Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Mengenal Data Scientist, Profesi Terseksi Abad Ini
3 Agustus 2018 11:29 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:24 WIB
![Data Geek (Foto: Stock Image)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1481273907/gxya1b0dgalhuqjoitqp.jpg)
ADVERTISEMENT
Pernah dengar soal profesi data scientist? Harvard Business Review menyebut data scientist sebagai ‘hottest job’ di abad ke-21. Domain di seluruh industri semuanya membutuhkan seorang data scientist untuk menyingkap sejumlah wawasan soal bisnis yang dikelola.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Forbes , Co-founder dan CEO Springboard, Gautam Tambay, juga mengklaim profesi data scientist sebagai ‘ladang minyak baru’. Selama satu dekade, konsumsi informasi online telah meningkat luar biasa dan telah mengarah ke tahap di mana semua kegiatan bisa dilakukan secara online. Dengan begitu banyaknya data yang dihasilkan setiap hari, data scientist menjadi profesi yang dapat membantu dan mengungkap data bisnis penting dan mengaturnya.
Menurut Yosua, seorang data scientist di kumparan, pekerjaan data scientist itu bisa berbeda di setiap perusahaan. Range pekerjaannya bisa dari mengumpulkan, membersihkan, dan mengolah data yang terstruktur maupun tidak terstruktur.
Data scientist juga membuat model prediktif dengan metode statistik atau AI, membantu untuk automasi sebuah keputusan, membuat rekomendasi produk dan menganalisa data. Gampangnya, data yang sudah dikumpulkan oleh data scientist nantinya akan digunakan oleh suatu perusahaan untuk membuat sebuah keputusan.
ADVERTISEMENT
“Ada banyak tipe pekerjaan yang bisa dilakukan data scientist, tapi kalau mau diringkas, tugas data scientist itu menggunakan data untuk sesuatu yang berguna sehingga data tersebut bisa memiliki nilai lebih,” kata Yosua.
Lantas, bagaimana caranya agar bisa menjadi seorang data scientist?
Sebagian besar data scientist memang punya gelar pendidikan tinggi, master, doktor atau PhD. Namun, menurut Tambay, untuk menjadi seorang data scientist tidak harus punya gelar akademis yang tinggi.
“Yang dibutuhkan seorang data scientist adalah pikiran yang logis, sikap yang ulet, senang bereksperimen dan memecahkan masalah,” jelas Tambay.
![Ilustrasi pelajaran matematika (Foto: Pixzito)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1502015498/yuiptfazpjl1yierxlwc.jpg)
Soal jurusan, Yosua menuturkan, saat kuliah S1 dia mengambil jurusan Matematika murni, yang kemudian dia lanjutkan ke jenjang S2 dengan jurusan computer science. Namun dia menyarankan, untuk menjadi seorang data scientist sebaiknya mengambil jurusan kuliah yang bersifat teknikal, seperti science atau engineering.
ADVERTISEMENT
“Jadi jurusan kuliahnya sebaiknya juga yang teknikal, tapi kalau dari jurusan lain juga bisa asal orangnya memang tertarik dan mampu belajar sendiri karena sudah banyak materi di internet,” ujarnya.
Well, ini dia 'ladang' baru buat kamu yang memang menyukai matematika dan segala proses hitung-hitungannya. Tertarik mencoba?