Mengenal Self Healing, Trik Atasi Luka Batin dengan Mengandalkan Diri Sendiri

14 Juli 2021 11:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi  Foto: Shutter Stocks
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Foto: Shutter Stocks
ADVERTISEMENT
Meski berbagai cara telah ditempuh, terkadang tak semua luka berakhir sembuh. Maka itu self healing bisa menjadi jawabannya.
ADVERTISEMENT
Self healing pada dasarnya adalah upaya penyembuhan luka batin oleh diri sendiri.

Kapan self healing harus dilakukan?

Menurut Ahli Psikologi Universitas Airlangga Primatia Yogi Wulandari, self healing menjadi salah satu teknik yang dilakukan ketika muncul masalah atau gangguan psikologis.
Jadi, self healing dibutuhkan saat dirasa ada pikiran atau perasaan yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.
“Misal, ketika merasa segala sesuatu menjadi membosankan, sering kehilangan konsentrasi, atau merasakan kecemasan yang kadang tidak jelas sumbernya," jelasnya, dilansir laman Unair.
"Bisa juga mendeteksinya dari sinyal tubuh yang sifatnya fisik, seperti mudah lelah, sering ada keluhan fisik namun tidak ada penyebab yang jelas, atau sulit tidur,” lanjutnya.

Pentingnya proses refleksi dalam self healing

Ilustrasi perempuan bahagia. Foto: Shutterstock
Refleksi disebut sebagai hal penting yang perlu dilakukan selama self healing. Proses ini tujuannya memaknai pengalaman yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Melalui refleksi, seseorang dapat mengenali pikiran dan perasaan negatifnya. Lalu menerima hal-hal tersebut sebagai sesuatu yang memang benar-benar ada, tanpa berusaha menolak atau menghindarinya.
“Misal, menerima tentang kondisi sedang sakit, adanya anggota keluarga yang meninggal, dan fakta-fakta yang lain. Penerimaan ini sangat penting agar membuat individu lebih tenang dengan keadaan dirinya dan lingkungan sekitarnya,” jelas Primatia.
Manusia sebenarnya memiliki kemampuan untuk melakukan proses penyembuhan secara alamiah. Meski demikian, ada orang-orang yang agak sulit untuk melakukannya.
“Tipe orang-orang tersebut membutuhkan bantuan yang bersifat langsung. Sebab mereka akan merasa nyaman bila ada saran atau petunjuk jelas tentang apa yang harus dilakukan, tanpa harus melakukan proses refleksi,” terang Primatia.
Primatia menambahkan, penyembuhan dapat dicapai ketika diri sudah memahami dan menerima pikiran maupun perasaan yang dirasa mengganggu. Serta merasa nyaman untuk kembali melakukan fungsi dan aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Meski mungkin ada perubahan di beberapa aspek, sebagai konsekuensi atas proses adaptasi dari kondisi sebelumnya.
“Intinya, yang paling tahu tentang diri kita adalah kita sendiri,” pungkas dia.