Konten dari Pengguna

Sunah Tidur Rasulullah: Solusi Islami untuk Menjaga Kesehatan Jiwa

Magister Keperawatan UMY
Aktivitas Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
13 November 2024 20:33 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Magister Keperawatan UMY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Sunah Tidur https://www.canva.com/design/DAGWXBTHf6Y/UVKgGFy7yUUS1rHFlzON_A/edit

Penyakit gagal ginjal di wilayah Yogyakarta terus mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari pertambahan pasien baru yang menjalani terapi hemodialisis yang terys meningkat. Data dari Indonesian Renal Registry (IRR), pada 2017 ada pertambahan pasien baru di DIY sebesar 359 pasien, sementara data terakhir pada 2018 jumlah pasien baru bertambah sebesar 2.730 pasien.

Terapi penggantian merupakan pengobatan yang paling umum dilakukan pada pasien gagal ginjal di Indonesia. Hemodialisis sebanyak 78% digunakan sebagai terapi pengganti. Meskipun hemodialisis tidak dapat menyembuhkan atau memulihkan penyakit, akan tetapi dapat mengimbangi hilangnya aktivitas metabolik atau endokrin yang dilakukan ginjal. Namun, terapi ini akan mencegah kematian. Pasien biasanya akan menerima terapi hemodialisis seumur hidup, biasanya dilakukan dua atau tiga kali seminggu selama tiga hingga empat jam per sesi.

Tindakan hemodialisis merupakan tindakan yang lama, mahal, dan sangat membutuhkan cairan dan diet. Sehingga pasien akan kehilangan kebebasan disebabkan berbagai aturan, sementara pada pasien. Pelayanan kesehatan sangat bergantung pada hemodialisis karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan penurunan kualitas hidup, termasuk kesehatan fisik, psikologis, spiritual, status sosial ekonomi, dan hubungan keluarga. Mengurangi kadar ureum, kreatinin, dan zat berbahaya lainnya dalam darah adalah tujuan hemodialisis. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit ginjal mengakibatkan kejadian depresi, kecemasan, bunuh diri, depresi sendiri merupakan penyakit jiwa yang sering ditemukan pada pasien ginjal.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca secara umum bahwa pemberian edukasi Sunah Tidur Rasulullah dapat menunjukkan efek positif bagi tubuh seperti mendapatkan tidur yang lebih optimal, sehingga efektif menurunkan tingkat kecemasan dan menjaga kesehatan pasien ginjal.

Apa itu sunah tidur...? Sunah tidur meliputi kebiasaan-kebiasaan atau tahapan-tahapan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW sebelum tidur. Sunah tidur saat ini telah menjadi spesialisasi pengobatan tidur dalam dunia kesehatan yang relatif baru. Tahapan Sunah tidur Rasulullah SAW diantaranya : Membiasakan tidur diawal malam dan bangun lebih awal. Bersuci terlebih dahulu sebulum tidur dengan menggosok gigi, mencuci tangan dengan sabun lalu berwudhu. Membersihkan debu dan membersihkan tempat tidur sebelum tidur dengan cara mengibas kasur dengan bagian dalam sarungnya 3 kali dan membaca basmalah lalu mengucapakn Bismika rabbi wadha’tu janbii yang artinya ”Dengan nama-Mu wahai Tuhanku, aku baringkan punggungku”. Membaca dan mendengarkan Murottal Surat Al-Fatihah 3 kali, surat Al-Ikhlas 3 kali, surat Al-Falaq 3 kali, An-Nas 3 kali, Ayat Kursi. Terapi Murotal Al-Qur’an dijadikan alat terapi kesehatan jiwa dan mental untuk menghilangkan kecemasan, depresi hingga trauma serta mengalihkan perhatian dari hal yang tidak menyenangkan. Berdzikir dan berdoa. Mematikan lampu sebelum tidur. Posisi tidur berbaring miring ke kanan. Membaca Doa sebelum dan saat bangun tidur.

Dengan mengamalkan sunah tidur Rasulullah SAW secara konsisten, pasien ginjal yang menjalani hemodialisis dapat menurunkan tingkat kecemasan, menjaga kesehatan jiwa, tidak hanya itu saja manfaat lain dari sunah tidur Rasululullah SAW yaitu pahala dan ketentraman hati, seperti yang tertulis di dalam kitab suci Al-Qur’an surat QS. Ar-Ra’d, Allah SWT berfirman “orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.

