Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menjalin Hubungan Baik dengan Mengenali Emosi
18 November 2024 9:47 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Monica Agustriany tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masyarakat sekarang cenderung mengkonotasikan emosi sebagai konsep yang bersifat agresif dan penuh kemarahan. Namun, hal yang sama tidak dapat dikatakan dalam kalangan psikologi. Menurut American Psychological Association (APA), emosi didefinisikan sebagai pola reaksi kompleks yang dipengaruhi oleh pengalaman, perilaku, dan perubahan fisiologis. Untuk mengatur emosi, diperlukan pengelolaan emosi yang baik.
Pengelolaan emosi didefinisikan sebagai cara seorang individu mengelola emosi yang mereka miliki dan cara mereka mengekspresikan emosi tersebut. Pengelolaan emosi dapat membantu seorang individu untuk tetap tenang meskipun individu tersebut sedang berada di bawah tekanan.
Kemampuan individu dalam pengelolaan emosi dapat dilihat dari beberapa aspek seperti kemampuan individu dalam menemukan cara untuk mengurangi emosi negatif yang dirasakan, kemampuan individu untuk tidak dipengaruhi oleh emosi negatif, kemampuan individu dalam menerima peristiwa yang menimbulkan emosi negatif, dan kemampuan individu dalam mengontrol emosi yang dirasakan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengelolaan emosi seorang individu seperti pola asuh, jenis kelamin, lingkungan, pengalaman, dan usia.
Oleh karena itu, dibutuhkan regulasi emosi. Regulasi emosi merupakan cara seorang individu mengolah emosi yang mereka miliki, kapan mereka rasakan, dan cara mereka mengalami dan mengekspresikan emosi tersebut. Regulasi emosi meliputi kemampuan seorang individu dalam pengaturan perasaan, reaksi fisiologis, kognisi yang berhubungan dengan emosi, dan reaksi yang berhubungan dengan emosi.
Banyak anak remaja memiliki pengelolaan emosi yang baik. Namun, saat terjadinya peristiwa yang mengganggu kestabilan emosi mereka, kondisi mental mereka menurun dan mereka mulai membuat keputusan yang tidak rasional. Emosi pada anak remaja sangat kompleks karena perilaku mereka terpengaruh oleh peristiwa-peristiwa yang mereka alami sejak kecil. Walaupun terdapat 2 anak remaja yang mengalami peristiwa yang sama, mereka dapat merespon dengan cara yang berbeda karena pembesaran di lingkungan yang berbeda.
Dengan realita itu, bagaimana cara kita menghadapi emosi remaja yang sulit diprediksi? Sebelum kita masuk topik tersebut, kita harus mengerti bahwa setiap orang berbeda dan tidak akan menerima perlakuan yang sama. Terdapat orang yang ingin bantuan dalam mengontrol emosi mereka, tetapi juga terdapat orang yang tidak ingin bantuan dari orang lain. Oleh karena itu, kita harus mencoba mengerti apa yang paling dibutuhkan target kita. Kadang target kita sendiri tidak dapat memutuskan apa yang paling dibutuhkan mereka sendiri karena emosi yang tidak stabil dan keputusan yang impulsif.
ADVERTISEMENT
Dari peristiwa pribadi, saya telah bertemu dengan berbagai anak remaja yang memiliki karakter masing-masing. Terdapat anak remaja yang bersifat tidak sopan karena berbagai alasan, seperti kebebasan berlebihan yang diberikan orang tua atau orang tua yang jarang berada di rumah. Terdapat juga anak remaja yang pendiam karena tinggal di rumah dengan orang-orang yang jarang berbicara. Selain itu, terdapat juga anak remaja yang suka bergaul karena tumbuh di lingkungan penuh dengan orang-orang ceria. Ini menunjukkan bagaimana lingkungan pembesaran mempengaruhi karakter kita masing-masing.
Terdapat berbagai hal yang dapat kita pelajari dari internet dan buku-buku mengenai cara menghadapi orang-orang dengan karakter berbeda-beda. Namun, cara yang paling efektif dalam menghadapi orang-orang dengan karakter berbeda-beda adalah penglaman pribadi dan juga mengenali mereka dengan lebih dalam. Hal ini karena setiap orang memiliki kebiasaan dan karakter masing-masing. Walaupun nasehat di internet akan membantu, nasehat tersebut tidak dapat diaplikasikan terhadap semua orang dengan karakter yang mirip karena setiap orang memiliki pikiran dan peristiwa masing-masing.
Jika kita mengenali seseorang dengan lebih dalam, kita belajar mengenai karakter mereka, kebiasaan mereka, dan bagaimana mereka mengekspresikan diri. Hal yang sama akan dilakukan oleh orang tersebut terhadap kita. Mereka akan belajar karakter kita, kebiasaan kita, dan juga cara kita mengekspresikan diri. Ini merupakan hal yang dialami setiap orang saat menjalin hubungan dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Dalam proses mengenal seseorang, kita dapat mengalami konflik dengan orang tersebut. Konflik adalah hal yang normal dalam pembuatan hubungan dengan orang lain. Namun, jangan sampai konflik tersebut merusak hubungan yang sedang dibangun. Konflik adalah sesuatu yang penting dalam mengenal seseorang, karena dalam konflik, kita dapat mengetahui cara seseorang mengekspresikan emosi mereka dan cara mereka mengatasinya.