Konten dari Pengguna

Dinamika Proses yang Kadang Mudah dan Kadang Sulit dalam Gim Tebak Kata

Mohamad Jokomono
Pernah bekerja sebagai redaktur di Harian Suara Merdeka Semarang (2001-2024). Purnatugas per 9 November 2024. Pendidikan terakhir S-2 Magister Ilmu Komunikasi Undip Semarang (2015). Menyukai kucing.
5 Mei 2025 15:53 WIB
·
waktu baca 9 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohamad Jokomono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi waktu senggang. (Sumber: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi waktu senggang. (Sumber: Shutterstock)
Bermain tebak kata memang bukan satu-satunya cara yang mengasyikkan untuk mengisi waktu luang alias relaxing time. Meski demikian, tidak sulit untuk mengakui, itu pilihan yang terkadang menghadapkan kita pada situasi yang begitu gampang terselesaikan.
ADVERTISEMENT
Misalnya begini, baru mencoba dua kali tebakan, sudah mendapatkan hasil yang membuat perasaan senang, seperti di bawah ini:
Ilustrasi situasi menebak yang mudah. (Foto: Mohamad Jokomono)
Nah, empat huruf di tengah, yaitu “-.E.N.Y.A.-” semua berada di kotak hijau. Itu artinya letak huruf sudah benar. Sementara itu, huruf K di kotak 1 dan L di kotak 6 berwarna oranye. Ini berarti kedua huruf salah letak.
Karena kedua huruf tersebut salah letak, tentu saja harus diubah. Persoalannya menjadi mudah, karena ternyata hanya ada satu alternatif. Yaitu huruf L bertukar letak dengan huruf K. Jadilah jawaban yang benar.
Ilustrasi. (Foto: Mohamad Jokomono)
Ada contoh lagi yang menunjukkan kita sedang memiliki hoki (beruntung) saat menyapa gim tebak kata. Kali ini terjadi setelah tebakan di baris ketiga. Dan, sudah begitu mudah tersedia tebakan yang benar.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi situasi menebak yang mudah. (Foto: Mohamad Jokomono)
Di baris ketiga itu tampak huruf K di kotak 1, T di kotak 3, N di kotak 5, G di kotak 6 semuanya hijau. Berarti benar alias sudah pada tempatnya. Sementara itu, huruf vokal E di kotak 2 dan 4 semuanya kelabu atau salah.
Dilihat di kibor, satu-satunya huruf vokal yang masih bisa dioperasikan hanya O. Vokal U sudah teranulir pada baris pertama karena di kotak kelabu (salah). Begitu pula dengan vokal A dan I di baris kedua. Dengan demikian, pasti hanya ada satu hasil jawaban tebak kata yang benar. Dan, itu tidak sulit.
Ilustrasi. (Foto: Mohamad Jokomono)
Akan tetapi, pada kesempatan lain, kita juga terkadang dihadapkan pada situasi yang sulit. Karena itu, perlu tersedia taktik yang dapat memudahkan kita untuk memainkan gim tebak kata.
ADVERTISEMENT
Percayalah, tujuan pragmatis, agar perasaan senang, akan kian teraksentuasikan, manakala kita dapat sampai pada jawaban yang benar dengan kelok liku proses yang sulit.
Menetapkan Satu Kata di Baris Pertama
Tawaran taktik pertama, yaitu menetapkan “S.Y.U.K.U.R” sebagai kata yang saya ketikkan pada baris pertama. Jumlah hurufnya sesuai dengan yang dikehendaki oleh aturan gim tebak kata. Anda bisa menggunakan kata lain, sesuai dengan pilihan yang paling berkenan di hati.
Kata ini selalu saya ketik saat mengawali permainan. Tidak pernah saya ganti-ganti. Tujuannya, agar tidak perlu repot-repot mencari kata untuk mengawali gim.
Ada muatan filosofi yang terkandung di balik keputusan, mengapa pilihan jatuh ke kata “S.Y.U.K.U.R”. Yaitu sebagai ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Allah Swt, karena gim ini telah menjadikan waktu senggang saya relatif berkualitas.
