Riset: Penampil Utama Perempuan di Festival Inggris Hanya 13 Persen

6 Juni 2022 18:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan mengenakan dress. Foto: Yura Devyatov/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan mengenakan dress. Foto: Yura Devyatov/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian baru menemukan bahwa hanya 13 persen artis perempuan yang tampil di festival top Inggris.
ADVERTISEMENT
Dilansir NME, temuan ini menemukan hanya satu dari 10 penampil di festival musik terkemuka Inggris 2022 adalah perempuan. Meski sejak lima tahun lalu banyak acara yang menjanjikan untuk mencapai keseimbangan gender di seluruh line-up penampil.
Penelitian ini berfokus pada 50 festival terbesar yang daimbil dari survey YouGov.
Dari 200 penampil utama, ditemukan bahwa 26 atau 13 persen adalah band atau solois perempuan, 149 atau 74,5 persen adalah band atau solois pria, dan 24 atau 12 persennya adalah campuran.
Pada 2017 lalu, ada dua proyek yang diluncurkan dengan tujuan untuk mengamankan lebih banyak tindakan identifikasi perempuan di atas panggung. ReBalance dari Festival Republic dan PRS KeyChange mengikuti studi BBC sebelumnya menemukan kalau sekitar 80 penampil adalah pria.
ADVERTISEMENT
Penyanyi dan penulis lagu, Maggie Rogers, memberikan tanggapan atas penelitian ini.
“Rasanya enggak enak. Industry music sebagian besar dijalankan dan dimonasi oleh pria sejak awal. Ini menarik. Di era pasca #MeToo, karena ketidakseimbangan ini adalah sesuatu yang telah banyak kita bicarakan. Tapi dalam industry musik, proporsi perempuan yang bekerja di dalamnya adalah angka yang mengerikan,” ungkapnya.
Namun, para penyelenggara festival mengatakan bahwa enggak adil untuk menuding mereka sendirian untuk perbedaan seperti itu. Mereka menyoroti kalau beberapa kemajuan telah dibuat.
Festival Wireless London sendiri memiliki tiga penampil utama perempuan yaitu SZA, Cardi B dan Nicki Minaj di antara total tujuh penampil. A$AP Rocky, J.Cole, Tyler, The Creator, dan Dave juga akan tampil sebagai penampil utama di festival akhir pekan tahun ini.
ADVERTISEMENT
Maxie Gedge, selaku manajer Proyek KeyChange, di PRS Foundation mengatakan bahwa ia merasa festival memiliki tanggung jawab penting.
“Kami memiliki banyak orang yang mendaftar untuk membuat perubahan yang positif. Kami melihat kesetaraan gender sebagai masalah yang sangat mendesak yang perlu ditangani di industry musik. Situasi back-to-live membuat kami sangat berharap bahwa kami bisa mengadakan beberapa festival musim panas, tapi ketika mereka mulai mengumumkan sususan artis yang tampil, kami sangat kecewa,” ungkap Gedge.
Laporan Afifa Inak