Seberapa Penting Chemistry dalam Hubungan Pacaran?

25 September 2019 14:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pacaran. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pacaran. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Banyak orang bilang, chemistry itu penting dalam sebuah hubungan pacaran. Kalau enggak ada chemistry, hubungan bisa gampang goyah.
ADVERTISEMENT
Tapi, apa benar? Memang, sepenting apa, sih, chemistry dalam sebuah hubungan?
Chemistry itu adalah perasaan yang kita punya kalau kita sadar, baik fisik maupun emosional, kalau kita lagi suka dan sayang sama seseorang,” kata Gary Brown, seorang couple therapist dari Los Angeles, Amerika Serikat.
Dikutip dari Elite Daily, chemistry muncul saat hormon dopamine dalam otak seseorang diaktifkan. Chemistry itu juga muncul secara perlahan, dibangun selama kamu berhubungan sama orang tersebut.
Tapi, chemistry sebenarnya enggak bisa jadi patokan kebahagiaan dan keberhasilan hubungan pacaran kamu, nih.
“Ada banyak hal yang bisa jadi indikator bahagia dan berhasilnya hubungan kamu sama dia, misalnya kegemaran yang sama, tujuan hidup yang sama, gimana cara kalian memandang hidup. Jadi enggak melulu tentang chemistry,” ujar Demetrius Figueroa, seorang penulis buku dating and relationship.
ADVERTISEMENT
Figueroa menyebut, chemistry itu hanya emosi ketertarikan belaka. Kalau hubungan pacaran enggak ada kecocokan, memiliki tujuan yang beda satu sama lain, enggak sama dalam memandang masa depan, tetap saja hubungan pacaran enggak akan berjalan dengan baik.
Chemistry enggak bisa jamin hubungan kamu dan dia bakal langgeng sampai menikah,” tambah Brown.
Jadi, mulai sekarang, enggak perlu lagi pakai alasan 'enggak ada chemistry' untuk memulai sebuah hubungan. Karena nyatanya, ada beberapa faktor penting lain yang membuat sebuah hubungan bisa bertahan.
Penulis: Stefanny Tjayadi