ADVERTISEMENT
Jika hasilnya, ada salah satu atau beberapa huruf dari kata "S.Y.U.K.U.R" yang berwarna hijau (benar) atau minimal oranye (letak huruf perlu dibenarkan). Kata tebakan di baris kedua bisa berbeda-beda, tergantung pada hasil proses tebakan selanjutnya. Berikut contoh yang dapat saya sajikan.
Ilustrasi ketika tebakan pertama ada huruf yang berada di kotak hijau dan oranye. (Foto: Mohamad Jokomono)
Ilustrasi ketika tebakan pertama ada huruf di kotak hijau. (Foto: Mohamad Jokomono)
Ilustrasi ketika tebakan pertama hanya ada satu huruf yang berada di kotak oranye. (Foto: Mohamad Jokomono).
Akan tetapi, bila hasil tebakan pertama semua huruf "S.Y.U.K.U.R" itu semua berada di kotak berwarna kelabu, maka saya tidak akan ragu untuk mengetik kata "L.A.N.T.I.P" di baris kedua.
Ilustrasi ketika tebakan pertama, semua hurufnya berwarna kelabu. (Foto: Mohamad Jokomono)
Ada muatan filosofinya pula. Dengan harapan, dalam usia saya yang sudah lebih dati 60 tahun ini, daya piki dapat terus bekerja dan terasah. Dengan otak yang diberi ruang untuk bekerja, datangnya kepikunan dapat ditunda.
Biasanya berdasarkan pengalaman selama ini, jarang sekali terjadi seluruh huruf di tebakan baris kedua ini juga berada di kotak kelabu (semua salah).
ADVERTISEMENT
Anda pun punya pilihan kata sesuai dengan selera masing-masing. Asal tidak mengulang huruf-huruf di kotak berwarna kelabu di baris sebelumnya.
Nah, sekarang tinggal hasilnya. Kalau salah satu atau beberapa huruf dari kata "L.A.N.T.I.P" itu berada di kotak yang berwarna hijau (benar) atau minimal oranye (ganti tempat yang benar), tinggal memainkan seluruh kemungkinan yang bisa menjadi hasil kata tebakan.
Memanfaatkan Huruf Bantuan
Taktik kedua, memanfaatkan huruf bantuan (contekan) yang memang tersedia sebagai bagian dari aturan permainan.
Tindakan ini bisa digunakan, jika kita berada dalam kondisi kritis. Misalnya sudah menebak empat kali, tapi belum ada satu pun huruf berada di kotak hijau (benar).
Mari kita lihat ilustrasi 1A berikut.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi 1A. (Foto: Mohamad Jokomono)
Pada baris pertama, sebagai komitmen yang terjaga secara istikamah, saya masukkan kata “S.Y.U.K.U.R”. Hasilnya, huruf U di kotak 3 dan 5 berwarna oranye (perlu diganti ke kotak yang tepat).
Lalu, di baris kedua saya coba kata “T.U.M.B.A.L”. Ada tiga huruf berwarna oranye. U di kotak 2, M di kotak 3, dan A di kotak 5. Huruf lainnya di kotak warna kelabu.
Saya coba tebak dengan kata “G.A.N.D.U.M” di baris ketiga. Dengan perbedaan letak kotak, tiga huruf yang sama tetap di kotak oranye. Kali ini A di kotak 2, U di kotak 5, dan M di kotak 6.
Di baris keempat, saya ketik kata “M.E.D.I.U.M”. Tetap oranye untuk huruf M di kotak 1 dan 6. Serta, huruf U di kotak 5. Lainnya masih kelabu.
ADVERTISEMENT
Demi mengingat, kesempatan tinggal dua kali lagi, saya pun memutuskan untuk mengambil huruf bantuan. Ini boleh dikatakan sebagai langkah saat kondisi kritis.
Huruf bantuan itu berupa U di kotak 1. Dengan memperhatikan keberadaan huruf A, M, dan U yang selalu oranye, serta huruf P di kibor yang belum dioperasikan, saya coba dan kebetulan kata ini yang pertama kali terlintas di benak saya, yaitu “U.M.P.A.M.A”.
Ilustrasi 1B. (Foto: Mohamad Jokomono)
Beruntung, tebakan itu benar. Semua huruf pun berada di kotak berwarna hijau. Dapat dilihat di ilustrasi 1B di atas.
