news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Review Film Netflix A Whisker Away: Enaknya Jadi Kucing daripada Jadi Manusia

22 Juni 2020 17:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
A Whisker Away dok YouTube Netflix
zoom-in-whitePerbesar
A Whisker Away dok YouTube Netflix
ADVERTISEMENT
Belum lama ini Netflix merilis film animasi orisinalnya berjudul A Whisker Away. Sepanjang 1 jam 44 menit cerita bergulir, anime tersebut menyuguhkan gambaran betapa enaknya jadi kucing daripada jadi manusia.
ADVERTISEMENT
Gimana enggak enak? Kucing bisa dapat makan gratis, jalan-jalan tengah malam tanpa ada yang gangguin, dielus-elus, dibiarin kalau lagi tidur di tempat umum, sampai yang terpenting enggak perlu memikirkan beban hidup.
Lagi pula, beban hidup sebagai kucing itu apa, sih? Mikirin tagihan listrik yang membengkak? Dibanding-bandingin sama kucing tetangga yang udah kawin dan punya 11 anak? Atau takut kehilangan sumber penghasilan secara mendadak?
Cuplikan film A Whisker Away dok YouTube Netflix
Karena enaknya hidup sebagai kucing inilah, cewek kelas 2 SMP, Miyo Sasaki (Mirai Shida) memilih buat meninggalkan kehidupannya sebagai manusia yang penuh dilema.
Beruntungnya Miyo--yang biasa disapa Muge--menemukan sebuah topeng ajaib yang bisa mengubahnya menjadi seekor kucing. Sepulang sekolah, dia memakai topengnya dan voila! Langsung berubah menjadi seekor kucing putih imut bermata biru.
ADVERTISEMENT
Muge memanfaatkan kesempatan emas ini buat kabur dari ibunya yang enggak peduli-peduli amat sama dia, dan PDKT sama gebetannya, Kento Hinode (Hanae Natsuki).
Soalnya, setiap Muge deketin Hinode di kelas, cowok itu selalu bersikap cuek. Sedangkan, saat menjadi seekor kucing menggemaskan, Hinode mengelusnya, memberinya makan, bahkan curhat panjang lebar.
Enak, 'kan, jadi kucing?
Cuplikan film A Whisker Away dok YouTube Netflix
Well, at least itulah yang dirasakan Muge sampai separuh film. Sebelum berubah seutuhnya menjadi kucing, ia mulai sadar bahwa orang-orang di sekitarnya, termasuk Hinode peduli sama dia.
Hal ini bikin Muge mengurungkan niatnya dan ingin kembali jadi manusia. Agak labil, ya. Maklumlah namanya juga masih remaja. Lagi pula, latar belakangnya yang cukup rumit membuat dia enggak terbiasa berpikir panjang dan bertindak gegabah.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, karakter Muge dan kisahnya menjalani proses pendewasaan ini mampu menggiring perhatian penonton untuk tetap menantikan apa yang terjadi selanjutnya.
Cuplikan film A Whisker Away dok YouTube Netflix
A Whisker Away juga mengangkat premis sederhana yang relatable sama kehidupan remaja atau orang dewasa. Film ini dengan manis mengajak untuk belajar menghargai proses dan mengendalikan emosi, betapa pun sulitnya.
Sebab berani menghadapi masalah lebih baik ketimbang berpura-pura, membohongi diri sendiri, dan lari dari kenyataan.
Pesan tersebut secara tersirat disampaikan lewat judul A Whisker Away dalam bahasa Jepang, yakni Nakitai Watashi wa, Neko wo Kaburu.
Dikutip dari Antara, neko wo kaburu diartikan secara literal berarti 'berpura-pura menjadi kucing'. Tapi, ungkapan itu lebih dekat dengan berpura-pura dalam konteks membohongi dan 'lari' dari masalah dengan menjadi seekor kucing.
ADVERTISEMENT
Selain cerita, A Whisker Away juga menyuguhkan animasi yang memukau, baik suasana perkotaan di Tokoname, Prefektur Aichi, atau magisnya Pulau Kucing, tempat Muge mengubah dirinya kembali menjadi manusia.
A Whisker Away awalnya dijadwalkan tayang pada 5 Juni 2020. Tapi, akhirnya diundur hingga 18 Juni 2020. Kini, filmnya sudah bisa ditonton di Netflix.