Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Pentingnya Saling Menasihati dan Kunci Implementasinya
3 Desember 2021 17:59 WIB
Tulisan dari Mohammad Fattahul Alim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap manusia pasti tidak akan bisa terhindar dari kesalahan sedikit pun. Dalam interaksi antar-sesama, manusia tidak akan pernah terlepas dari namanya permasalahan yang kerap menimbulkan gesekan konflik. Manusia sering kali saling menyalahkan orang lain dan tidak mau mengalah karena ego masing-masing yang merasa dirinya paling benar dari yang lain. Akibatnya, hal tersebut akan membuat seseorang sulit untuk menerima nasihat atau saran dari siapapun.
ADVERTISEMENT
Kewajiban kita untuk memberikan nasihat kepada orang lain dalam hal kebenaran pastinya merupakan sesuatu yang baik, terlebih dalam rangka meredam atau meminimalkan meletusnya konflik sosial. Dalam memberikan nasihat tentunya juga harus dilakukan dengan cara yang baik pula, agar pesan yang akan kita sampaikan mudah diterima dengan lapang dada dan tidak menjadikan orang lain sakit hati ataupun tersinggung.
Pada kenyataan di lapangan, tidak sedikit seseorang menasihati orang lain yang justru membuat orang lain tersebut menjadi semakin marah dan benci terhadap orang yang menasihatinya. Contohnya menasihati seseorang di depan khalayak ramai. Seseorang yang diduga telah melakukan kesalahan yang akhirnya ia mendapatkan nasihat atau teguran orang lain. Tetapi, hal tersebut dilakukan saat kondisi dan situasi sedang ramai. Hal tersebut tentunya kurang beretika dilakukan karena cenderung lebih mengarah mempermalukan orang tersebut dihadapan masyarakat banyak.
ADVERTISEMENT
Terlebih di zaman ini, mayoritas masyarakat melontarkan nasihat, kritik atau sarannya melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram yang bisa dilihat oleh masyarakat luas, ditambah adanya saling caci maki dan mengandung ujaran kebencian. Fenomena ini secara harfiah telah menyimpang dari nilai-nilai Pancasila dan etika ketimuran bangsa Indonesia.
Berikut ini cara-cara yang baik dan beretika dalam menyampaikan nasihat kepada orang lain
1) Sampaikanlah nasihat secara empat mata. Nasihat yang baik adalah dengan menyampaikannya secara privat (empat mata) tanpa berniat mempermalukan orang lain di hadapan khalayak ramai. Ini dilakukan demi menjaga harga diri dan kehormatan orang lain agar tidak menjadi bahan olok-olok masyarakat.
Pemberian nasihat cara ini dipandang lebih efektif karena penerima nasihat akan lebih mudah menerima nasehat dan mengakui kesalahannya dengan lapang dada. Hal ini juga akan membuatnya lebih senang dan merasa dihargai serta akan merasa berhutang budi atas nasihat yang diterimanya tersebut. Akan tetapi, pemberian nasihat atau teguran didepan khalayak ramai juga sangat diperlukan untuk membuat seseorang jera akan kesalahannya.
ADVERTISEMENT
2) Sampaikanlah dengan tutur kata yang lembut, sopan, dan santun. Suatu nasihat akan sulit diterima oleh orang lain jika disampaikan dengan nada yang tinggi, penuh emosi, dan kalimat yang kasar. Pemberian nasihat seperti ini justru akan membuat orang yang dinasehati semakin benci dan marah walaupun apa yang kita sampaikan itu benar adanya. Oleh karena itu, menjaga adab dan akhlak dalam menyampaikan nasehat sangat penting dilakukan agar dapat nasihat tersalurkan secara baik tanpa menyinggung hati dan perasaan orang lain.
3) Usahakan tidak menasihati secara langsung (to the point). Maksudnya adalah dalam menyampaikan sebuah nasihat sebaiknya tidak disampaikan secara gamblang atau jelas duduk masalah perkaranya. Cukup dengan kata-kata atau kalimat yang menyinggung pokok permasalahan tersebut sehingga orang tersebut paham maksudnya. Hal ini bertujuan agar orang yang dinasihati tidak langsung menuduh kita ikut campur permasalahan yang dihadapinya.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya orang lain, kita juga berpotensi dinasihati jika kita dianggap telah melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak. Sikap kita sebaiknya agar menjadi orang yang lebih terbuka atas nasihat, kritik maupun saran orang lain. Kita harus bisa menerima semua nasihat dari siapapun asalkan hal tersebut mengandung kebaikan bagi diri kita dan orang lain tanpa memandang stratifikasi sosial.
Kita hendaknya mendengarkan secara seksama nasihat tersebut dengan tetap memperlihatkan adab dan sopan santun terhadap orang lain. Pada intinya adalah nasihat merupakan sesuatu yang baik yang harus disampaikan dengan cara yang baik pula sehingga mudah diterima tanpa menyinggung hati dan perasaan orang lain.