Memanfaatkan Kata Familier
Taktik ketiga, memanfaatkan kata yang sudah familier. Itu perlu dicoba, jika kita merasakan kata yang akan tampil sebagai hasil tebakan, adalah kata yang belum kita kenal sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Mari cermati ilustrasi 2A berikut.
Ilustrasi 2A. (Foto: Mohamad Jokomono)
Untuk baris pertama, kembali kata “S.Y.U.K.U.R”, saya masukkan. Hasilnya huruf S di kotak 1 berwarna hijau dan K di kotak 4 oranye.
Percobaan tebakan di baris kedua adalah kata “S.O.K.O.N.G”. Huruf S di kotak 1 (hijau). Lalu huruf O di kotak 2 dan 4 serta K di kotak 3 berwarna oranye.
Percobaan berikutnya di baris ketiga dengan kata “S.I.M.B.O.K” menjadikan S di kotak 1 dan O di kotak 5 hijau. Serta, K di kotak 6 tetap oranye.
Sampai di sini, saya sempat kehilangan ide untuk menetapkan kata selanjutnya. Sebagai langkah spekulatif, saya menggunakan kata yang sudah familier, yaitu “S.K.E.T.S.A”.
Tebakan ini hanya untung-untungan, karena saya menempatkan huruf S di kotak 5. Padahal, dari tebaķan sebelumnya terisi huruf O yang sudah berada di kotak yang berwarna hijau.
ADVERTISEMENT
Untunglah, tebakan dengan kata yang sudah familier ini, mengontribusikan huruf K di kotak 2 dengan warna hijau. Dari baris keempat ini ditemukan huruf S di kotak 1 dan K di kotak 2 berwarna hijau.
Sebelumnya, di baris ketiga, ada huruf O di kotak 5 yang berwarna hijau. Berbekal pola kata “S.K.-.-.O.-”, saya pun mencari sejumlah kemungkinan huruf yang bisa bersambut dengan hasil tebakan.
Di sini, tindakan memasukkan huruf di kotak 3, 4, dan 6, terus saya lakukan. Jujur, saya tidak tahu mempunyai gambaran kata apa yang dimaksud.
Saking pusing, saya buka KBBI VI Daring. Alhamdulillah, ada entri “S.K.A.L.O.P”. Dan, huruf L dan P di kibor kebetulan belum dioperasikan. Saya coba untung-untungan. Dan, semua kotak pun hijau. Tanda tebakan sudah benar. Bisa dicek di ilustrasi 3B di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi 2C. (Foto: Mohamad Jokomono)Ada satu lagi contoh kasus. .
Ada satu lagi contoh kasus. Kali ini tidak terlalu sulit penyelesaiannya. Tidak perlu membuka kamus daring
Ilustrasi 2C. (Foto: Mohamad Jokomono)
Baris pertama diisi dengan kata “S.Y.U.K.U.R”. Dan, hasilnya huruf K di kotak 4 dan U di kotak 5 berwarna hijau. Serta, satu huruf U lagi di kotak 3 dan R di kotak 6 berwarna oranye.
Dari hasil itu, kemudian saya memutuskan menetapkan secara spekulatif kata “K.A.R.T.U.N” yang sudah familier. Hasilnya pun mengejutkan. Semua huruf berwarna hijau, kecuali T yang berada di kotak 4 berwarna kelabu.
Hasil tebakan pun segera menemukan jawabannya. Sebab, dari tebakan sebelumnya, persis di atas huruf T di kotak kelabu itu, terdapat huruf K yang sudah hijau.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, mudah ditebak. Jawaban yang benar tentulah “K.A.R.K.U.N”. Kata ini merupakan ragam arkais, yang berarti juru tulis atau sekretaris.
Dengan Taktik Gabungan
Taktik keempat, yaitu memancing jawaban dengan kata yang telah familier dan memanfaatkan bantuan huruf (contekan).
Mari simak ilustrasi 3A berikut:
Ilustrasi 3A. (Foto: Mohamad Jokomono)
Saat kata “S.Y.U.K.U.R” masuk di baris pertama, huruf S di kotak 1 dan huruf U di kotak 2 dan 5 semua berwarna oranye.
