news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Survei Populix: Gen Z Sebut Menikah Idealnya Usia 25-30, Milenial 30-35

6 Maret 2023 17:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chandra dan Istri yang menikah di KUA Mampang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Chandra dan Istri yang menikah di KUA Mampang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gen Z dan milenial punya cara pandang yang sedikit berbeda terkait pernikahan. Meski sama-sama berencana menikah di masa depan, kedua generasi ini punya pandangan berbeda terkait usia pernikahan.
ADVERTISEMENT
“Survei kami menemukan bahwa sebagian besar generasi milenial dan Z memiliki rencana untuk menikah di masa depan. Mereka menganggap 25-30 tahun sebagai usia ideal untuk menikah. Menariknya, sebagian gen-Z memiliki keinginan untuk menikah di usia yang lebih muda, yaitu 20-25 tahun, dibandingkan milenial yang merasa bahwa 30-35 tahun masih menjadi usia yang ideal untuk menikah," jelas Co-Founder dan COO Populix, Eileen Kamtawijoyo, dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Senin (6/3).
Eileen Kamtawijoyo, Co-Founder & COO, Populix. Foto: Populix
"Bahkan, kedua generasi ini juga sudah mempersiapkan diri untuk membiayai pernikahan mereka sendiri. Di sisi lain, terdapat juga sebagian generasi milenial dan gen-Z yang mengatakan belum atau tidak memiliki rencana untuk menikah karena masih ingin fokus berkarier dan menikmati kehidupan pribadi,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Survei ini dilakukan terhadap 1.087 laki-laki dan perempuan yang didominasi oleh milenial dan gen-Z lajang. Survei tersebut dilakukan pada 1 hingga Februari 2023.
Lantas, apa saja yang melatarbelakangi muda-mudi cukup yakin untuk melaksanakan pernikahannya cukup dini? Bagaimana impian pernikahan mereka?

Konsep Pernikahan Impian

Generasi milenial dan Z berencana menggunakan biaya sendiri bersama pasangan, dengan estimasi biaya yang dikeluarkan mulai dari Rp10.000.000 hingga Rp100.000.000.
Hasil Survei Populix soal Rencana dan Persiapan Pernikahan Gen Z dan Milineal. Foto: Populix
Selanjutnya, dalam memilih tanggal pernikahan, 85 persen responden mengutamakan kesepakatan dengan pasangan dan keluarga. Selain itu, hal lain yang juga turut menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan tanggal pernikahan adalah tanggal baik menurut adat/agama (61%), menyesuaikan dengan ketersediaan tempat/venue pernikahan (47%), ketersediaan vendor tertentu seperti fotografer dan makeup artist (38%), serta berdasarkan tanggal penting menurut calon pengantin (36%).
ADVERTISEMENT

Prioritas dalam Mempersiapkan Pernikahan

Adapun persiapan-persiapan yang harus dilakukan sebelum menikah adalah tabungan khusus untuk pernikahan (83%), memilih tanggal pernikahan yang disetujui oleh semua pihak (69%), menentukan konsep acara pernikahan (64%), melakukan riset terkait acara pernikahan (63%), melakukan konseling pranikah (62%), melakukan check-up pranikah (59%), dan membeli atau mencicil tempat tinggal (56%).
Hasil Survei Populix soal Rencana dan Persiapan Pernikahan Gen Z dan Milineal. Foto: Populix
Sementara itu, generasi milenial dan Z menempatkan penghulu/pendeta/petugas pengesah pernikahan (26%) dan mahar (21%) sebagai hal utama yang perlu diprioritaskan dalam mempersiapkan pernikahan. Disusul dengan tempat/venue pernikahan (9%), wedding organizer (7%), makeup artist (6%), katering (6%), baju pernikahan dan aksesori (5%), dokumentasi (4%), seserahan (4%), dan undangan pernikahan (3%).

Enam dari Sepuluh Orang Berencana Pakai Wedding Organizer

Mayoritas responden menyebut ingin menggunakan jasa wedding organizer untuk mengurus keberlangsungan acara di hari pernikahan mereka. Beberapa hal yang turut dipertimbangkan oleh generasi milenial dan Z dalam memilih vendor yaitu harga yang ditawarkan (80%), pengalaman yang dimiliki vendor (69%), paket yang disediakan (66%), komunikasi dengan vendor (58%), dan rekomendasi dari teman/keluarga (49%).
Hasil Survei Populix soal Rencana dan Persiapan Pernikahan Gen Z dan Milineal. Foto: Populix
Sedangkan hal yang membuat masyarakat enggan untuk menggunakan jasa wedding organizer adalah tidak merasa membutuhkan jasa wedding organizer (36%), keterbatasan biaya (29%), dan merasa mampu mengurus pernikahan tanpa bantuan wedding organizer (29%).
ADVERTISEMENT
Untuk memilih perusahaan penyedia jasa wedding organizer tersebut, sebagian besar masyarakat mencari informasi melalui media sosial (77%) dan rekomendasi dari teman/keluarga (72%). Selain itu, masyarakat juga mendapatkan informasi dari situs atau aplikasi khusus pernikahan (52%), pameran pernikahan (39%), dan rekomendasi dari artis/influencer (29%).

Tantangan dalam Mempersiapkan Pernikahan

Milineal dan Gen Z ikut memaparkan hal-hal apa yang menjadi prioritas mereka dalam mempersiapkan pernikahan. Mayoritas tentu menjawab adalah persoalan uang. Mereka mengaku tantangan terbesarnya adalah memiliki biaya yang terbatas (64%). Kemudian, disusul dengan perbedaan ekspektasi atau keinginan dengan orang tua (60%), sulit menemukan kesepakatan dengan pasangan (45%), sulit menemukan kesepakatan dengan vendor (45%), dan waktu persiapan yang terbatas (30%).
Hasil Survei Populix soal Rencana dan Persiapan Pernikahan Gen Z dan Milineal. Foto: Populix
Meski mayoritas generasi milenial dan Z sudah memiliki rencana untuk menikah, tetapi ada 23 persen di antara mereka yang belum atau tidak memiliki rencana untuk menikah.
ADVERTISEMENT
Beberapa alasan yang menjadi keputusan mereka belum merencanakan pernikahan adalah fokus berkarier (57%), keinginan untuk menikmati kehidupan pribadi di luar karier seperti hobi dan keluarga (53%), belum menemukan pasangan yang tepat (44%), serta kepuasan dengan kehidupan saat ini (11%) mendominasi alasan mereka belum memiliki rencana atau keinginan untuk menikah. Selain itu, keputusan tersebut juga turut dipengaruhi oleh lingkungan terdekat (inner circle) yang sebagian besar masih berstatus lajang.