Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Pengalamanku Mencari Tempat Paling Khusyuk buat Ngerjain Skripsi
16 Oktober 2019 8:00 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:11 WIB
ADVERTISEMENT
Ujian terberat dalam hidup mahasiswa selain menyelesaikan skripsi adalah mengerjakannya. Kebayang, 'kan, kalau lagi enggak mood, rasanya berat banget buat nyalain laptop, buka file skripsi, baca referensi. Belum lagi, catatan revisian dari dosen yang menghiasi lembar demi lembar.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang mahasiswa di semester 7, saya --Stefanny-- lagi mengalami ini. Bagi saya, faktor pendukung buat ngerjain skripsi menjadi hal penting, salah satunya adalah tempat.
Menurut saya, tempat dan suasana sangat bisa mempengaruhi mood untuk ngerjain skripsi. Makanya, saya niat buat mencari tempat paling khusyuk buat skripsian. Simak pengalaman saya di bawah ini.
Hari pertama: Taman
Biasa mengerjakan di ruangan bersekat dengan pendingin udara, bikin saya pengin mencoba mengerjakan skripsi dengan suasana berbeda. Di mana lagi tempat yang paling cocok selain di taman?
Bayangan saya, mengerjakan skripsi di taman bakal meningkatkan mood. Dikelilingi dedaunan, udara segar, dan hangatnya matahari.
Lebih tepatnya, terlalu hangat sampai kepanasan. Padahal, saya mengerjakan di sore hari sekitar pukul 16.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Saya memilih Taman Menteng yang berada di kawasan Jakarta Pusat. Dalam 10 menit pertama, saya bisa mengerjakan skripsi dengan baik.
Tapi, kemampuan fokus saya langsung hilang ketika melihat sekelompok anak SMA bermain scooter. Ya, udah, goodbye skripsi, hello scooter.
Hari kedua: Kampus
Oke, deh, saya kembali ke tempat seharusnya, yaitu kampus. Katanya, di kampus bisa mengerjakan skripsi dengan khidmat.
Tapi, sejujurnya, saya bukan orang yang bisa mengerjakan skripsi di kampus. Menurut saya, kampus itu membosankan dan terlalu banyak orang.
Benar aja, 'kan, baru mengerjakan 30 menit di selasar kampus, saya malah asyik ngobrol sama teman-teman. Dasar aku.
Hari ketiga: Perpustakaan
Nah, ini, tempat yang kata orang-orang pasti bisa ngerjain skripsi dengan khusyuk. Saya memilih Perpustakaan Nasional untuk mengerjakan skripsi.
ADVERTISEMENT
Saya memilih tempat yang paling nyaman, dengan kursi yang empuk, enggak terlalu dekat dengan keramaian, dan pastinya ada colokan.
Saya duduk di sana, mulai membuka laptop, dan voilà! Saya benar-benar mengerjakan bab pertama!
Apakah ini pertanda kalau perpustakaan memang tempat paling khusyuk buat skripsian? Sebelum mengambil kesimpulan, mari bandingkan dengan tempat lain terlebih dulu.
Hari keempat: Kedai kopi
Dari dulu, saya suka mengerjakan tugas di kedai kopi. Karena selain di dekat rumah saya banyak terdapat kedai kopi, menurut saya, skripsian di sini cukup nyaman.
Benar aja, saya fokus banget ngerjain di kedai kopi. Bahkan, bab dua berhasil saya selesaikan. Enggak cuma itu, saya juga dapat ide tambahan buat mengerjakan skripsi. Mantap.
ADVERTISEMENT
Hari kelima: Rumah
Udah mencoba di sejumlah tempat, saya memutuskan untuk mengerjakan skripsi juga di rumah. Saya kira bakal mager banget buat skripsian karena dekat kasur dan mood-nya pengin rebahan aja.
Tapi ternyata, saya bisa mengerjakan dengan sangat serius. Sampai pinggang saya sakit karena enggak bersandar sama sekali ketika mengerjakan.
Takjubnya, saya bisa menyelesaikan bab tiga sekaligus revisinya. Puluhan lembar selesai dikerjakan sejak pukul 22.00 WIB sampai 03.00 WIB. Tapi, ini juga karena the power of kepepet, sih, paginya harus bimbingan sama dosen. Hehehe.
Nah, dari pengalaman ini, saya jadi menyimpulkan bahwa tempat terbaik buat mengerjakan skripsi itu adalah tempat yang jauh dari kampus. Semakin jauh, semakin baik. Buktinya, saya produktif banget mengerjakan skripsi di perpustakaan, kedai kopi, dan rumah.
ADVERTISEMENT
Kalau kamu sendiri, lebih suka ngerjain skripsi di mana?
Reporter: Stefanny Tjayadi