Konten dari Pengguna

Parenting Adalah Ilmu Manajemen Yang Tidak Diajarkan Di Kampus

Mohammad Khidfirul Aziz
Saya merupakan Mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisni Program Studi Manajemen Semester 2
12 Mei 2025 12:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohammad Khidfirul Aziz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.istockphoto.com/id/foto/orang-tua-kesal-memarahi-putri-kecil-mereka-karena-kelakuannya-di-rumah-gm1205277662-347136630
zoom-in-whitePerbesar
https://www.istockphoto.com/id/foto/orang-tua-kesal-memarahi-putri-kecil-mereka-karena-kelakuannya-di-rumah-gm1205277662-347136630
ADVERTISEMENT
Di kampus, kita belajar banyak hal: cara ngatur bisnis, bikin strategi pemasaran, sampai analisis keuangan. Tapi ada satu hal penting yang justru sering luput, yaitu bagaimana caranya jadi orang tua yang baik. Nggak ada tuh mata kuliah "Parenting 101", padahal ini ilmu yang bakal kepakai seumur hidup.
ADVERTISEMENT
Jadi orang tua itu bukan cuma urusan rumah tangga. Ini kerjaan besar yang butuh kesabaran, strategi, dan kemampuan mengelola banyak hal sekaligus. Kedengarannya seperti manajemen, kan? Ya, karena memang parenting itu sebenarnya adalah ilmu manajemen paling kompleks, tapi sayangnya tidak masuk kurikulum kuliah.

Bukan Sekadar Ngasuh Anak

Kalau dengar kata parenting, kebanyakan orang langsung mikir soal ngurus bayi, ganti popok, atau nemenin anak belajar. Padahal, parenting jauh lebih luas dari itu. Ini tentang gimana kita mengelola waktu, emosi, kebiasaan, bahkan nilai-nilai hidup yang pengen kita warisin ke anak.
Coba bayangin: seorang ibu atau ayah setiap hari harus jadi guru, pendengar, juru damai, bahkan kadang jadi “manajer keuangan” buat kebutuhan rumah tangga. Semua itu dijalanin bareng tekanan, minim tidur, dan tanpa panduan pasti. Kalau bukan manajemen, apalagi namanya?
ADVERTISEMENT
Ilmu Manajemen Yang Tidak Pernah Diajarkan
Lucunya, hal serumit ini justru Tidak pernah diajarkan secara resmi. Kita cuma belajar parenting dari pengalaman orang tua kita dulu — yang, jujur aja, nggak selalu benar dan cocok buat zaman sekarang.
Zaman udah berubah. Anak-anak sekarang tumbuh di era digital, lebih kritis, dan lebih sensitif. Pola asuh zaman dulu kayak “anak harus nurut” udah nggak relevan lagi. Sekarang, anak perlu diajak ngobrol, dijelasin alasannya, bahkan diajak diskusi. Dan itu semua butuh skill komunikasi, empati, dan kesabaran ekstra.
Kalau kita nggak nyiapin diri dari sekarang, bisa-bisa kita gagap pas akhirnya jadi orang tua nanti.
Parenting Itu Proyek Jangka Panjang
Kalau manajemen biasanya ngurus proyek atau bisnis, parenting ngurus manusia. Dan yang lebih menantang, hasilnya nggak langsung kelihatan. Kita baru tahu parenting kita berhasil atau nggak, mungkin 10–20 tahun ke depan, saat anak tumbuh jadi pribadi dewasa.
ADVERTISEMENT
Tapi justru karena dampaknya panjang, parenting perlu dirancang dengan sadar. Tidak bisa asal-asalan. Harus ada planning, harus tahu cara adaptasi, dan yang paling penting: siap buat belajar terus-terusan. Karena setiap anak itu beda, dan pendekatan kita pun harus fleksibel.
Cowok Juga Harus Melek Parenting
Sering kali, orang masih mikir parenting itu urusan ibu-ibu. Padahal, peran ayah sama pentingnya. Ayah yang terlibat dari awal, ikut ganti popok, bantu ngajarin anak ngomong, sampai nemenin tidur. Semuanya punya dampak besar buat perkembangan emosi anak.
Parenting bukan tentang siapa yang lebih sibuk, tapi tentang kerja sama. Dan buat bisa kerja sama, dua-duanya harus ngerti ilmunya. Jadi cowok pun harus mulai belajar parenting sejak dini, bukan pas udah punya anak.
ADVERTISEMENT
Mulai dari Hal Kecil
Belajar parenting nggak harus nunggu punya anak dulu kok. Mulai aja dari hal kecil: baca artikel soal pola asuh, dengerin podcast parenting, atau ngobrol sama orang tua muda. Dari situ kita bisa dapet insight yang berharga.
Kalau anda pernah jadi kakak, pernah jagain sepupu, atau bahkan jadi ketua divisi di organisasi kampus, sebenarnya itu juga bagian dari latihan parenting. Karena inti dari parenting adalah gimana cara kita memperlakukan orang lain dengan empati dan tanggung jawab.
Penutup
Di antara semua teori yang kita pelajari di kampus, parenting mungkin jadi salah satu “ilmu kehidupan” yang tidak diajarkan secara formal, tapi sangat penting. Ini soal gimana kita siap membentuk generasi selanjutnya, bukan cuma pintar secara akademik, tapi juga sehat secara emosi dan mental.
ADVERTISEMENT
Jadi, meskipun sekarang kita masih kuliah dan belum mikirin nikah, nggak ada salahnya mulai belajar. Karena jadi orang tua itu bukan soal kesiapan punya anak, tapi soal kesiapan buat terus tumbuh bareng mereka.
Dan kalau kita bisa jadi pemimpin di organisasi kampus, kenapa nggak bisa jadi pemimpin yang baik juga buat keluarga nanti?