Tashoora soal Isu Sensitif di Musiknya: Rasa Takut Ada, tapi Hajar Aja

22 November 2019 16:13 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tashoora. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tashoora. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Tashoora telah melahirkan album debutnya, 'Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya', pada 30 Oktober 2019. Album ini mengusung isu sosial politik yang ada di Indonesia yang tergambar di lirik-liriknya.
ADVERTISEMENT
Seperti Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang terjerat kasus penistaan agama. Kasus tersebut Tashoora tumpahkan dalam lagu 'Terang' yang berkolaborasi dengan grup .Feast.
Ada juga lagu 'Agni', yang membahas kasus kekerasan seksual kepada Agni (nama samaran). Ia adalah mahasiswi UGM yang mengalami kekerasan seksual saat menjalani KKN pada Juni 2017 di Maluku. Kasus ini lantas berakhir dengan damai setelah mempertemukan kedua belah pihak.
Pada Kamis (29/11) gerakan #kitaAgni menggelar Aksi Besarkan Bara Agni di Rektorat UGM. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Kami membuat lagu ini di akhir 2018, tapi risetnya panjang. Kami mengikuti pemberitaan yang ada, tapi enggak ada yang ngomongin pelaku. Jadi kami berusaha cover both side, sampai akhirnya ketemu pihak UGM yang udah ngobrol sama pelaku," terang Danang Joedodarmo (gitar dan vokal) kepada kumparan, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Lagu ini mempertemukan Tashoora dengan banyak narasumber. Ada dua wartawan dari pers mahasiswa Balairung UGM yang dipolisikan, pihak keamanan UGM yang melaporkan kasus ini ke polisi, perwakilan dari kolektif #KitaAgni, dan Agni sendiri.
Grup musik asal Yogyakarta, Tashoora. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Tashoora enggak mengelak. Menyuarakan pendapat mereka secara lantang terkait isu-isu sensitif emang bikin takut. Tapi begitu, mereka enggan kukut.
"Enggak mungkin kami enggak di bawah radar, sih. Tapi yang menarik, saat kami mengkritisi kebijakan pertanahan di Jogja, ternyata masih ada akses untuk main di acara Pemerintah Daerah. Walaupun deg-degan, ya," ungkap Danang.
Personel Tashoora, Dita dan Awan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Awan, personel baru Tashoora, bahkan udah diwanti-wanti sejak awal bergabung. Ia ditanya adakah ketakutan kalau sewaktu-waktu ditangkap polisi.
"Ketika bilang rasa takut, enggak mungkinlah, enggak ada. 'Kan, bisa aja jendela lo pagi-pagi digedor, tahu-tahu dibawa ke kantor polisi. Tapi, kami di sini tanpa melakukan kekerasan atau hal jelek. Hanya menyuarakan sesuatu dengan musik. Itu yang membuat yakin dan hajar aja," pungkas gitaris Tashoora ini.
ADVERTISEMENT