Sering Tiba-tiba Menangis Tanpa Alasan? Bisa Jadi Kamu Alami Hypophrenia

10 Januari 2023 15:48 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan menangis. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan menangis. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hypophrenia mungkin masih menjadi istilah yang terdengar asing di telinga masyarakat umum. Istilah ini merujuk pada suatu kondisi perasaan emosional atau kesedihan berlebihan yang menyebabkan seseorang menangis tanpa sebab yang jelas.
ADVERTISEMENT
Perasaan ini bisa menjadi tidak normal dan bahkan menurut para ahli, menangis tanpa alasan ini bisa menjadi indikasi masalah yang mendasar pada kondisi fisik dan mental, lho.
Biasanya, orang yang menderita hypophrenia juga akan tiba-tiba menjadi seseorang yang sensitif, mudah sekali tersinggung, dan membuatnya sangat sulit untuk bersosialisasi.
Lalu, sebenarnya apa yang menjadi alasan kamu alami hypophrenia ini? Berikut beberapa alasannya.

Depresi

Ilustrasi Depresi. Foto: Shutter Stock
Depresi merupakan kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang buruk. Perasaan ini biasanya berlangsung berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun. Seseorang yang depresi mungkin lebih mudah atau lebih sering menangis.
Beberapa gejala lain bisa seperti marah, mudah tersinggung, merasa bersalah dan putus asa, mati rasa atau hampa, menurunnya rasa percaya diri dan harga diri yang rendah, hingga kurangnya minat atau kesenangan pada hobi.
ADVERTISEMENT

PMS atau Menstruasi

Ilustrasi perempuan sedih Foto: Shutterstock
Kondisi ini biasanya dialami oleh perempuan dan terkadang perubahan hormonal yang terjadi pada saat waktu menstruasi ini bisa menimbulkan gejala fisik maupun emosional.
Kalau dari gejala fisik, PMS bisa membuat beberapa bagian tubuh terasa sakit dan mengalami sakit seperti kram perut, sakit kepala. Sedangkan dari segi emosional, terkadang PMS menyebabkan kamu merasakan sedih dan menangis tanpa alasan yang jelas.
Beberapa gejala lainnya yang mungkin terjadi sesaat sebelum atau selama periode meliputi: depresi, ketegangan atau kecemasan, mudah tersinggung atau marah dan perubahan mood.

Berduka

Ilustrasi perempuan sedih susah move on. Foto: Shutterstock
Seseorang yang kehilangan orang dicintai dan dikasihinya seperti pasangan, sahabat atau keluarga terdekatnya akan mengalami duka yang mendalam.
Biasanya mereka akan mengalami kesedihan dalam waktu yang cukup lama dan sulit sekali untuk cepat pulih seperti sedia kala. Meskipun kehilangan tersebut sudah berlangsung lama, namun perasaan duka yang masih membekas itu bisa menyebabkan seseorang kembali menangis tanpa ada penyebab.
ADVERTISEMENT

Kelelahan fisik dan mental

Ilustrasi Remaja Perempuan Depresi Foto: Shutterstock
Kelelahan bisa termasuk alasan kenapa kamu menangis tanpa alasan yang jelas. Kondisi ini biasanya terjadi pada seseorang yang sedang mengalami stres berlebihan dan membuat mereka lelah secara mental maupun fisik secara ekstrem.
Setelah merasakan hal itu, terkadang seseorang merasa enggak mampu untuk mengatur emosi negatifnya, sehingga inilah yang bisa menyebabkan ledakan emosi dan tangisan. Gejala lain yang mungkin timbul juga, seperti kegelisahan, depresi, marah, isolasi, insomnia, kurang konsentrasi dan lainnya.

Cemas berlebihan

Ilustrasi perempuan sedang menghibur pasangannya yang sedih. Foto: ART STOCK CREATIVE/Shutterstock
Kecemasan adalah perasaan yang timbul ketika kita khawatir atau takut akan sesuatu. Terkadang gangguan kecemasan ini akan membuat pikiranmu terfokus pada suatu masalah yang membuat kamu overthinking dan juga sering membuat seseorang enggak mampu mengendalikan diri. Nah, dari tingkat perasaan inilah yang bisa membuat kamu merasa sedih dan menangis secara tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
Kalau milenial alami hypophrenia ini atau sering menangis tanpa alasan, maka hal yang bisa kamu lakukan adalah mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu, kemudian perbanyak istirahat, konsumsi air putih secara teratur, dan jangan lupa berkonsultasi agar bisa menemukan solusinya.
Laporan Mutiara Oktaviana