Lika-liku Mahasiswa sebagai Pejuang Skripsi

3 Desember 2019 15:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengerjakan skripsi. Foto: CoWomen/unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengerjakan skripsi. Foto: CoWomen/unsplash
ADVERTISEMENT
Salah satu syarat lulus kuliah buat mahasiswa semester akhir adalah menyelesaikan skripsi. Enggak jarang, proses menggarap skripsi ini penuh lika-liku, gaes.
ADVERTISEMENT
Prosesnya yang terdiri dari mencari dosen pembimbing skripsi, pencarian judul, seminar proposal, sampai sidang akhir, jadi beban tersendiri buat mahasiswa.
Apa aja, ya, hambatan yang dilalui para pejuang skripsi ini? Simak ceritanya, yuk!
Winda (22), mahasiswa semester akhir di jurusan Sastra Jerman, mengaku 'dibantai' habis-habisan oleh penguji saat sidang proposal.
"Aku udah hopeless banget, jadi stres juga. Sampai muncul niat untuk daftar konsultasi ke psikolog,” kata dia kepada kumparan.
Alhasil, dia harus mengganti judul, dan memulai dari awal.
Proses skripsi yang memakan waktu lama, juga menuntut mahasiswa buat pintar-pintar membagi waktu. Nadira (22), mahasiswa jurusan Sastra Inggris, merasa kelelahan selama menyelesaikan skripsi.
ADVERTISEMENT
“Aku kesulitan bagi waktu untuk mengerjakan skripsi, karena sambil kerja. Aku pulang dari kantor udah malam, dan udah enggak ada energi untuk lanjut menggarap skripsi,” aku mahasiswa semester 7 tersebut.
Selain kelelahan, tekanan dari keluarga dan orang terdekat juga menambah beban dalam menyusun skripsi. Banyaknya pertanyaan basa-basi kayak 'kapan lulus?' enggak jarang justru bikin gerah.
Mahasiswa semester 9 d jurusan Broadcasting and New Media, Mufti (22), mengaku lelah dengan beban dari keluarga ini.
“Gue percaya, sih, waktu sukses orang beda-beda. Tapi, kadang kalau keluarga nanya mulu, jadi beban enggak, sih? Apalagi, makin lama, biaya kuliah juga makin nambah,” tuturnya.
Beda lagi sama Stefanny (21). Mahasiswa Jurnalistik yang kini berada di semester 7 tersebut, mengatakan hambatan terbesar dalam skripsi adalah mencari inspirasi.
ADVERTISEMENT
Makanya, enggak jarang dia harus melamun buat mendapat 'pencerahan'.
“Bingung mau menulis apa adalah salah satu hal yang bisa mengulur skripsi lo. Kadang suka bengong dulu, atau ngobrol sama dosen pembimbing skripsi biar dapat inspirasi,” ujar dia.
Reporter: Aulania Silviananda