KKN di Pesantren : Mahasiswa Arsitektur merancang Site Plan Pondok Pesantren

Mahasiswa KKN merancang denah Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon

Program KKN kali ini berbeda dari KKN pada umumnya. Ini adalah program KKN PLUS, sebuah inisiatif yang unik dan menantang yang pertama kali diluncurkan oleh Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta dibawah naungan Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M ITB Ahmad Dahlan Jakarta). KKN Plus memiliki keunikan tersendiri didalamnya yang dimana pengabdiannya berfokus pada pondok pesantren tradisional. KKN Plus juga memiliki tujuan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari oleh mahasiwa/i untuk bisa diterapkan dan diaplikasikan dalam pengabdian kepada masyarakat khusunya di pondok pesantren ini.

Sebagai mahasiswa jurusan arsitektur, tentu saya juga terlibat dalam program KKN Plus ini. Saya melihat kesempatan ini sebagai wadah untuk menerapkan ilmu yang telah saya pelajari dan siap memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya pondok pesantren. Disini saya berkesempatan berkontribusi dalam pembuatan denah pondok pesantren, Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, Babakan Ciwaringin Cirebon. Dengan bekal pengetahuan tentang arsitektur, saya berinisiatif untuk membuat desain site plan atau atau denah yang lebih baik untuk pesantren pondok kebon jambu

Pengertian dari Site plan sendiri menurut Laksito (2014) adalah rancangan tapak bangunan yang mempunyai keterkaitan dengan denah penataan ruang lantai dasar bangunan. Pembuatan denah lokasi pesantren bertujuan untuk mengatur tata letak fisik bangunan. Dalam konteks pondok pesantren, denah lokasi tidak hanya sekadar gambar, melainkan juga cerminan sejarah, tradisi, relasi sosial, dan dinamika kekuasaan yang telah terbangun selama bertahun-tahun. Sedangkan pembuatan site plan ini berlokasi di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, Babakan Ciwaringin Cirebon.

Salah satu kendala yang dihadapi oleh Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy adalah belum adanya peta atau denah yang detail mengenai tata letak bangunan di dalam kompleks. Akibatnya, santri, guru, dan pengunjung sering kesulitan dalam mencari ruang kelas, asrama, masjid, atau fasilitas lainnya. Hal ini dapat menghambat aktivitas sehari-hari dan bisa menjadi masalah dalam pengelolaan dan pengembangan pondok pesantren di masa mendatang.

Untuk mengatasi masalah diatas tadi, sangat penting bagi Pondok Kebon Jambu Al-Islamy untuk membuat denah atau site plan yang lengkap dan mudah dipahami mengenai tata letak bangunan. Karena keberadaan denah atau site plan di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy ini memiliki peran yang sangat penting karena untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan bagi seluruh penghuni pondok pesantren yang bertujuan untuk mengatur tata letak fisik bangunan pesantren.

Pelaksanaan pembuatan site plan atau denah Pondok Kebon Jambu Al-Islamy ini dilmulai dengan tahap persiapan, survey lapangan termasuk wawancara, pengolahan data dan melakukan analisa dan konsep untuk menghasilkan rancangan akhir site plan atau denah sistematik. Sedangkan data lapangan untuk proses pembuatan site plan didapatkan dengan cara melakukan tinjauan site/tapak bangunan dengan observasi langsung ke lapangan, mencatat informasi dan data yang ada pada tapak dan wawancara melalui diskusi bersama masyarakat atau pengelola dan santri Pondok Kebon Jambu Al-Islamy. Setelah didapatkan data-data informasi mengenai bangunan apa saja yang terdapat di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy secara lengkap, maka dilakukan analisa dan konsep yang dilanjutkan dengan rancangan desain Site Plan menggunakan bantuan perangkat lunak desain seperti Autocad, Photoshop dan Google Earth Pro.

Selama program KKN Plus di pesantren PondokKebun Jambu Al-Islamy, saya sangat beruntung bisa berkolaborasi langsung dengan pengurus pondok pesantren pesantren pondok kebun jambu ini. Proses kolaborasi ini tidak hanya menghasilkan desain yang baik, tetapi juga mempererat hubungan antara saya dengan masyarakat pesantren dan menambah teman baru. Saya berharap bisa kembali ke sini suatu saat nanti dan berkontribusi lebih banyak lagi bagi pesantren maupun lingkungan masyarakat.

Terimakasih.

Moh. Asep Somantri

Mahasiswa Jurusan Arsitektur_ITB Ahmad Dahlan Jakarta