Lalu di baris kedua saya manfaatkan kata familier dengan kombinasi vokal A dan U, sehingga melahirkan kata “L.A.M.P.A.U”. Huruf L di kotak 1, M di kotak 3, P di kotak 4, dan U di kotak 6 masih oranye. Sisanya kelabu.
ADVERTISEMENT
Lalu saya coba lagi kata yang familier di baris ketiga, yaitu “P.E.L.U.R.U”. Alhamdulilah ada satu huruf yang hijau. Yaitu U di kotak 4. Adapun yang oranye huruf P di kotak 1, L di kotak 3, dan L di kotak 6. Huruf lainnya di kotak kelabu.
Saya coba lagi di baris keempat, pancingan kata yang familier, yaitu “M.A.N.U.A.L”. Saya biarkan kata ini mengandung unsur vokal A yang pada tebakan sebelumnya di kotak kelabu. Dan hasilnya, hanya huruf U di kotak 4 yang konsisten hijau.
Melihat kondisi ini, saya pun memutuskan untuk memanfaatkan huruf bantuan untuk kotak pertama. Yang muncul adalah notifikasi saran pemakaian vokal I di kotak 1.
Setelah mengetahui kotak 1 pasti huruf I. Lalu dengan mempertimbangkan konsistensi keberadaan huruf L, M, P. S. dan U di kontak oranye pada empat tebakan sebelumnya. Bahkan, vokal U konsisten hijau pada dua tebakan terakhir.
ADVERTISEMENT
Sampailah saya pada keputusan untuk mengetik kata “I.M.P.U.L.S”. Alhamdulillah, semua kotak berwarna hijau. Tebakan benar. Nah, silakan dilihat ilustrasi 3B berikut ini.
Ilustrasi 3B. (Foto: Mohamad Jokomono)
Memastikan Satu Huruf Kunci
Taktik kelima, memastikan satu huruf kunci berada di tempat yang benar. Dapat disimak ilustrasi 4A untuk memudahkan pemahaman.
Ilustrasi 4A. (Foto: Mohamad Jokomono)
Kembali kata “S.Y.U.K.U.R” mengawali tebakan. Dan, huruf S di kotak 1 dan Y di kotak 2 berwarna oranye. Berarti penempatannya kurang tepat.
Tebakan kedua “Y.A.S.M.I.N” menghasilkan huruf Y di kotak 1 dan S di kotak 3 berwarna oranye. Serta, A di kotak 2 berwarna hijau.
Tebakan di baris ketiga, yaitu “S.A.H.A.Y.A”. Hasilnya, huruf S di kotak 1 dan A di kotak 4 berwarna oranye. Sementara itu, huruf A di kotak 2, H di kotak 3, Y di kotak 5, dan A di kotak 6 berwarna hijau.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kombinasi warna kotak-kotak oranye dan hijau itu, dapat dipastikan huruf S akan berada di kotak hijau, jika ditempatkan di kotak 4. Sebab, ketika berada di kotak 1 berwarna oranye. Sementara itu, kotak lainnya sudah hijau.
Dan, setelah melakukan beberapa percobaan, manakala masuk huruf F di kotak 1, yang di kibor belum dioperasikan. Lalu memindahkan huruf S dari kotak 1 ke kotak 4
Bahkan dengan mencari di KBBI VI Daring untuk memastikan bahwa kata “F.A.H.S.Y.A” (keji; tercela) ada dalam perbendaharaan khazanah kosakata bahasa Indonesus.
Setelah yakin, kata tersebut ada. Saya pun mengetiknya di baris keempat. Ternyata tebakan kata yang benar. Bisa dicek di ilustrasi 4B di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi 4B.(Foto: Mohamad Jokomono)
Demikian lima taktik yang dapat saya bagikan saat bermain gim tebak kata. Tentu saja masih ada improvisasi taktik yang lain. Namun, apa pun taktiknya, adonan spekulatif dan hoki tetap akan berperan dominan dalam dinamika permainan. ***
Mohamad Jokomono, S.Pd., M.I.Kom., purnatugas pekerja media cetak.