Konten dari Pengguna

Tempe Pak Anwar: Profesi Sederhana yang Membuahkan Hasil

Mishbahul Anwar
Kegiatan sehari-hari sebagai mahasiswa di Politeknik Negeri Pontianak angkatan 2019. Mengambil Jurusan Teknologi Pertanian, Program Studi D-IV Manajemen Perkebunan. Alamat di Jl. Merdeka Barat GG. Merdeka no. 5, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
5 November 2021 13:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mishbahul Anwar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rumah kediaman Pak Anwar sekaligus tempat produksi tempe. FOTO : Mishbahul Anwar
zoom-in-whitePerbesar
Rumah kediaman Pak Anwar sekaligus tempat produksi tempe. FOTO : Mishbahul Anwar
ADVERTISEMENT
Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Mungkin itu salah satu kalimat yang dapat memotivasi Usaha Pembuatan Tempe, salah satu tempat produksi di Jalan Puskesmas Pal IV Gg. Hasan Usman (rumah kedua dari sebelah kanan), Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Beberapa tahun belakangan ini mereka berhasil melakukan penjualan produk tempe, makanan tradisional khas Indonesia ke berbagai pasar di wilayah Kota Pontianak seperti Pasar Flamboyan, Pasar Anggrek, dan pasar-pasar lainnya.
ADVERTISEMENT
Mantan karyawan pembuat tempe yang sekarang menjadi pengusaha tempe itu semakin melebarkan sayap usahanya, bak merendah untuk meroket. Yang dulunya warga asli tanah Jawa, sekarang bertransmigrasi ke tanah Borneo. Dengan bermodalkan pengalaman dan keyakinan, ia mulai menggeluti usaha tempenya ini sejak tahun 2004 silam dengan harga Rp6.000,00/cetak. Menurut Anwar Nasihin, selaku pemilik usaha pembuatan tempe ini mampu memproduksi sebanyak ± 3 ton/bulan dengan pendapatan kotor 100-120 juta. Bahan baku pembuatan tempenya ini ternyata di impor dari Amerika Serikat loh, makanya kualitas yang dihasilkan dijamin terbaik dan tidak mengecewakan konsumen.
Proses produksi tempe. FOTO : Mishbahul Anwar
Lelaki yang sudah berkeluarga ini mengatakan bahwa tempe yang dirinya produksi, sejatinya tidak jauh berbeda dengan tempe lain. Bedanya, ada cerita dibalik usaha tempe yang ia rintis. Anwar mengungkapkan, "Ada rencana untuk menjadi pengusaha tempe, keadaan yang serba sulit juga mendorong saya untuk belajar dari pengalaman."
ADVERTISEMENT
Dari hasil kerja kerasnya itulah yang dulunya bertempat tinggal di kontrakan, sekarang telah memiliki rumah sendiri, tempat produksi, serta alat angkut sendiri. Dari pundi-pundi rupiah ini juga, ia tidak lupa untuk bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan dan sisa-sisa kulit ari kedelai diberikan secara sukarela kepada peternak. "Karena sebagian rezeki kita, ada milik orang lain," ujarnya.
Tetapi, pada awal-awal tahun 2021 ini ia mengalami masa kesulitan meraup laba, efek pandemi COVID-19. Semoga saja pandemi COVID-19 ini segera berakhir sehingga usaha pembuatan tempe Pak Anwar dapat berjalan dengan lancar dan bisa melebarkan usahanya ke seluruh area Kalimantan Barat.
Tempat fermentasi dan penyimpanan tempe. FOTO: Mishbahul Anwar