Konten dari Pengguna

Telenursing: Solusi Digital untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Jantung

Magister Keperawatan UMY
Aktivitas Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
6 November 2024 15:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Magister Keperawatan UMY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gagal jantung merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat penyakit tidak menular. Data penyakit jantung di Indonesia menurut riset kesehatan dasar menunjukkan bahwa 1,17 juta penduduk Indonesia menderita penyakit jantung, 1,6% wanita dan 1,3% pria dengan kelompok usia terbesar di atas 75 tahun. Jumlah penyakit jantung tertinggi di provinsi Jawa Barat sebesar 186.809 pasien (Riskesdas, 2018). Kondisi ini mengakibatkan aliran darah ke seluruh tubuh tidak cukup dan berbagai masalah fisik yang muncul, seperti sesak nafas, kelelahan, serta retensi cairan. Semua gejala ini dapat mengurangi kualitas hidup pasien secara signifikan, sehingga dibutuhkan solusi efektif untuk meningkatkan kondisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca secara umum bahwa pemberian edukasi berbasis telenursing dapat meningkatkan kualitas hidup pasien gagal jantung. Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan, yang merupakan bagian dalam pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Heri Ariyanto dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menemukan bahwa telenursing, atau pelayanan keperawatan jarak jauh berbasis teknologi, secara efektif dapat meningkatkan kualitas hidup pasien gagal jantung. Dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti mobile application, website, telephone dan platform komunikasi digital, telenursing memungkinkan pasien untuk tetap mendapatkan edukasi kesehatan dan pemantauan kondisi tanpa harus mengunjungi rumah sakit secara langsung. Pasien dapat dibantu secara rutin oleh perawat melalui telepon, video call atau photo dan teks messenger. Selama proses ini berlangsung pasien dapat menggunakan handphone, tablet PC atau komputer yang memiliki akses internet.
ADVERTISEMENT
Ada hasil penelitian antara tahun 2015 hingga 2023 yang menggunakan desain uji terkontrol secara acak dan menilai kualitas hidup pasien gagal jantung dengan intervensi telenursing. Penelusuran dilakukan di lima basis data based jurnal seperti: PubMed, Scopus, Willey, Proquest, dan Emerald Insight. Sebanyak 11 studi dengan total 2.032 pasien memenuhi kriteria. Hasil menunjukkan bahwa pasien yang menerima layanan telenursing mengalami peningkatan signifikan dalam kualitas hidup mereka, seperti yang tercermin dari penurunan gejala fisik dan peningkatan kesehatan mental. Telenursing memiliki efek signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup pasien gagal jantung. Hasil pengukuran menggunakan berbagai kuesioner kualitas hidup untuk pasien gagal jantung, seperti KCCQ dan MLHFQ, menunjukkan bahwa edukasi ini memberikan dampak positif pada pasien.
ADVERTISEMENT
Edukasi berbasis telenursing memberikan dukungan bagi pasien dalam hal pengelolaan kondisi kesehatan, seperti kepatuhan terhadap pengobatan, manajemen diet, aktivitas fisik, dan monitoring tanda vital. Dengan adanya telenursing, pasien dapat memantau kesehatan secara mandiri melalui aplikasi mobile atau telepon yang secara berkala mendapat pendampingan dari perawat.
Model pelayanan ini memberikan keuntungan antara lain: Mengurangi waktu tunggu di rumah sakit, Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan, Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan, Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah terpencil, Berguna dalam kasus kronis seperti penyakit jantung yang perlu perawatan di rumah secara rutin (Ariyanto, 2024)
Menurut Ariyanto, penggunaan telenursing juga dapat menghemat waktu dan biaya bagi pasien, terutama yang tinggal di daerah terpencil. Melalui platform ini, pasien bisa mendapatkan edukasi seputar manajemen pola hidup sehat, pemantauan gejala, dan dukungan emosional dari perawat profesional. “Dengan telenursing, kita dapat memberikan perawatan ke pasien tanpa batasan geografis,” ujar Ariyanto.
ADVERTISEMENT
Studi ini menyoroti pentingnya inovasi dalam pelayanan kesehatan, terutama di era digital seperti saat ini. Telenursing bukan hanya solusi praktis, namun juga terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita penyakit kronis seperti gagal jantung.
Penulis: Heri Ariyanto1, Fitri Arofiati2
1Mahasiswa Magister Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2Dosen Magister Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Referensi
Ariyanto, H., & Rosa, E. M. (2024). Effectiveness of telenursing in improving quality of life in patients with heart failure : A systematic review and meta-analysis. Journal of Taibah University Medical Sciences, 19(3), 664–676. https://doi.org/10.1016/j.jtumed.2024.04.009
Riskesdas. (2018). Laporan Riskesdas 2018 Nasional. Retrieved from https://www.badankebijakan.kemkes.go.id