Teuku Nyak Arif, Gubernur Pertama Aceh

Muhammad Multazam
Blogger sejak 2012
Konten dari Pengguna
3 Oktober 2022 16:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Multazam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kurang dari dua bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 3 Oktober 1945, Pemerintah Indonesia melalui Gubernur Sumatra Mr. Teuku Muhammad Hasan mengangkat Teuku Nyak Arief sebagai Residen Aceh pada dengan surat ketetapan No. 1/X.
Sumber Gambar : Wikipedia
Teuku Nyak Arief bukanlah tokoh baru di Aceh ketika itu, sejak tahun 1919 ia sudah aktif sebagai ketua National Indische Partij (Partai Hindia) cabang Kutaraja yang merupakan partai politik pertama di Hindia Belanda. Partai ini berdiri pada 25 Desember 1912, yang didirikan oleh E.F.E Douwes Dekker, Tjipto Mangoenkoesoemo dan Ki Hajar Dewantara. Partai ini menjadi organisasi orang-orang pribumi dan campuran di Hindia-Belanda.
ADVERTISEMENT
Setahun kemudian Teuku Nyak Arief diangkat sebagai Panglima Sagi 26 Mukim menggantikan Ayahnya Teuku Nyak Banta, kemudian berlanjut pada tahun 1927 Ia diangkat menjadi anggota Dewan Rakyat Volksraad sampai dengan tahun 1931, setelah itu di tahun 1932 Teuku Nyak Arif memimpin gerakan di bawah tanah menentang penjajahan Belanda di Aceh.
Tokoh yang lahir di Ulèë Lheue, Kutaraja (Banda Aceh) pada 17 Juli 1899 ini dikenal sebagai orator ulung, selain itu ia juga sangat gemar membaca terutama yang menyangkut politik dan pemerintahan serta pengetahuan Agama sepeti masyarakat Aceh pada umumnya.
Teuku Nyak Arief memulai pendidikan formalnya di sekolah Rakyat (Volksschool) Kutaraja sebelum kemudian melanjutkan di Sekolah Raja Kweekschool, Bukit Tinggi (Sumatra Barat), dan kemudian melanjutkan ke Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) di Serang Banten.
ADVERTISEMENT
Setelah menyelesaikan pendidikan, Teuku Nyak Arif terlibat aktif bersama bersama Mr. Teuku Muhammad Hasan dalam berbagai kegiatan peningkatan pendidikan khusunya di Aceh. Misalnya mereka pernah mendirikan Perguruan Taman Siswa di Kutaraja dan mempelopori berdirinya organisasi Atjehsche Studiefonds (Dana Pelajar Aceh) yang bertujuan untuk membantu anak-anak Aceh yang cerdas tetapi tidak mampu untuk sekolah.
Taman Siswa Kutaraja didirikan pada tanggal 11 Juli 1937, dalam waktu yang relatif singkat Teuku Nyak Arif dan pengurus lainnya bahkan berhasil membuka sampai dengan empat sekolah Taman Siswa di Kutaraja. Taman Siswa ini merupakan bagian dari lembaga pendidikan Taman Siswa yang diprakarsai oleh Ki Hajar Dewantara sejak tahun 1922 di Yogyakarta.
Baca Selengkapnya