Layanan Rehabilitasi untuk Perempuan sebagai Wujud Pengarusutamaan Gender

Miratul Azizah
Nutrisionis, ASN Balai Besar Rehabilitasi BNN, ASNation Indonesia I S2 Manajemen Bencana Universitas Pertahanan RI, S1 Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada, D3 Gizi Politeknik Kesehatan Semarang
Konten dari Pengguna
10 Oktober 2021 8:43 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Miratul Azizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan Vokasional Menari Bagi Klien Perempuan. Foto: Dokumentasi Balai Besar Rehabilitasi BNN
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Vokasional Menari Bagi Klien Perempuan. Foto: Dokumentasi Balai Besar Rehabilitasi BNN
ADVERTISEMENT
Orang dengan adiksi narkoba tidak hanya dialami oleh laki-laki, namun banyak pula di antara mereka adalah perempuan. Balai Besar Rehabilitasi BNN sebagai salah satu Satuan Kerja di lingkungan Badan Narkotika Nasional (BNN) pun menyediakan layanan rehabilitasi untuk perempuan. Program ini menjadi salah satu program unggulan sekaligus inovasi yang mendukung program pemerintah yaitu Pengarusutamaan Gender (PUG).
ADVERTISEMENT
Pengarusutamaan Gender atau PUG menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah strategi dalam mencapai Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) yang dibangun melalui pengintegrasian pengalaman, kebutuhan, aspirasi perempuan dan laki-laki ke dalam berbagai kebijakan dan program mulai perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Makna gender sendiri adalah sebuh konsep yang mengacu pada perbedaan peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan yang terjadi dan dapat berubah akibat keadaan sosial dan budaya masyarakat.
Pelaksanaan PUG sudah dimulai sejak adanya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan. PUG merupakan salah satu arus utama yang dilaksanakan dalam pembangunan disamping pengarusutamaan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dalam rangka percepatan pelaksanaan PUG maka pemerintah juga mengeluarkan Surat Edaran Bersama (SEB) antara empat menteri yaitu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tentang Strategi Nasional Percepatan Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG).
ADVERTISEMENT
BNN pun ikut aktif terlibat dalam kegiatan PUG yang dilaksanakan bersama berbagai Kementerian/ Lembaga. Salah satu produk hukum dari BNN yang berkaitan dengan PUG diantaranya yaitu Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional RI Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Lingkungan Badan Narkotika Nasional. Peraturan ini menjadi acuan dalam pelaksanaan PUG di lingkungan BNN.
Layanan Rehabilitasi untuk Perempuan
Awal berdirinya Balai Besar Rehabilitasi BNN yang dahulu bernama Unit Pelaksana Teknis Terapi dan Rehabilitasi BNN hanya menerima klien laki-laki untuk menjalani rehabilitasi adiksi narkoba. Seiring berkembangnya waktu dan kebijakan akhirnya Balai Besar Rehabilitasi BNN mulai menerima klien perempuan. Program ini tentunya sangat mendukung PUG yang digencarkan oleh pemerintah.
Rehabilitasi orang dengan adiksi untuk perempuan sedikit lebih kompleks karena seperti yang kita ketahui bahwa wanita lebih unik dibandingkan laki-laki. Emosi wanita lebih mudah keluar dalam kondisi apa pun, bisa dikatakan “perempuan lebih mudah baper atau terbawa perasaan”. Tentu para tenaga profesional yang menangani program rehabilitasi untuk perempuan pun harus terlatih dan ahli di bidangnya. Mereka harus mampu memanajemen emosi baik diri maupun klien. Sehingga layanan rehabilitasi dapat berjalan dengan lancar dan klien mencapai tujuan dengan baik yaitu pulih dari adiksi narkoba sesuai target dan waktu yang telah dibuat.
ADVERTISEMENT
Layanan rehabilitasi yang diberikan untuk klien perempuan sama halnya dengan layanan rehabilitasi yang pernah saya tulis sebelumnya yaitu meliputi pelayanan rehabilitasi medis dan layanan rehabilitasi sosial (selengkapnya dapat klik di sini). Sedangkan kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan vokasional yang dapat diikuti untuk klien perempuan yaitu memasak, menari, membuat kerajinan tangan, dan bercocok tanam. Kegiatan vokasional ini membantu mereka untuk berkreasi dan menambah kemampuan mereka di bidang yang mereka minati. Selain itu kegiatan tersebut juga mempersiapkan mereka saat terjun ke masyarakat agar mempunyai bekal dan menambah kepercayaan diri mereka.
Meskipun demikian, Balai Besar Rehabilitasi BNN membatasi klien, yaitu tidak menerima klien perempuan yang sedang hamil dan atau sakit berat. Hal tersebut untuk keamanan dan kenyamanan ibu hamil ataupun orang dengan sakit berat tersebut . Jadwal kegiatan dalam program rehabilitasi sangat padat dari pagi hingga malam, baik kegiatan yang memeras otak maupun fisik. Naik turun tangga dari area istirahat menuju tempat kegiatan pun lumayan menguras energi. Tentu hal ini kurang aman dan nyaman pagi ibu hamil dan orang sakit berat. Selain itu, Balai Besar Rehabilitasi BNN belum mempunyai layanan medis selengkap rumah sakit besar. Sehingga bagi orang yang mempunyai komplikasi sakit berat maka akan lebih baik disembuhkan terlebih dahulu sakitnya di rumah sakit selanjutnya baru menjalani rehabilitasi adiksi narkoba.
ADVERTISEMENT
Layanan rehabilitasi untuk orang dengan adiksi narkoba tidak membatasi gender tertentu, semua mendapatkan kesempatan yang sama untuk pulih baik laki-laki maupun perempuan. Ayo kita ajak mereka yang terlanjur mengalami adiksi narkoba untuk menjalani rehabilitasi di tempat rehabilitasi terdekat wilayah Anda. Kita dukung mereka untuk pulih dan lebih sehat baik fisik maupun mental. [MA]