang menyebutmu bodoh? Bagaimana perasaanmu? Kemungkinan besar, itu membuat kamu merasa seperti orang yang lebih rendah dan mungkin memengaruhi kepercayaan diri dan harga dirimu untuk sementara.

Menyebut seseorang bodoh berarti seseorang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata, bahwa pemikiran atau pengambilan keputusannya berada di luar ekspektasi perilaku normal. Tapi kenyataannya tidak ada orang yang bodoh.

Seseorang mungkin tidak terlalu baik di satu bidang, tetapi ada bidang lain di mana mereka lebih baik darimu. Apakah itu membuatmu bodoh? Tidak terlalu. Jadi, mengapa menyebut seseorang bodoh karena mereka tidak berperilaku seperti yang kamu harapkan?

Buruk

Ilustrasi lingkungan kerja toxic. Foto: Getty Images/JimmyFam

Orang biasanya menggunakan kata ini untuk menggambarkan kata-kata, pikiran, atau tindakan orang lain, ketika orang tersebut menganggap tindakan, pikiran, dan kata-kata ini negatif.

Masalah dengan menggambarkan pikiran, tindakan, atau kata-kata seseorang sebagai buruk adalah istilahnya merendahkan. Ini dapat membuat orang lain merasa tidak bahagia dan memiliki efek negatif pada kepercayaan diri mereka.

Selain itu, memberi tahu seseorang bahwa ada sesuatu yang buruk tentang dirinya tidak benar-benar membantu mereka untuk memperbaikinya. Alih-alih menggunakan kata ini, mestinya kamu harus menjelaskan mengapa menurutmu sesuatu yang mereka lakukan atau katakan tidak pantas dan saran tentang bagaimana mereka dapat berkembang.

Malas

Ilustrasi lingkungan kerja toxic. Foto: Shutterstock/Littleaom

Memberitahu seseorang bahwa mereka malas menyiratkan bahwa orang tersebut tidak mau berusaha untuk mencapai sesuatu, atau bahwa mereka tidak memiliki motivasi untuk bekerja menuju tujuan tertentu. Misalnya, kamu mungkin menugaskan beberapa pekerjaan ke kolegamu, hanya untuk datang nanti dan menemukan bahwa mereka belum menyelesaikannya.

Dalam pikiranmu kamu menyimpulkan bahwa mereka malas, tanpa meluangkan waktu untuk mencari tahu mengapa mereka tidak menyelesaikan pekerjaan sejak awal.

Mungkin mereka tidak melakukannya karena bos mereka menugaskan mereka beberapa pekerjaan lain. Karena itu, pasti akan menyakitkan ketika kamu membuat kesimpulan sendiri dan menyebutnya malas. Kecuali kamu benar-benar yakin bahwa seseorang memiliki keengganan untuk bekerja, oleh karena itu kamu juga harus menghindari menyebut mereka malas.

Tidak

Ilustrasi Marah-marah. Foto: Shutter Stock

Kata tidak memiliki dampak besar pada otak kita. Penelitian menunjukkan bahwa otak kita merespons secara berbeda ketika kita mendengar kata tidak. Kata itu membangkitkan sinyal negatif di korteks orbitofrontal lateral kanan otak kita, dan sering membuat seseorang merasa kesal dengan situasi apa pun yang dihadapinya.

Masalah dengan kata ini adalah tidak mungkin menuruti permintaan orang dalam setiap situasi. Namun, alih-alih memukul mereka dengan kata "tidak", kamu harus bekerja lebih keras dan menjelaskan mengapa kamu tidak dapat memenuhi permintaan mereka pada saat itu.

Kecewa

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Kmpzzz/shutterstock

Mengatakan kamu kecewa pada seseorang adalah kata lain yang kuat yang dapat membuat seseorang merasa sangat rendah diri. Mirip dengan malu, itu berarti seseorang telah gagal memenuhi apa yang kamu harapkan dari mereka.

Semakin orang tersebut menjunjung tinggi pendapatmu, semakin rendah perasaan mereka ketika kamu mengatakan bahwa kamu kecewa padanya.

Jika seseorang melakukan sesuatu yang membuatmu kecewa, jangan katakan kamu kecewa padanya. Sebaliknya, jelaskan apa yang mereka lakukan yang tidak kamu setujui, sambil menunjukkan bahwa kamu masih menghormati mereka sebagai pribadi.

Laporan Mutiara Oktaviana