Penulis 
1. Imelda Ayunitias, S.Kep.Ns
Mahasiswa Program Stidu Magister Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2. Shanti Wardaningsih, PhD
Dosen Program Studi Magister Kperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Referensi :
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Sunah Tidur https://www.canva.com/design/DAGWXBTHf6Y/UVKgGFy7yUUS1rHFlzON_A/edit Penyakit gagal ginjal di wilayah Yogyakarta terus mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari pertambahan pasien baru yang menjalani terapi hemodialisis yang terys meningkat. Data dari Indonesian Renal Registry (IRR), pada 2017 ada pertambahan pasien baru di DIY sebesar 359 pasien, sementara data terakhir pada 2018 jumlah pasien baru bertambah sebesar 2.730 pasien. Terapi penggantian merupakan pengobatan yang paling umum dilakukan pada pasien gagal ginjal di Indonesia. Hemodialisis sebanyak 78% digunakan sebagai terapi pengganti. Meskipun hemodialisis tidak dapat menyembuhkan atau memulihkan penyakit, akan tetapi dapat mengimbangi hilangnya aktivitas metabolik atau endokrin yang dilakukan ginjal. Namun, terapi ini akan mencegah kematian. Pasien biasanya akan menerima terapi hemodialisis seumur hidup, biasanya dilakukan dua atau tiga kali seminggu selama tiga hingga empat jam per sesi. Tindakan hemodialisis merupakan tindakan yang lama, mahal, dan sangat membutuhkan cairan dan diet. Sehingga pasien akan kehilangan kebebasan disebabkan berbagai aturan, sementara pada pasien. Pelayanan kesehatan sangat bergantung pada hemodialisis karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan penurunan kualitas hidup, termasuk kesehatan fisik, psikologis, spiritual, status sosial ekonomi, dan hubungan keluarga. Mengurangi kadar ureum, kreatinin, dan zat berbahaya lainnya dalam darah adalah tujuan hemodialisis. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit ginjal mengakibatkan kejadian depresi, kecemasan, bunuh diri, depresi sendiri merupakan penyakit jiwa yang sering ditemukan pada pasien ginjal. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca secara umum bahwa pemberian edukasi Sunah Tidur Rasulullah dapat menunjukkan efek positif bagi tubuh seperti mendapatkan tidur yang lebih optimal, sehingga efektif menurunkan tingkat kecemasan dan menjaga kesehatan pasien ginjal. Apa itu sunah tidur...? Sunah tidur meliputi kebiasaan-kebiasaan atau tahapan-tahapan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW sebelum tidur. Sunah tidur saat ini telah menjadi spesialisasi pengobatan tidur dalam dunia kesehatan yang relatif baru. Tahapan Sunah tidur Rasulullah SAW diantaranya : Membiasakan tidur diawal malam dan bangun lebih awal. Bersuci terlebih dahulu sebulum tidur dengan menggosok gigi, mencuci tangan dengan sabun lalu berwudhu. Membersihkan debu dan membersihkan tempat tidur sebelum tidur dengan cara mengibas kasur dengan bagian dalam sarungnya 3 kali dan membaca basmalah lalu mengucapakn Bismika rabbi wadha’tu janbii yang artinya ”Dengan nama-Mu wahai Tuhanku, aku baringkan punggungku”. Membaca dan mendengarkan Murottal Surat Al-Fatihah 3 kali, surat Al-Ikhlas 3 kali, surat Al-Falaq 3 kali, An-Nas 3 kali, Ayat Kursi. Terapi Murotal Al-Qur’an dijadikan alat terapi kesehatan jiwa dan mental untuk menghilangkan kecemasan, depresi hingga trauma serta mengalihkan perhatian dari hal yang tidak menyenangkan. Berdzikir dan berdoa. Mematikan lampu sebelum tidur. Posisi tidur berbaring miring ke kanan. Membaca Doa sebelum dan saat bangun tidur. Dengan mengamalkan sunah tidur Rasulullah SAW secara konsisten, pasien ginjal yang menjalani hemodialisis dapat menurunkan tingkat kecemasan, menjaga kesehatan jiwa, tidak hanya itu saja manfaat lain dari sunah tidur Rasululullah SAW yaitu pahala dan ketentraman hati, seperti yang tertulis di dalam kitab suci Al-Qur’an surat QS. Ar-Ra’d, Allah SWT berfirman “orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram. Penulis 1. Imelda Ayunitias, S.Kep.Ns Mahasiswa Program Stidu Magister Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2. Shanti Wardaningsih, PhD Dosen Program Studi Magister Kperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Referensi :
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT